4#Rut

6.5K 752 45
                                    

Happy Reading

.
.
.
.

Hampir seluruh bagian timur telah di sisir satu persatu, bahkan mereka tak akan segan untuk menyakiti jika ada pemilik rumah enggan memberikan anaknya untuk di periksa oleh sang Putra Mahkota.

Beberapa ada yang memohon meminta di kasihani karena telah di anggap menyembunyikan anak terkutuk itu, padahal nyatanya mereka benar-benar tidak tau dan hanya pernah mendengarnya dulu sekitar 12 tahun yang lalu.

"Maafkan kami, Putra Mahkota. Kami benar-benar tidak tau dimana keberadaan anak ramalan itu, kami hanya pernah bertemu dengannya saat dia di kejar Rogue dulu." ucap salah satu Beta yang tengah di periksa oleh para Schouts.

Jeongwoo yang telah berubah ke wujud manusianya, kini menatap seorang pria tua yang memohon padanya dan memberikan saksi yang jelas tanpa di buat-buat.

Menggunakan mana, dia bisa mendeteksi apakah ucapan pria tua itu benar atau berbohong. Nyatanya apa yang di ucapkan oleh pria tua tersebut benar adanya, tidak terdeteksi kebohongan satupun dari kalimat sang empunya.

"Jika kau menemukannya, segera beritahu para guards istana secepat mungkin. Atau kepalamu sebagai gantinya," kepala itu lekas mengangguk dengan cepat, kembali bersujud mengucapkan banyak-banyak terimakasih pada sang Putra Mahkota karena telah di percayai.

Kemudian, setelah pencarian yang panjang Jeongwoo dan pasukannya memilih kembali mencari di bagian selatan tempat dimana perbatasan antara Pack Cassarion dan Pack Xaverio berada.

Dimana tempat para Rogue dan pasukan Lee Jeno kembali berkumpul di sana, mereka belum memasuki area Xaverio maka dari itu perlu Jeongwoo untuk meminta izin memasuki Negeri Xaverio.

Sebab jika hanya Jeno, maka sudah di pastikan mereka tidak akan di perbolehkan masuk mengingat sang Raja Kris sangat membenci seorang Panglima. Entah itu dari Pack tertua sekalipun.

Itulah mengapa di Negeri Xaverio tidak ada seorang panglima, yang mengurus kemiliteran adalah Raja Kris sendiri.

Cukup memakan waktu yang banyak untuk sampai disana karena Jeongwoo harus menunggu mobil yang di kirim Kerajaan sampai ke bagian Timur, dia terlalu malas menggunakan kakinya atau naik ke atas punggung para Alpha itu.

Dia paling tidak suka jika ada bau Alpha lain yang menempel di tubuhnya meski hanya sedikit, dia sangat membencinya.

"Apa kau menemukan anak itu?" Jeongwoo mencoba berkomunikasi melalui link dengan Jeno. Apakah ada sesuatu yang di temukan para delta yang di pimpin oleh Panglimanya tersebut, jika ada hal yang menarik maka dia akan membawanya pulang.

"Tidak ada, Yang Mulia. Hanya seorang anak remaja yang tengah Rut berada tak jauh dari perusahaan anda," balas Jeno cepat. Dia tidak berbohong saat mengatakan itu, sejatinya tidak ingin menjadi santapan sang Alpha Justin.

Lagipula apa yang di katakan nya benar adanya, ada dua remaja disini yang tengah kesusahan. Lebih tepatnya satu, seorang Alpha remaja yang mengalami Rut dan temannya seorang Beta berusaha membantu meski itu hanyalah sia-sia.

"Di kantorku?" Sang Alpha jadi teringat dengan sosok anak remaja angkuh kemarin yang dengan berani menolaknya mentah-mentah, begitu handal memblokir feromonnya menggunakan mana.

Padahal selama ini banyak Omega, Beta dan Alpha Female yang mencoba mendekatinya. Menjadikan diri mereka rendah di hadapannya agar bisa menjadi mendamping hidup sang Alpha, tetapi sosok lelaki remaja itu malah menolaknya tanpa berpikir panjang.

.
.
.

"Kau tunggu di sini! Jaga Haruto, biar aku yang pergi ke istana mengambilkan suppressant itu!" Kata Junhyuk.

Karena jika Dongpyo yang mengambil akan memakan waktu lama sebab lelaki itu tidak bisa melakukan transformasi sebagai serigala. Berlari hanya akan membuat diri sendiri kelelahan dan berakhir tidak sampai pada istana.

Mereka sendiri bahkan sang empunya tidak mengira akan mengalami Rut di tengah jalan seperti sekarang, sebab jika tidak memakai suppressant Haruto tidak bisa mengontrol feromonnya menyebar kemana-mana.

Bahkan mereka saat ini sudah di kelilingi oleh para Alpha dari Pack Cassarion, terus menerus mengusirnya dari depan gedung pencakar langit di belakang mereka.

Dongpyo tidak bisa membawa Haruto dalam kondisi Rut, lelaki itu dan Runa--sang werewolf akan bertindak agresif. Juga feromon Haruto akan semakin tercium oleh para omega liar.

"Uh! Bau sekali! Hentikan feromon mu itu anak kecil!" Cela salah satu delta di sana yang mencium feromon Haruto.

Dalam kondisi ini Haruto sangat sensitif, terlebih Runa yang paling tidak suka jika ada Alpha lain yang mengatakan feromon nya bau. Dia akan mencabik-cabik orang tersebut jika berani mengatakan hal itu di depannya langsung.

"Jangan berbicara seperti itu, Paman. Kau menyakiti perasaannya," bela Dongpyo. Meski dia takut, tetapi dia tetap harus bisa mengontrol wajahnya agar terlihat tenang di depan Haruto.

"Katakan sekali lagi," timpal Haruto--bukan itu bukanlah Haruto melainkan Runa yang mengambil alih. Matanya berubah menjadi sebiru lautan yang menenangkan namun mematikan.

"Kau bau!" Ucap delta tersebut tanpa tau bahwa nyawa nya terancam saat dia mengatakan hal itu kembali.

Dengan cepat Dongpyo berusaha menahan tubuh Haruto yang ingin menerkam, dia tidak boleh membunuh siapapun di hadapan umum. Identitas nya tidak boleh terbongkar ke dunia, "Jangan Runa! Ingat pesan Yang Mulia Ratu padamu! Kau tidak boleh membunuh di tempat ramai!" Bisik Dongpyo.

Kenapa Junhyuk lama sekali! Aku tidak kuat menahan kekuatan Runa, sialan! Rutuk Dongpyo dalam hatinya.

Dari kejauhan, sebuah mobil yang sangat Dongpyo kenali itu menuju gedung pencakar langit tempat dimana dia dan Haruto berada.

Di depan ini juga dia dan teman-temannya harus membersihkan mobil itu hingga bersih, benar-benar ingatan yang membuat kesal saja.

Sedangkan di dalam mobil, Jeongwoo yang baru tiba di depan perusahaan nya menyerngit heran melihat seorang remaja tengah memeluk temannya sendiri yang mengeluarkan taring.

Jeongwoo tebak, akan ada pertumpahan darah di depan kantor nya.

Lantas, begitu mobil sampai dia segera keluar dari sana. Bukannya menemui Lee Jeno sang Panglima, dia malah melangkah ke arah dua remaja di sana. Salah satu sudut bibirnya terangkat, itu remaja Alpha semalam yang dia temui di tempat ini.

Tetapi dia salah fokus pada indra penciumannya, bahkan Justin mengambil alih tubuhnya segera tanpa aba-aba. Iris keemasan itu segera menyala ketika sebuah feromon yang memabukkan masuk ke indranya.

Delta yang semula ingin menghabisi Haruto segera menyingkir melihat sang penerus Cassarion itu datang dengan feromon yang menyekik mereka.

Kakinya segera berlari cepat menuju remaja itu dan mengendus leher jenjang sang empunya, menghirup sebuah kehidupan di sana yang memabukkan.

"Aku menginginkanmu..."

.

.

.

Tbc

Aku bakalan rajin update kalo kalian votment, bakalan kasih double up kalo lagi mood

Terimakasih sudah singgah membaca♡

L U N ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang