14. Kerja Kelompok

184 17 0
                                    

"Kakak cari siapa?"

Rio menundukkan kepalanya melihat pada anak laki-laki yang membukakan pintu untuknya. Cowok itu tidak tahu kalau Elsa ternyata punya saudara. Anak laki-laki di depannya ini wajahnya agak mirip dengan Elsa sebenarnya, dari alis dan juga bibir.

"Cari Elsa. Ada di rumah, gak?" tanya Rio pada anak lelaki itu.

"Kak Eca belum pulang, tapi kayaknya bentar lagi. Kakak masuk aja," ajak Tian pada Rio.

Cowok itu tersenyum membalas ajakan Tian dan mengikuti anak laki-laki itu masuk ke dalam rumah. Mereka duduk di ruang tamu terdapat televisi kecil berada di sebuah lemari kayu yang berisi berbagai macam buku.

"Nama kakak siapa?" tanya Tian ikut duduk di samping Rio.

"Rio. Nama kamu siapa?" 

"Christian, panggilannya Tian," jawab adik Elsa itu.

Rio mengangguk dan masih memberikan senyum pada Tian karena sejujurnya wajah Tian lucu dan mengingatkan cowok itu pada wajah Elsa. Apalagi daritadi Tian terus menatap ke arahnya, Rio merasa seperti ditatap oleh Elsa langsung rasanya.

"Kak Rio suka nonton film, gak?"

"Suka. Suka banget malah. Tian juga suka nonton?"

Anak laki-laki itu mengangguk bersemangat.

"Tian suka nonton film-film marvel".

"Oh, Marvel? Yang mana?"

"Semuanya, kayak Spider Man, terus Iron Man, terus Groot yang pohon itu," jawab Tian menggebu-gebu.

Melihat tingkah adik Elsa yang lucu itu membuat Rio tertawa.

"Kak Rio juga suka banget sama marvel. Bentar, ya".

Rio kemudian mengeluarkan laptop dari tas cokelatnya. Cowok itu meletakkan laptopnya di atas meja keduanya serius menunggu layar laptop itu menyala.

"Wah! Groot!!!" Tian berteriak senang melihat wallpaper laptop Rio yang adalah salah satu tokoh kesukaannya di marvel.

Rio lalu membuka website disney di laptopnya mengetik marvel dan film-film marvel muncul di layar laptop cowok itu.

"Mau nonton bareng sambil nunggu Kak Elsa?"

Tian menganggukkan kepalanya. "Nonton yang ini," kata anak lelaki itu menunjuk salah satu film dengan cover wajah Groot dan Rio langsung memutarnya. Keduanya terlihat sangat menikmati tontonan mereka.

Ayah Elsa yang awalnya mau menghampiri dari dapur memilih untuk kembali ke kamar karena melihat kedua anak lelaki beda usia itu sedang memandang seru pada apa yang mereka tonton.

***___***___***

"Sorry, ya, Sa. Kita gak jadi makan sate di deket perempatan soalnya Clara barusan ngechat gue katanya dia lagi takut karena orang tuanya berantem dari sore tadi".

Elsa mengangguk saja. Cewek itu sudah biasa menjadi pilihan akhir bagi Steven tentu saja karena cowok itu selalu mendahulukan semua cewek-cewek lain yang meminta tolong padanya.

Lagipula, Elsa juga sudah mendapat pesan dari Rio kalau cowok itu sudah sampai di rumahnya. Tadinya Elsa hampir membatalkan kerja kelompok mereka hari ini karena Steven di awal sempat mengajaknya makan bersama, tetapi seperti biasa rencana mereka batal karena cowok itu harus pergi menemui orang lain.

"Besok, deh, gue jemput lo".

"Gak usah, nanti aja kalau bimbel lagi," jawab cewek itu.

"Kita bimbel kapan? Oh, lusa, ya? Oke, kita makan satenya lusa, ya," janji cowok itu.

Menghitung BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang