28#Cassarion

2.6K 449 81
                                    

Happy Reading

.
.
.
.

Yedam berjengit kaget ketika bantingan pintu kamarnya terbuka, menampakkan seseorang yang tak ia kenali dan terasa sangat asing.

Terlebih feromon lelaki itu sangat menyengat, dengan pistol di satu tangannya membuat ia mengeratkan gendongannya pada Jillian.

"Putra yang tampan..." gumam Haruto tanpa mengalihkan tatapannya dari Jillian yang terbangun dari tidurnya.

"Tapi sayangnya aku membenci sesuatu yang tampan, terlebih putramu adalah anak dari pria bajingan itu..." tukasnya sembari menarik satu langkah mendekat ke arah Yedam yang memundurkan diri.

"P-pengawal!!" teriak Yedam memanggil pengawal yang di tugaskan Jeongwoo menjaganya.

Tetapi tidak ada satupun yang datang atau menyahut, tubuh Yedam berkeringat dingin saat Haruto memainkan pistol di tangannya.

Niat hati ingin berbagi cerita menyenangkan tentang bagaimana mate yang Yedam percayai setia, telah bermain belakang dengannya selama selama beberapa hari.

Namun feromon Jeongwoo yang begitu kuat merusak acara bincang-bincang yang ingin Haruto lakukan, dia segera menarik pelatuk pistolnya dan menembak kepala Jillian ketika suara langkah Jeongwoo terdengar.

Mungkin Jeongwoo berpikir dia tidak tau apa-apa mengenai lelaki itu, padahal saat penyatuan mereka karena sang empunya sedang mengalami heat.

Haruto mengambil kesempatan untuk mencari sebanyak mungkin masa depan yang bisa dia lihat agar kemenangan berada di pihak Xaverio.

Tapi dia tidak menyangka jika yang di temukannya adalah seorang Luna, mate pertama sang Alpha yang di gilai werewolfnya.

Kebenciannya semakin besar kala mengetahui bahwa bukan hanya mate saja, melainkan seorang putra yang telah lahir.

Runa tidak akan tau karena dia tidak bisa melihat masa depan, hanya Haruto saja. Jadi jangan salahkan Runa yang telah di butakan oleh tindakan Jeongwoo yang manis nan penuh kepura-puraan.

Dan...

Betapa bodohnya Jeongwoo yang melepaskan Haruto begitu saja, membiarkan sang empunya kembali menggila dengan melepaskan peluru ke kepala Yedam.

Mate pertamanya dan anaknya mati tepat di hadapannya, Jeongwoo segera mengambil satu kapsul yang dia curi dari prajurit Xaverio.

Memasukkannya ke dalam mulut Yedam yang masih memiliki kesadaran, "T-telan..."

Tangannya bergetar hebat melihat darah yang mengucur dari kepala Yedam, bibirnya terus bergerak memanggil nama Yedam yang kini tak bernyawa.

Membuat tawa Haruto kembali terdengar di belakang sana, menertawakan kebodohan sang Alpha.

"Itu adalah obat penyembuh luka, bukan untuk menghidupkan seseorang yang sudah mati. Dasar bodoh!" cerca Haruto sembari menyeka ekor matanya yang mengeluarkan air mata.

Sebab merasa sangat lucu atas tindakan Alphanya itu, benar-benar menghibur.

Di lantai dingin itu, Jeongwoo menaruh kepala Yedam di lantai dengan hati-hati. Dia mencoba bangkit meski kakinya terasa lemas, di telapak tangan kanannya telah terkumpul sebuah mana.

L U N ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang