40#Tentang Kita

5.1K 485 54
                                    

Happy Reading

.
.
.
.

Pagi telah menyambut, kicauan burung di luar sana menjadi musik paling alami bagi para rakyat. Petinggi-petinggi di Kerajaan mulai datang satu persatu, pelayan istana juga kembali bekerja seperti biasanya.

Di Xaverio, tepatnya di kastil Putra Mahkota ada Jilory yang bermain air dengan Ayahnya di kamar mandi. Jika biasanya pelayan Ibunya yang akan memandikan dirinya, kali ini tidak.

Jeongwoo sendiri meminta agar dia saja yang melakukan kebiasaan kecil ini sebagai penebusan dosanya, selama empat tahun tidak ikut andil dalam membesarkan Jilory.

"Mandikan aku juga..." Haruto baru saja bangun, dia datang dengan selimut tips yang menutupi tubuh polosnya.

Baik Jeongwoo dan Jilory sama-sama mengerjap pelan, wajah bengkak serta surai berantakan Haruto terlihat seperti seseorang yang terkena petir(?)

"Apa Ibu bayi? Kenapa meminta Ayah untuk di mandikan?" celetuk Jilory yang kini di pakaikan handuk oleh Jeongwoo.

Tubuhnya sudah bersih dan wangi, tangannya berpegangan pada bahu lebar Jeongwoo ketika pria itu melilitkan handuk kecil di tubuh Jilory.

Haruto mendengus, anaknya tidak tau saja bahwa semalam susah payah dia menahan suaranya agar tidak mengganggu tidur gadis itu.

Seluruh tubuhnya terasa sakit dan pegal, Jeongwoo harus bertanggung jawab atas perbuatannya dengan cara memandikan dirinya.

"Baiklah, anak Ayah sudah wangi. Waktunya memakai pakaianmu sekarang sebelum masuk angin," tukas Jeongwoo membawa Jilory keluar terlebih dahulu.

Dongpyo sudah menunggu di luar kamar, dia menyerahkan Jilory pada pelayan Haruto.

Kemudian, dia masuk kembali ke dalam kamar mandi. Jeongwoo merasa sedang memandikan dua balita, "Hari ini kau akan pulang?"

Jangankan memikirkan untuk pulang, di terima kembali saja belum tentu pikir Jeongwoo. Apalagi Ibunya pasti sangat terguncang sekarang, karena dia menjadikan kepala Ayahnya sebagai hadiah.

"Mungkin besok, ada apa? Butuh sesuatu?"

"Aku ingin Beta..." Mata bulatnya menatap Jeongwoo memelas, dia sudah lama tidak memakan daging Beta padahal itu adalah makanan favoritnya.

Jeongwoo menggosok setiap jengkal tubuh Haruto tanpa ada yang terlewati, membersihkan lubangnya yang penuh dengan telaten.

"Tutup matamu," titahnya ketika ia ingin membilas surai sang empunya. Haruto menurut, membiarkan Jeongwoo melakukan apa saja pada tubuhnya agar bersih dan wangi seperti Jilory.

"Nanti ku carikan, sudah selesai." sambungnya.

Tangannya mengambil bathrobe yang menggantung di sana, memakainya pada tubuh Haruto yang sudah bersih. Kini bergantian, giliran Jeongwoo yang membersihkan dirinya sendiri setelah Haruto meninggalkannya di kamar mandi.

Setiap tetes air yang membasahi tubuhnya, Jeongwoo memikirkan apakah dia harus kembali atau mencari tempat tinggal yang baru.

Tetapi, jika dia tidak kembali secepatnya maka bisa saja posisi Raja yang seharusnya menjadi miliknya, akan tergeser kan dan di ganti oleh sang sepupu yaitu Putra Mahkota Park Jihoon Carswell.

L U N ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang