11. Steven Aneh

237 18 0
                                    

Elsa meletakkan tasnya di atas meja. Menyelipkan rambutnya ke belakang telinga dan mulai mengeluarkan buku mata pelajaran pertama.

Di sebelah cewek itu sudah ada Rio yang sedang memerhatikannya. Mata pelajaran pertama mereka adalah Biologi dan seperti kesepakatan minggu lalu, selama pelajaran Biologi mereka harus duduk sebangku dengan teman sekelompok mereka.

"Em, Sa..."

Elsa menolehkan kepalanya, mengangkat kedua alisnya menyahut panggilan Steven dengan ekspresi wajah.

"Gue udah tau project apa yang bisa kita buat untuk semester ini".

"Oh, apa?" tanya Elsa.

Kali ini tubuh cewek itu juga menyerong menghadap ke arah Rio. Terlihat bahwa Elsa benar-benar memberikan seluruh perhatiannya pada Rio.

"Meneliti bakteri apa saja yang hidup di air pantai".

Elsa berpikir sebentar, lalu mengangguk paham.

"Jadi, kita mengklasifikasi bakteri-bakteri apa aja yang hidup di air pantai?"

Rio mengangguk. "Bab 3 semester ini tentang bakteri, jadi gue pikir kalau neliti bakteri masih relevan sama materi semester ini".

"Jadi, kapan kita mau mulai kerjain?" tanya Elsa.

"Gue sebenarnya gapapa, sih, kalau semisal lo mau ngerjainnya pas deket-deket pengumpulan. Mungkin sebulan sebelum akhir semester," lanjut Elsa.

Rio menggeleng cepat. Project ini adalah satu-satunya cara dia bisa dekat dengan Elsa, mengenal cewek itu lebih dalam, maka dia tidak akan membiarkan kesempatan ini sia-sia.

"Kita bisa mulai dari sekarang kok," ujar Rio.

"Mulai minggu ini," lagi cowok itu melanjutkan.

Rio memastikan bahwa project ini akan memberinya jalan untuk benar-benar dekat dengan Elsa. Cewek yang membuatnya terus kepikiran semenjak dua minggu lalu.

***...***...***

Steven menggandeng tangan Elsa erat-erat ketika pulang sekolah. Cewek itu sebenarnya agak bingung, memang Steven suka melakukan sentuhan fisik padanya, tapi biasanya hanya sampai merangkul bukan bergandengan tangan seperti pacaran.

"Sini tas lo gue bawain".

Kali ini Steven melepaskan gandengan tangan mereka dan mengambil tas ransel Elsa dari punggung cewek itu.

Elsa hanya menuruti apa yang Steven lakukan karena selama ini cewek itu memang selalu membiarkan Steven melakukan apapun padanya.

"Tas lo berat juga, ya, lo bawa apaan aja?" tanya Steven.

Elsa menoleh pada Steven, melihat cowok itu sudah menggendong tas ranselnya di pundak kiri. Terlihat tasnya saling menumpuk dengan tas ransel Steven sendiri.

"Hari ini mau dinner, gak?"

Elsa menautkan alisnya bingung. Steven tidak pernah mengajak Elsa keluar bersama. Biasanya mereka akan makan setelah pulang sekolah atau setelah jogging, bukan makan bersama yang sengaja direncanakan.

Steven masih menunggu jawaban Elsa dengan terus menatap cewek itu penuh tanya.

"Lo ada kegiatan malam ini?"

Elsa lantas menggeleng.

"Ya, pas kalau gitu".

Begitulah Steven mengakhiri percakapan mengenai rencana makan malam mereka nanti malam dan Elsa memilih untuk menyetujui saja apapun yang Steven ingin lakukan seperti apa yang selama ini selalu dia lakukan.

Menghitung BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang