6. Minum Obat

255 18 0
                                    

Steven memasuki rumahnya yang sepi seperti biasanya, tapi hari ini rasanya lebih hampa dari kemarin-kemarin. Cowok itu kemudian menaiki anak tangga.

Kakinya berhenti di depan sebuah ruangan yang sudah tidak pernah dimasuki siapapun lagi. Tangannya memegang pintu ruangan tersebut.

"Jangan lari-lari, Dek, nanti jatuh".

"Gue yang tutup mata, lo yang sembunyi, ya. Satu... dua... tiga..."

"Film baru Doraemon udah keluar, loh, kita nonton abis pulang sekolah, ya".

Kemudian, suara biola terdengar samar-samar membuat cowok itu semakin sesak.

Lantas Steven memundurkan kakinya dan masuk ke kamarnya. Cowok itu meletakan tas sekolahnya di atas meja besar di kamarnya, lalu membuka salah satu laci yang ada di meja itu. Dia mengambil beberapa tablet obat.

Cowok itu duduk di atas kasurnya yang berukuran besar memandang kosong 2 butir obat yang ada di tangannya. Tubuh Steven sudah lemas semuanya kepalanya terasa berayun. Kemudian cowok itu meminum obat tadi bersama dengan air mineral yang dia beli di sekolah.

Dia menjatuhkan tubuhnya di atas kasur menutup mukanya dengan selimut. Kemudian tertidur panjang tanpa mengganti baju sama sekali.

***...***...***

Setelah kurang lebih 20 menit mengendarai motornya, Elsa akhirnya sampai di rumah Steven. Walaupun sudah berkali-kali Elsa menapakan kaki di rumah Steven, cewek itu tetap saja terkesima dengan besar dan megahnya rumah Steven bahkan halamannya lebih luas dari lapangan sekolah mereka.

Elsa kemudian memarkiran motornya di halaman tepat di sisi samping depan rumah Steven. Kakinya melangkah masuk ke rumah sahabatnya itu.

"Hai," sapa Steven yang ternyata menunggunya di ruang depan rumah.

Elsa menoleh dan melihat Steven berada di sisi kiri bersandar pada dinding.

"Lo gak pulang ganti baju dulu?" tanya Steven melihat Elsa masih mengenakan seragam olahraganya.

Cewek itu menggeleng.

"Gue bawa baju ganti kok".

Steven mengangguk paham. Ini bukan pertama kalinya Elsa datang ke rumah Steven setelah pulang sekolah, jadi setiap kali hendak ke rumah Steven dia selalu membawa baju ganti karena menurutnya akan repot kalau harus pulang lagi dan mengganti baju di rumah. Hari ini Steven memang tidak masuk sekolah karena di sekolah sedang ada perlombaan 17 Agustus. Cowok itu sebenarnya tidak meminta Elsa datang, tetapi hal ini sudah menjadi kebiasaan Elsa untuk datang menemani Steven setiap tanggal 17 agustus karena takut Steven merasa kesepian di rumahnya.

"Lo ganti baju, deh. Gue tunggu di ruang tengah".

Elsa mengangguk.

"Sini tas lo". Steven menyodorkan tangannya meminta tas ransel yang masih berada di punggung Elsa.

Cewek itu segera memberikan tasnya, lalu berjalan ke belakang mencari kamar mandi yang berada di lantai satu itu untuk mengganti baju.

Steven sudah duduk di sofa besar yang ada di ruang tengah. Di depan cowok itu ada tv berukuran 75 inch, besar memang, tapi dibandingkan dengan rumah Steven yang menjulang tinggi besar ukuran tv tersebut tampak biasa-biasa saja.

Elsa menyusul duduk di samping Steven. Cewek itu sudah berganti dengan kaos hitam dan celana biru tua panjang.

"Tadi Karin nanyain lo".

Steven mengangguk menunggu Elsa melanjutkan ceritanya sembari mencari film di tv.

"Terus gue bilang deh lo sakit. Terus anaknya mau jenguk, tapi gue bilang gak usah, kalau sampai besok dia masih sakit baru kita jenguk bareng".

Menghitung BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang