3. Steven, Elsa dan Karin

392 20 0
                                    

Karin hari ini masuk setelah kemarin dia izin tidak sekolah karena sakit. Di sebelahnya Elsa sedang membaca novel yang tinggal sedikit lagi akan selesai.

"Lo keren banget ya gak bosen-bosennya baca buku, mau itu buku fiksi atau pelajaran".

Elsa tersenyum menanggapi omongan Karin padanya.

"Lo udah ngerjain pr matematika?"

"Ada?"

Elsa melirik Karin dengan ujung matanya, lalu berdecak. Sudah setahun mereka bersahabat dan Elsa sudah cukup mengenal Karin yang sama sekali tidak peduli pada nilai sekolahnya.

Cewek itu kemudian meletakan novel yang tadinya dia baca di atas meja, kemudian meraih tas ransel sekolahnya. Cewek itu mengeluarkan sebuah buku tulis berwarna biru menyerahkannya ke Karin.

"Cuma 5 soal, cepat salin,"

Karin menyengir memperlihatkan barisan giginya yang rapi dan putih.

"Thank you, Sa".

Elsa mengangguk dan akan kembali meraih novelnya, namun belum sempat novel itu berada di tangan Elsa sebuah tangan sudah duluan mengambilnya.

Elsa mengangkat kepalanya mendapati Steven sedang membaca asal novel miliknya.

"Dia hamil?"

Elsa mengerut keningnya. Hamil?

"Pemeran utamanya hamil?" Kini Steven bertanya sambil memerengkan kepalanya melihat pada Elsa.

"Emang iya?" tanya Elsa.

"Iya, hamil terus anaknya alien".

Air muka Elsa berubah menjadi datar dan membuat Steven tertawa. Selera humor Steven memang rendah lebih redah dari siapapun yang pernah Elsa kenal.

Karin masih sibuk menyalin tugas matematika dari buku Elsa. Cewek itu sama sekali tidak mengubris dua sahabatnya.

Steven menaruh kembali novel Elsa di atas meja.

"Lo percaya alien gak sih, Sa?"

Bukan Steven namanya kalau tidak melemparkan pertanyaan aneh pada Elsa. Ingat Steven pernah bertanya tentang reinkarnasi? Sekarang cowok itu mulai memberi pertanyaan yang lebih aneh lagi.

Elsa sebenarnya tidak ingin menjawab, tetapi tatapan Steven yang tidak lepas darinya membuat cewek itu akhirnya menjawab, lagipula Elsa memang sudah terbiasa dengan pertanyaan-pertanyaan random Steven dari dulu.

"Hm, pengen percaya, tapi kayaknya gak ada, tapi kayaknya lucu juga kalau ada".

"Ha? Gimana bisa lucu!" tanya Steven lagi.

"Semua itu tergantung perspektif, Stev. Orang-orang selalu berpikir alien itu makhluk hijau yang bentuknya mengerikan. Tapi siapa yang tahu kalau ternyata alien bentuknya malah kayak panda? Buntel-buntel, lucu gitu? Atau malah cakep kayak di drama-drama korea?".

"Terus kalau emang alien lucu lo mau temenan sama mereka?"

"Mau lah, temenan sama lo aja gue mau".

"Jadi gue setara sama alien?"

Elsa tersenyum.

"Ya beda-beda dikit soalnya sama-sama makhluk asing".

Kali ini ekspresi muka Steven yang kecut.

"Ya, biar makhluk asing juga lo suka".

Itu celetukan dari Laras, teman sekelas Elsa.

Elsa sebenarnya terkejut dengan omongan Laras tetapi berusaha tetap terlihat biasa saja karena tidak mau Steven menangkap perasaan yang sebenarnya ada di hatinya.

Menghitung BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang