Happy Reading
.
.
.
.Bau khas percintaan tercium di setiap sudut ruangan, hasil dari keringat akan kerinduan masing-masing yang menggunung.
Terlebih Yedam, dia harus merelakan waktu Alphanya terbagi begitu banyak di luar sana daripada bersamanya dan anak mereka.
Namun ia mengerti, sebagai Putra Mahkota Jeongwoo mempunyai tugas yang banyak. Dia tidak bisa membantu karena harus mengurus si kecil yang terkadang rewel sebab ketidakhadiran sang Alpha.
Pelayan Yedam masuk untuk membuka gorden dan jendela kamar, matahari sudah berada tinggi di atas sana. Sikecil juga nampak sangat kelaparan karena belum mendapat ASI dari Ibunya.
Selesai melakukan tugasnya, pelayan tersebut keluar dari sana membiarkan pasangan itu terbangun dari malam yang panjang.
Yedam melenguh panjang ketika cahaya matahari mulai menyilaukan mata, sia berbalik untuk membangun sang Alpha yang nampak tak terganggu sama sekali.
"Alpha... Bangun," pelan-pelan dia menepuk pipi itu, tubuh keduanya yang telanjang hanya di tutupi selimut tebal.
Yedam tersenyum kecil ketika pinggangnya di tarik agar tubuh keduanya tidak berjarak, perlahan-lahan kelopak matanya terbuka memperlihatkan iris keemasan tersebut.
"Kenapa?" suara khas bangun tidurnya membuat Yujin--pelayan Yedam yang baru saja masuk membawa si kecil tersentak kecil.
Sadar akan tindakannya yang kurang ajar melihat tubuh telanjang bagian atas Putra Mahkota Cassarion, gadis itu buru-buru menundukkan kepalanya segera ketika mata serigala sang empunya menatap ke arahnya.
"W-waktunya, Pangeran Jillian menyusu. Luna..." tergagap Yujin mengatakannya karena Jeongwoo terus memperhatikannya sampai dia keluar dari kamar tersebut.
"Kau membuatnya takut, Alpha." tegur Yedam sembari membiarkan Jillian-anaknya meminum ASI nya, sesekali dia akan meringis pelan ketika si kecil menyesapnya begitu kuat.
Hal itu membuat pandangan Jeongwoo teralihkan pada Yedam, dia menatap anaknya yang sedang menyusu begitu lahap.
"Sini," titah Jeongwoo. Ia menyuruh Yedam bersandar padanya, memeluk Omeganya dari belakang sembari menatap Jillian yang juga menatapnya tanpa melepaskan puting Yedam dari mulutnya.
"Kenapa melihatku seperti itu?" itu dia tujukan pada Jillian yang menatapnya terus menerus tanpa berkedip.
"Dia merindukan Ayahnya, kau tau? Dia sangat rewel saat kau tinggal. Bahkan di hari pertama kau bertugas dia enggan meminum ASI ku seharian," tukas Yedam memberitahu apa yang terjadi pada anak mereka.
"Kenapa begitu?"
"Ya mana aku tau , memangnya aku bisa membaca pikirannya?"
"Kau kan Ibunya, masa tidak tau."
"Kau juga Ayahnya, masa tidak mengerti."
Jeongwoo memijit pangkal hidungnya, dia paling malas jika harus berdebat. Memilih untuk diam dan memperhatikan Jiliian yang sedang menyusu.
Seraya memikirkan bagaimana cara membujuk Haruto agar mau memberikan darahnya, tidak banyak hanya butuh satu suntikan penuh.
.
.
."Kenapa vanilla!? Aku mintanya coklat, Junhyuk~" protes Haruto pada Junhyuk yang membawakannya ice cream rasa vanilla. Sudah di katakan dia lebih menyukai rasa coklat, tetapi yang datang malah vanilla.
"Pamannya bilang rasa coklat sudah habis, hanya tersisah rasa vanilla." Junhyuk berkata sejujur-jujurnya tanpa ada yang di tambahkan atau di kurangi.
Haruto merengut sembari menyendokkan ice cream vanilla itu ke dalam mulutnya, saat ini dia tengah menumpuk banyak bantal di kasurnya.
Membuat Junhyuk dan Dongpyo keheranan, tetapi tidak menemukan jawaban kenapa Haruto bersikap demikian.
"Kau bisa pergi," lalu Junhyuk benar-benar pergi dari sana sembari menahan nafas karena feromon Haruto menguar sangat kuat. Karena dia seorang Alpha, maka tidak mungkin baginya untuk tidak tergoda.
Selesai memakan ice creamnya, Haruto masih merasa suhu tubuhnya tidak kunjung turun. Panas dan bagian lubangnya terasa gatal, juga ada cairan yang terus keluar membuatnya tidak nyaman.
Sesekali irisnya akan berubah menjadi kebiruan, Runa begitu gelisah di dalam sana entah karena apa.
Di bawah kastil Haruto, para Alpha dari kalangan Schouts dan Guards berkumpul. Aroma semerbak yang memikat mereka untuk datang ke sini, sang empunya tidak sadar bahwa feromonnya telah membuatnya berada dalam bahaya.
Haruto merebahkan dirinya setelah selesai menumpuk bantal, suhu tubuhnya terus naik dan pinggulnya terasa sakit.
Dia meminta pada Dongpyo agar memanggilkan Ibunya, karena penyembuh terbaik adalah pelukan Ibunya saja.
Tubuhnya semakin menggigil menunggu kedatangan sang Ratu yang tengah berlari di istana, padahal peraturan kerajaan tidak boleh berlari di dalam istana.
Namun, apa peduli Lisa? Dia adalah Ratu negeri ini. Dan pula, anaknya sedang demam tinggi membuatnya sangat khawatir.
"Anak ibu baik-baik saja?" Lisa segera memeluk anaknya yang merengek di atas kasur. Telapak tangannya berada di kening Haruto untuk memastikan seberapa tinggi demam anak itu.
Sangat panas.
"Ibu~ kepala Haru pusing, pinggang Haru sakit. Di bawah sana juga tidak nyaman, Bu. Sangat gatal," adunya pada sang Ibu yang meminta tolong agar di bawakan air hangat dan selimut yang tebal pada pelayannya.
"Gatal?" Haruto mengangguk, matanya sayu dan berair siap untuk menumpahkan air matanya.
"Haru sudah menggaruknya, tapi tidak mau hilang! Malah mengeluarkan cairan," kesal Haruto.
Ya, Lisa penyebab anaknya ini marah-marah sendiri. Junhyuk juga sudah mengatakan bahwa sedari pagi Haruto sangat sensitif sekali.
Ini adalah hari pertama Haruto mendapatkan heatnya sebagai Omega, itulah mengapa lubangnya terasa gatal dan teru mengeluarkan cairan.
Kemudian, Lisa membantu membuatkan Haruto nest (tempat bersarang) yang nyaman untuk anak kesayangannya.
Bantal di dalam lemari telah habis di gunakan, tak berapa lama setelahnya Dongpyo datang membawa selimut tebal dan lembut.
"Istirahat lah, biar Ibu ambilkan suppressant untukmu." katanya sembari membelai surai kecoklatan Haruto dengan sayang.
Meskipun seharusnya heat ini di lalui dengan pasangan, tetapi karena mate Haruto bukanlah Junghwan membuat Lisa berpikir dua kali untuk membiarkan anaknya melalui heatnya bersama pria itu.
.
.
.
Tbc
Bagaimana perasaan kalian setelah tau Jw punya mate 2? Ch kedepannya udah mulai masuk ke tahap akhir, siapkan hati dan jaga emosi agar stabil.
Jauhkan diri dari benda tajam, biar gak ketusuk.
Vote 150 comment 50
Terimakasih sudah singgah membaca♡

KAMU SEDANG MEMBACA
L U N A
Lupi mannariDia adalah Alpha dari segala Alpha, terkuat dari segala yang terkuat. Pack tertua kedua yang paling di segani oleh seluruh kalangan Werewolf setelah Carswell, ia adalah Pack Cassarion. Namun si pemilik iris keemasan yang akan menjadi penerus Cassari...