Happy Reading
.
.
.
.Typos area
.
.
.Di pagi buta ini satu serigala bertubuh besar dengan bulu kecoklatannya yang bersinar, tengah melarikan diri dari kejaran para Schouts yang memburunya.
Wajahnya yang penuh darah mengering juga luka di beberapa bagian tubuh tidak dia hiraukan, Justin terus berlari sekuat yang dia bisa meski beberapa kali hampir terkena anak panah.
Langkah lebarnya menuju Istana Xaverio membawakan hadiah sesuai janjinya kepada sang Raja, perlahan matahari mulai muncul ke permukaan sehubungan dengan kedatangannya di Istana.
Serigala bertubuh dua kali lipat besarnya dari serigala lainnya itu di tuntun masuk untuk menemui sang Raja, para pelayan di buat ketakutan dengan wajah nya yang di penuhi darah juga sorot mata tajamnya.
Kemudian, ketika di persilahkan masuk ke dalam sana. Justin segera melemparkan kepala Ayahnya yang dia bawa dari Pack House ke sini, itulah yang membuat dia di buru atas perintah Ibunya.
Kris memangku tangan di dada, sangat puas pada hadiah yang telah di berikan oleh mate anaknya tersebut.
Lantas, dia membiarkan Justin menemui Haruto dan anaknya yang berada di hutan sebelah barat. Dimana taman yang sengaja di buat untuk tempat bermain Jilory.
Bahkan dari kejauhan dia bisa melihat Haruto yang tengah bermain dengan satu serigala kecil berbulu seputih salju, dengan dua warna iris khasnya.
Biru dan keemasan.
Perlahan dia menyebarkan feromonnya sebagai pemberitahuan akan keberadaannya di dekat keduanya, langkahnya pelan mendekati Haruto yang berdiri memandangnya terkejut.
"Apa kau baik-baik saja? Wajahmu..." Haruto menutup mulutnya melihat banyaknya cipratan darah di wajah itu.
Baru saja Justin ingin merendahkan dirinya, tiba-tiba saja ada serigala kecil yang mengelilinginya sembari mengendus tubuhnya.
Sesekali juga serigala kecil itu mengigit kakinya, bahkan werewolf Jilory tidak segan-segan menaiki tubuh besar tersebut.
"Dia mengenalimu, Jeo..." ujar Haruto sembari mengusap wajah itu dengan mata berair.
Dalam wujud serigala, mudah untuk mengenali orangtuanya karena insting binatangnya. Terlebih ikatan di antara werewolf Jilory dan Justin sangat kuat, bahkan iris keduanya memancarkan cahaya satu sama lain ketika saling beradu pandang.
Tapi jika dalam wujud manusianya, sulit bagi Jilory untuk mengenali Ayahnya sendiri karena wajah itu tak pernah dia lihat.
Jilory berguling di tanah ketika Justin menjilat dan menggigit pelan perutnya, serigala seputih salju itu berlarian ke sana kemari merasa senang.
Setelah sekian lamanya, dia bertemu Ayahnya. Meski sempat ragu mendekat melihat wajah Justin yang terdapat banyak noda darah, namun Haruto menganggukkan kepala meyakinkan bahwa tidak berbahaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
L U N A
WerewolfDia adalah Alpha dari segala Alpha, terkuat dari segala yang terkuat. Pack tertua kedua yang paling di segani oleh seluruh kalangan Werewolf setelah Carswell, ia adalah Pack Cassarion. Namun si pemilik iris keemasan yang akan menjadi penerus Cassari...