Happy Reading
.
.
.
.Setelah dari Xaverio dan membawa pulang pasukannya kembali ke Cassarion, Jeongwoo bergegas mendatangi penyihir itu kembali karena merasa marah dengan ucapan Haruto mengenai mate.
Dia membanting pintu kayu rumah tersebut keras-keras melampiaskan amarahnya yang menggebu, membuat sang penyihir di dalam sana berjengit kaget dan hampir saja menjatuhkan bola ajaib dari tangannya.
"Kau bilang dia tidak mempunyai mate! Kau juga mengatakan hanya aku satu-satunya pasangan yang pantas untuknya! Beraninya kau membohongi ku!" Jeongwoo menyebarkan feromon mengintimidasi membuat penyihir tersebut tercekik di tempatnya, sangat kuat aura yang di keluarkan sang empunya hingga wajah sang penyihir memucat.
Dia bisa merasakan kemarahan besar yang tengah bersarang dalam diri Putra Mahkota Cassarion itu, sebuah ambisi tak terlihat yang begitu mengerikan.
"Hahh... Aku hampir saja mati!" Umpatnya setelah terbebas dari feromon menyekik milik Jeongwoo.
Dengan segera dia bergerak membawa bola ajaibnya untuk melihat apa yang menjadi penyebab amarah pria itu, kejadian yang di alami antara Jeongwoo dan Haruto terlihat termasuk ucapan lelaki Alpha dua darah tersebut yang menyulut api dalam diri sang Putra Mahkota Cassarion.
Dia sendiri tidak menyangka atas ucapan tersebut, karena dalam ramalan semua penyihir dua belas tahun silam tidak ada yang berbeda. Semuanya sama, yaitu seseorang yang akan menjadi pasangan anak tersebut adalah seorang Alpha dari segala Alpha, terkuat dari yang terkuat.
Dan ciri-ciri itu hanya di miliki oleh Park Jeongwoo Cassarion, seorang Alpha Enigma.
Salah satu Alpha langkah setelah Haruto.
"Ramalan tidak mungkin salah, Yang Mulia. Saya bisa menjamin hal ini karena baik dari anak terkutuk itu maupun pasangan yang dia ucapkan, keduanya hanya terikat karena sebuah perjodohan antar Pack. Tidak lebih," jelas penyihir agar Jeongwoo tidak perlu merasa khawatir atau marah berlebihan hingga menyekiknya seperti tadi.
Mendengar itu, Jeongwoo bisa menjatuhkan tubuhnya di sofa sana dan menyandarkan kepalanya untuk meringankan sakit kepala yang menderanya.
Jika penyihir tersebut tidak segera mengatakan hal itu, mungkin Jeongwoo atau Justin sendiri yang akan menghabisi anak bungsu dari Pack Graziano tanpa belas kasih.
"Katakan, kapan aku bisa mengklaimnya di hadapan semua orang. Jika perlu di hadapan Moon Goddess sekalian biar dia melihat dengan mata kepalanya bahwa anak terkutuk itu milikku, bukan orang lain. Berani sekali dia mengatur siapa mateku," Ujar Jeongwoo santai, berbeda dengan sang penyihir yang menahan nafasnya sebab saat Jeongwoo mengatakan itu Moon Goddess datang untuk memberitahu sesuatu padanya.
Bugh!
"Akhhh! Siapa yang memukulku!" Ringis Jeongwoo. Dia mengelus kepalanya dimana tempat makhluk ghaib yang Jeongwoo yakini pasti memukulnya, karena menjelek-jelekkan Moon Goddess.
Dasar tidak tahu diri!
Jeongwoo mendelik tajam ke arah sang penyihir yang tengah memainkan bola ajaib, entah untuk apa dia tidak tahu.

KAMU SEDANG MEMBACA
L U N A
WerewolfDia adalah Alpha dari segala Alpha, terkuat dari segala yang terkuat. Pack tertua kedua yang paling di segani oleh seluruh kalangan Werewolf setelah Carswell, ia adalah Pack Cassarion. Namun si pemilik iris keemasan yang akan menjadi penerus Cassari...