Bab 1

2.1K 89 27
                                    

Tzuyu POV*

Sejak kecil aku percaya pada apapun yang aku yakini akan terjadi. Aku percaya bahwa aku akan menjadi seseorang yang sangat penting bagi kehidupan Kak Taehyung. Bagiku, Kak Taehyung adalah segalanya, dia tampan sejak dulu, dia juga baik dan memberikanku apa saja, menjagaku sebaik-baiknya. Waktu kecil, aku pernah bilang sama mama aku akan menikahi Kak Taehyung dan mama setuju disana ada juga Tante Kyo, beliau mama Kak Taehyung, Tante juga setuju kalau aku akan menikahi Kak Taehyung. Itu adalah cita-cita dan mimpiku saat ditanya mau jadi apa besar nanti. "Aku akan jadi istri yang baik untuk Kak Taehyung."







🥀



Tzuyu kecil berlari-lari kecil saat itu, pipinya yang tembem itu memerah gemas karena menangis. Sedangkan kedua mama yang duduk dan ngeteh cantik itu langsung tahu siapa yang berbuat seperti ini kepada Tzuyu. Siapa yang paling suka menggoda Tzuyu dan membuat anak cantik yang baik ini menangis.

"Oh, kenapa sayang?"

Tzuyu membenamkan wajahnya dipaha sang mama, memeluk kaki itu erat. Wajah cantik mama mengerut.

"Kakak Kai?" tanya mama lembut tidak langsung menuduh anak orang meskipun ia tahu ini bukan perbuatan putranya tapi perbuatan putra Kyo.

Tzuyu mengangkat kepala dan menggeleng.
"Kim Taehyung kan, sayang?" mama Kyo sudah tahu pasti dan hanya meyakinkan bahwa itu memang ulah putranya. Ji Hyun membalas senyuman sahabatnya itu memaklumi kejadian yang terus berulang diantara anak mereka ini.

"Iya, Tante. Kak Taehyung dan Kak Kai tidak izinkan Tzuyu memanjat pohon sama seperti mereka. Kakak Kai marahi Tzuyu mama dan Kak Taehyung mengancam tidak mau belikan Tzuyu coklat lagi."

Tzuyu sepertinya sedih sekali, terlihat dari air matanya yang terus merembes turun. Kepangannya juga mengendur dan membuatnya menjadi anak kecil cantik yang kotor dan tidak terurus, padahal sebelum dua tentara Nazi a.k.a Kai dan Taehyung memutuskan main diluar tadi, Tzuyu tidak begini.

"Memang Tzuyu yang salah, mama kan bilang jangan main dengan kakak-kakak lelaki apalagi sampai panjat pohon, nanti kalau Tzuyu jatuh bagaimana?"

"Kak Sana diizinkan naik oleh mereka."

"Sana?"

Tzuyu mengangguk. Kedua mama itu berpandangan lagi.

"Kak Sana teman sekelas Kak Kai dan Kak Taehyung?"

Tzuyu mengangguk sedih.

"Kak Sana kan sudah besar, sudah bisa naik pohon. Tzuyu belum-nanti kalau jatuh bagaimana?"

"Tapi Kak Taehyung senang bermain dengan Kak Sana dan Tzuyu tidak suka itu mama!"

Kecemburuan oh kecemburuan.

"Karena tubuh Kak Sana lebih tinggi dari Tzuyu, Kak Sana sudah bisa melindungi diri jadi tidak akan terluka dan menangis kalau bermain bersama kakak lelaki. Tzuyu kan masih kecil, kakinya juga belum panjang, nanti Tzuyu terluka, jadi merepotkan Kak Taehyung dan Kak Kai."

"Tzuyu tidak akan merepotkan Kakak Kai, mama. Tzuyu juga tidak akan merepotkan Kakak Taehyung sampai kapanpun. Mama dan Tante sudah setuju kemarin kan kalau Tzuyu boleh menikah dengan Kak Taehyung kalau sudah besar nanti. Jadi, kenapa Kak Taehyung lebih senang bermain dengan Kak Sana?" Tzuyu memberi pertanyaan rumit kepada orangtua itu. Mereka tidak tahu bagaimana harus menjawab secara dewasa tapi tidak melukai anak kecil yang baru berusia 5 tahun ini, belum akil balig dan sudah menyukai anak lelaki yang 3 tahun diatasnya. Dan yang terpenting sudah memikirkan pernikahan.

"Tidak! Aku tidak akan menikahimu. Siapa bilang aku setuju akan menikahimu?" suara anak kecil lain menyahut dari lorong lain dan mendekati ketiga hawa itu.

[TaeTzu]; Menjadi Juwita Seperti Yang Engkau Minta🔐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang