3#Berburu

5.5K 664 28
                                    

Happy Reading

.
.
.
.

Hari ini jadwal pembelajaran berburu di sekolah, seperti biasanya Haruto hanya akan mengikuti instruksi dari senior nya saja.

Tak lupa di temani Junhyuk di sampingnya setiap kali kelompok Berburu di bagi, maka Junhyuk akan selalu meminta agar dia satu kelompok dengan sang Putra Mahkota.

Tak ada yang berani membantah, sebab Junhyuk sudah mempelajari cara menekan seseorang menggunakan perpaduan mana dan feromon. Mana sebagai senjata untuk memblokir diri agar tidak terintimidasi, lalu feromon tersembunyi yang hanya di miliki pengawal setia Haruto.

Sejenis tanaman busuk.

"Kelompok tiga, maju."

Haruto, Junhyuk dan satunya lagi maju bersamaan membawa hasil tangkapan masing-masing.

"Bang Junhyuk, satu Rusa." Catat senior itu pada buku laporan mingguan, kemudian dia beralih pada Haruto yang menaruh hasil tangkapan nya.

"Watanabe Haruto, satu kelinci." Kemudian, dia berpindah tempat ke Omega di dalam kelompok 3.

"Yang Jungwon, satu kelinci."

Begitu seterusnya hingga sampai pada kelompok 10.

Merasa lelah berburu meski hanya mencari kelinci sebab dia terlalu malas untuk mencari Rusa, itu terlalu merepotkan baginya.

Tidak sama seperti Junhyuk yang memang seorang Hunters dan itu bukan lagi latihan melainkan kewajiban nya untuk mendapat kan tangkapan yang bagus.

Setia mengokori kemana saja Haruto pergi, dibelakang nya juga ada Dongpyo yang bergabung.

Di sekolah mereka akan berpura-pura menjadi teman dekat Haruto bukan sebagai pengawal sang Putra Mahkota, di karenakan akan memicu keingintahuan orang lain padanya.

Apalagi Haruto paling tidak suka jika kehidupan pribadinya di usik, identitas dirinya tidak boleh tercium oleh kaum maunapun.

Baik itu Alpha, Omega dan Beta sekalipun, karena nyawanya sangat berharga sebab dialah satu-satunya garis keturunan Alpha, Sigma dan Gamma di dunia ini.

"Aku mendapat pesan dari Yang Mulia bahwa hari ini kau harus pulang lebih cepat, Haruto." celetuk Dongpyo di belakang sana, setelah mendapatkan sebuah pesan yang di kirim langsung oleh sang Raja melalui burung gagak hitam yang singgah.

"Kenapa? Bukan kah hari ini kita akan kembali ke sana? Kita harus membalasnya, bukan? Dia telah membuatmu kelelahan karena tumpahan ice cream yang tak seberapa," kecam Haruto pada sosok pria yang semalam di temuinya.

Dongpyo yang seorang Beta tentu akan cepat kelelahan, terlebih mereka sempat berlari menghindari kejaran penjual gorengan kemarin.

Lalu, setelah itu pelayannya juga harus membersihkan tumpahan ice cream yang tak seberapa hingga bersih dan kembali mengkilat.

"Sudahlah, Haru. Aku tidak apa-apa, aku sangat berterimakasih atas perhatian mu padaku. Tapi Yang Mulia mengatakan kita harus segera pulang, akan ada pemburuan besar-besaran hari ini oleh Pack Carswell dan Cassarion."

Mendengar itu, tangan Haruto di kedua sisi mengepal kuat. Dia tidak bisa bermain dengan leluasa jika pemburuan itu di lakukan lagi, hari-harinya akan terasa sulit sebab tidak boleh bermain di luar istana.

Dan itu menyebalkan!

"Benar apa yang di katakan Dongpyo, sebaiknya kita pulang saja daripada terjadi apa-apa denganmu. Lagipula Rogue kali ini pasti akan bertambah, dan hanya kita berdua yang bisa melawannya." timpal Junhyuk membenarkan ucapan temannya itu.

Ini semua dilakukan untuk menjaga keselamatan Haruto dari ancaman dunia luar, terlebih banyak Pack yang masih terus mencari si anak terkutuk itu.

"Baiklah, kita pulang. Tapi aku ingin membeli ice cream dulu, semoga saja penjualnya menyisakan ku rasa coklat hari ini."

.
.
.

Jeongwoo mengambil alih para Schouts untuk membantu nya mencari keberadaan anak tersebut, para Rogue sudah dia tambahkan demi kepentingan dunia Werewolf.

Jika memang anak ramalan itu sebegitu berbahayanya, maka tidak mungkin rakyat juga akan terkena imbasnya. Mengingat para Vampir mulai menghilang satu persatu, bisa saja target selanjutnya adalah seorang penyihir.

"Lee Jeno,"

Sang menteri maju ketika namanya di panggil, dia sudah siap dengan pasukan yang telah di bentuk.

"Kau pergi dengan para delta itu menuju selatan, aku dan para Schouts akan pergi menuju bagian timur." Karena dua pasukan Rogue telah dia kerahkan menuju Utara dan Barat.

"Dan satu lagi, jika kau menemukan anak itu segera bawa ke depanku dalam keadaan utuh.  Jika kalian tidak bisa melawannya, segera kirim sinyal saat itu juga." Perintah nya sekali lagi.

"Dilaksanakan Yang Mulia," Jeno langsung mengerahkan seluruh pasukan delta milik Cassarion dan Carswell. Meninggalkan sang Putra Mahkota yang sedang melakukan shifting.

Sebab di bagian perbatasan timur di penuhi oleh pohon rindang yang tinggi, jika dalam wujud manusia itu akan memakan waktu cukup lama menyisir hutan.

"W-waw..." Para Schouts di buat tak berkutik di tempat nya melihat wujud asli sang Alpha Justin, tubuhnya benar-benar besar seperti yang di bicarakan oleh orang-orang.

Bulu abu-abu kecoklatannya begitu lebat dengan iris mata keemasan yang terang, gigi-giginya yang besar terutama gigi taring yang bisa menembus jantung.

Bahkan geraman rendah sang empunya mampu membuat para Schouts terenyak tak berdaya di tanah, mereka segera mengikuti sang Putra Mahkota Cassarion melakukan shifting ke wujud serigala.

Satu lolongan panjang Jeongwoo lepaskan sebagai tanda di mulainya perburuan hari ini, di sahuti oleh para serigala yang lain dari berbagai tempat.

Sedangkan di sebuah istana Xaverio, Yang Mulia Raja Kris sangat gelisah di tempatnya. Anak sulung mereka belum juga kembali ke istana bahkan setelah mendengar lolongan serigala di luar sana, bukan dia tidak percaya Haruto tidak bisa melawan.

Dia sangat tahu kemampuan anaknya itu, tetapi yang dia takutkan adalah identitas Haruto yang kembali terkuak ke dunia. Dia tidak akan sekhawatir ini jika Haruto membawa lebih dari 10 pengawal di sisinya, namun anak itu hanya memiliki Junhyuk yang seorang Hunters.

Mungkin Dongpyo hanya akan membantu dengan panah nya saja, itu pun kalau kena. Bagaimana jika meleset?

"Kenapa dia lama sekali pulang? Aku sudah memberitahu pada pelayannya agar segera membawanya kembali," tutur Kris yang semakin tidak tenang di kastilnya.

Sebagai seorang Ibu sekaligus Ratu negeri ini, Lisa hanya bisa menenangkan suaminya dengan elusan pada lengan. Dia sudah mencoba menyambungkan link ke anaknya tetapi tidak di terima oleh Haruto.

"Haruskah aku yang menghampiri nya ke sekolah?" Tawarnya. Dan hal itu tentu menyulut emosi sang Raja, tidak mungkin dia membiarkan sang Istri keluar di saat perburuan besar-besaran ini terjadi.

.

.

.

TBC


Aku bakalan rajin update kalo kalian votment, bakalan kasih double up kalo lagi mood

Terimakasih sudah singgah membaca♡

L U N ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang