1#Kesialan

10.6K 995 60
                                    

Happy Reading

.
.
.
.

12 tahun kemudian...

Di depan gedung pencakar langit itu seorang lelaki remaja berusia 17 tahun tengah berlarian bersama teman-temannya, mereka melarikan diri dari seorang Beta penjual gorengan yang tak berada jauh dari gedung tinggi di sana.

Sesekali mereka akan tertawa karena melihat air muka sang penjual yang terus mengomeli mereka dan menyuruh ketiganya segera membayar, atau penjual tersebut akan memotong-motong tubuh nya dan di jadikan gorengan.

"Hahh.... Hahh... Aku sudah tidak kuat berlari lagi! Bisakah kau shifting saja, Haru? Biarkan aku naik ke pundakmu dan kita kembali berlari." Celetuk salah satunya, dia berusaha mengatur nafas dengan baik di kala kedua temannya itu terlihat baik-baik saja.

Haruto, seorang Alpha Dominant sekaligus keturunan Sigma dan Gamma. Dia memiliki ketiganya di karena kan sang Ibu adalah seorang Omega Dominant sekaligus Sigma dan Ayahnya adalah seorang Alpha Dominant.

Keturunan yang sangat langkah dan hanya satu di dunia, yaitu Watanabe Haruto Xaverio.

Dia bisa menyembuhkan diri jika terluka meski membutuhkan waktu dan tenaga, dia juga adalah Putra Mahkota dari Klan Xaverio. Anak dalam ramalan yang akan memiliki pasangan setara dengannya, seorang mate terkuat dari yang terkuat. Namun sampai di usia nya yang ketujuh belas ini, dia belum juga menemukan sang mate.

Perawakannya yang tinggi dan wajah yang menawan itu sering kali membuat para Omega mengalami heat sebelum waktunya ketika mencium feromon sang empunya saat sedang latihan berburu.

Juga, sebagai keturunan satu-satunya Alpha, Sigma dan Gamma. Haruto mempunyai tiga feromon yang bisa dia gunakan sesuai kebutuhan.

Pertama, feromon dengan bau Amber. Di gunakan ketika ingin menggoda seorang Omega atau Alpha Female saja.

Kedua, feromon dengan bau white musk. Yang satu ini belum pernah Haruto gunakan karena kata Ibunya hanya akan keluar jika dia menemukan sang Mate. Bau white musk ini sangat lembut dengan sentuhan musky dan powdery. Jika digambarkan, aromanya mirip wangi bedak bayi.

Ketiga, feromon yang mirip dengan wolf bone. Yaitu bebauan yang bisa membius lawan dan membunuhnya perlahan.

Wolf bone sendiri adalah tanaman yang paling di takuti oleh kaum Werewolf, karena dengan memakan atau membauinya saja mereka bisa mati.

Itulah mengapa identitas Haruto di sembunyikan sejak dia berumur lima tahun, saat dimana kejadian Haruto yang di kejar oleh Rogue sampai ke dalam hutan perbatasan antara Pack Cassarion dan Pack Xaverio.

Semenjak hari itu, kedua orangtuanya sepakat untuk menyembunyi identitas diri Haruto agar tidak menjadi sasaran musuh di luar sana. Mereka harus menjaga satu-satunya keturunan Xaverio yang berharga, terlebih dengan kondisi langkah tersebut.

"Kau saja, aku tidak mau mengambil resiko dengan shifting. Lagipula Runa sedang tidak enak badan, aku tidak mau menyakiti Werewolf ku lebih jauh." balas Haruto sengit, dia tidak suka jika teman-teman nya menyuruh dia shifting.

"Sudah lah, Dongpyo kan hanya bercanda. Kau tidak perlu terlalu serius, Haruto." Sanggah Junhyuk cepat. Tidak ingin ada perkelahian diantara kedua temannya itu, terlebih Dongpyo adalah seorang Beta dan Haruto seorang Alpha Dominant. Dan Junhyuk sendiri sama seperti Haruto, tetapi dia tidak seistimewah Haruto yang seorang Sigma dan Gamma.

"Kau sangat tau bahwa aku tidak suka jika oranglain memintaku untuk shifting, jadi jangan salah kan aku yang marah padanya karena hal ini." Haruto menegaskan sekali lagi, bahwa dia benar-benar sensitif dengan pembahasan tersebut.

.
.
.

Jeongwoo melonggarkan dasi yang melilit lehernya, dia paling tidak suka memakai dasi karena itu mencekik lehernya. Doyoung, sekretaris yang setia mendengarkan ocehan sang Alpha sesekali akan menanggapi jika di rasa ada yang tidak benar dengan pemikiran bossnya itu.

Seperti sekarang, Jeongwoo tengah memaki tiga anak remaja yang membersihkan mobilnya karena tidak sengaja menumpahkan eskrim hingga mengenai kap mobilnya.

"Apa anak jaman sekarang memang angkuh seperti anak itu? Lihat saja dari caranya melawan ku tadi, benar-benar kurang ajar." Omel Jeongwoo di dalam mobil.

Dia masih tidak terima ketika seorang remaja membalas ucapannya begitu angkuh, dengan tatapan dingin seolah dia lah pelaku utamanya. Bahkan Jeongwoo menjamin, anak itu tidak di didik dengan benar oleh orangtuanya.

Tok!

Tok!

Tok!

Remaja yang sedang di bicarakan mengetuk pintu kaca mobilnya, Jeongwoo memilih keluar untuk melihat apakah benar-benar bersih atau masih tersisa noda.

Padahal niatnya ingin segera pulang menjernihkan pikiran dari banyaknya pekerjaan yang telah dia lakukan di perusahaan, meski hampir sepertiganya Doyoung lah yang mengerjakan.

"Sudah bersih, jadi boleh kah kami pergi Paman?"

Langkah Jeongwoo terhenti, baru dua langkah dia berjalan kalimat remaja itu sukses membuatnya hampir saja merubah iris matanya merasa marah oleh ucapan serampangan lelaki itu.

"Paman!? Kau panggil aku, Paman!?" Haruto mengangguk cepat, dia menatap berani seorang pria yang membuat dia dan teman-teman nya harus membersihkan noda eskrim tidak seberapa itu.

Tanpa di duga iris keemasan itu muncul, menatap tajam sosok lelaki di depannya dengan feromon yang mencekik Doyoung dan Junhyuk.

Berbeda dengan sang empunya yang memblokir feromon Jeongwoo agar Runa tidak merintih di dalam sana, membuat tanda tanya besar di dalam kepala Jeongwoo yang menyaksikan langsung bahwa ada seorang Alpha yang tidak terpengaruh oleh feromonnya.

"Siapa namamu, anak manis?" Tanya Jeongwoo dengan nada rendah karena yang saat ini mengambil alih tubuh itu adalah Werewolf nya.

"Apa itu penting?"

"Penting," jawab Jeongwoo sembari menghentikan feromonnya menyebar, membuat kedua yang lainnya bisa bernafas lega.

"Untuk?" Tatapan Haruto semakin datar, dia tidak suka dengan pria di depannya ini. Jujur saja, jika bukan karena identitas nya harus di sembunyikan, mungkin dia akan menghabisi pria tersebut hanya dalam hitungan menit.

"Menjadi Lunaku," balasnya enteng, iris matanya kembali kebentuk semula. Dia menyeringai kecil melihat reaksi tidak suka Haruto padanya, itu terlihat lucu dan menggemaskan di matanya.

"Maka bermimpilah."

.

.

.

Tbc

Jan lupa votment ya ges

Terimakasih sudah singgah membaca♡

L U N ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang