Happy Reading
.
.
.
.Jeongwoo melamun cukup lama setelah sepeninggalan anak kecil yang Junhyuk panggil tadi, dia terus memikirkan ucapan anak itu mengenai dirinya yang sering di ikat di kursi oleh Ibunya sendiri.
Apa itu artinya, anak yang tadi berbicara dengannya adalah anaknya dan Haruto? Tapi mengapa Haruto harus mengikat anaknya sendiri?
Sudah berapa tahun dia di kurung di sini? Hingga tidak menyadari bahwa anaknya telah sebesar itu. Seorang anak perempuan yang cantik, meski cerewet dan sedikit nakal.
Ah, harusnya dia menanyakan nama anaknya tadi.
Lantas, Jeongwoo segera memakan makanannya dengan lahap ketika ikatan rantai itu mengendur. Dia harus menguatkan dirinya lagi seperti dulu agar bisa keluar dari sini dan bertemu mate serta anaknya.
Di istana, Jilory terus mengoceh sepanjang jalan menuju ruang makan dalam gendongan Junhyuk.
Dia menceritakan apa yang dia lihat di ruang bawah tanah, tak lupa tentang 'Paman pencuri' yang tangannya di ikat.
Kepala Junhyuk rasanya mau meledak, dia tidak bisa mencerna dengan baik apa yang di katakan oleh gadis kecil itu padanya.
Karena sekarang dia tidak tau bagaimana nasibnya jika nanti Jilory mengatakan pada Haruto bahwa dia datang ke tempat itu, bertemu seseorang yang nyatanya adalah Ayahnya.
"Putri Jilory, bisakah anda tidak membicarakan soal tadi kepada Ibu anda?" raut wajah Junhyuk terlihat sangat serius ketika dia bertanya.
Jilory mengerjap pelan sembari memiringkan kepalanya, "Kenapa?"
"Ini... Oo... Rahasia! Ya, ini rahasia kita berdua! Jadi tidak ada yang boleh tau. Begitu,"
"Okey! Tapi besok temani aku kembali ke sana ya? Janji?"
"Kesana mana?" Junhyuk menahan nafasnya saat Haruto menimpali pembicaraannya dengan Jilory.
Raut tegang di wajahnya cukup kentara dan Haruto menyadari hal itu, namun terlalu malas bertanya lebih.
"Ibu!! Tadi Jilo bermain petak umpet dengan Paman Jun," sahut Jilory yang merentangkan tangan ingin di gendong Ibunya.
Haruto menyambut si kecil dan membawanya masuk begitu Junhyuk membukakan pintu, keduanya melangkah pelan memasuki ruang makan.
Di sana sudah ada sang Raja dan Ratu Xaverio yang menunggu dirinya serta Jilory, tak lupa berbagai macam makanan tersedia di meja makan.
"Ibu, besok Jilo ingin sarapan iga domba. Boleh?" tanya Jilory sembari membiarkan Ibunya mendudukkan dirinya di kursi khusus untuknya saja.
"Tumben sekali, apa anak Ibu punya teman baru?" Karena tradisi di Xaverio jika seseorang menyukai teman barunya dia akan memberikan Iga domba sebagai perayaan pertemanan mereka.
"Heung! Jilo punya teman baru, Bu. Tapi dia terlihat lusuh, kasian sekali..." rengut Jilory ketika dia mengingat kembali tubuh Jeongwoo yang terdapat luka kering.
"Oh ya? Dari keluarga mana dia berasal? timpal Lisa sembari menyendokkan salad buah ke dalam mulutnya.
"Hm... Dimana ya? Jilo lupa namanya, tapi dia bilang di sana sangat bagus!", balas Jilory dengan riang sembari berpikir.
![](https://img.wattpad.com/cover/343045697-288-k515703.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
L U N A
Про оборотнейDia adalah Alpha dari segala Alpha, terkuat dari segala yang terkuat. Pack tertua kedua yang paling di segani oleh seluruh kalangan Werewolf setelah Carswell, ia adalah Pack Cassarion. Namun si pemilik iris keemasan yang akan menjadi penerus Cassari...