37#Negosiasi

3K 441 59
                                    

Happy Reading

.
.
.
.

Jeongwoo sudah memikirkan segala kemungkinan tentang negosiasi yang akan dia lakukan dengan sang Raja Xaverio, dirinya harus bertindak lebih dulu sebelum Haruto menikah dengan orang lain.

Biasanya sore hari Kris akan datang untuk sekedar melihat para tahanan di ruang bawah tanah, kesempatan ini harus dia gunakan sebaik mungkin.

Menunggu beberapa jam yang terlewati sangat lama bagi Jeongwoo, jika biasanya dia tidak memiliki sebuah motivasi untuk menunggu sore tiba.

Kali ini berbeda, dia perlu berbicara langsung dan mendapatkan jawaban dari sang Raja.

Suara ketukan sepatu pantofel itu terdengar memenuhi ruangan di sana, Jeongwoo tidak sabar akan kedatangan Kris.

Sampai saat Ayah dari matenya itu telah tiba, Jeongwoo berusaha memanggil sang Raja meski pita suaranya terasa sakit ketika berteriak.

Kris melangkah pelan dengan kedua tangan yang berada di belakang, matanya begitu tajam menatap Jeongwoo yang bergerak gelisah di tempatnya.

"Katakan," titah sang Raja yang enggan berbasa-basi.

"Apa yang harus ku lakukan agar bisa keluar dari sini?" Sebelah alis Kris terangkat atas pertanyaan Jeongwoo yang menggelikan baginya.

Dari binaran mata sang empunya terlihat sebuah harapan yang tengah dia panjatkan agar terkabul, membuat tawa kecil menghiasi wajah tampan itu.

Pengawal Kerajaan segera membukakan pintu sel Jeongwoo begitu di beri perintah, kakinya bergerak pelan masuk ke dalam sana.

"Kenapa? Kenapa kau tiba-tiba ingin keluar dari tempat ini? Bukankah di sini menyenangkan?" tanyanya sembari mendudukkan bokongnya ketika pengawalnya membawakan kursi.

"Haruto membutuhkan ku,"

"Hanya itu?"

Sebenarnya Jeongwoo ingin mengatakan bahwa dia tidak mau Haruto menikah dengan orang lain dan tidak bisa lagi bertemu anaknya, namun lidahnya teras keluh saat ini.

Jika sang Raja tau alasannya, maka dia pasti akan semakin di pisahkan. Mungkin akan di kirim ke suatu pulau terpencil(?)

"Ya, hanya itu."

Kris mengusap dagunya pelan, menatap Putra Mahkota Cassarion yang menyedihkan tersebut.

"Apa yang bisa kau berikan untuk Xaverio jika aku membebaskan mu?"

Tapi Jeongwoo sekarang tidak mempunyai satupun harta benda, lalu apa yang bisa dia berikan selain hal itu? Terlebih Xaverio sudah sangat makmur.

Meminta bantuan pada orangtuanya? Ayahnya saja lebih memilih menyerahkannya daripada dirinya sendiri, jadi sudah di pastikan Ayahnya tidak akan mau membantunya.

"Apa yang anda inginkan? Aku bisa melakukan apapun itu--"

"Meski harus membunuh Ayahmu?" Potong Kris cepat.

Jeongwoo terdiam, kepalanya tertunduk dengan jemari terkepal. Apa yang sedang di rencanakan oleh sang Raja? Dia bertanya-tanya sebelum menjawab.

L U N ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang