Chapter kali ini aku buat dengan bantuan saran dari salah satu reader cerita ini yaitu: @Cuakksssss_
Pokoknya aku cuma mau bilang makasih karena udah ngasih saran, buat kalian yang punya ide untuk Couple manapun bisa kirim pesan pribadi ke akun ku
Aku janji kalo emang saran kalian cocok untuk story nya pasti aku masukkin
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Karina, Giselle, Winter, Ningning kini sedang asyik bermain Truth or Dare atau lebih sering kita sebut ToD. Karena dosen mereka tiba-tiba tidak bisa hadir jadi untuk menghilangkan rasa bosan keempat gadis itu memutuskan untuk bermain ToD.
"Putar Ning" suruh Winter lalu Ningning memutar botol Aqua milik salah satu teman sekelas mereka yang bernama Han, tadi mereka nyuri botolnya.
"Kena lo, Rin" seru ketiga gadis itu karena setelah cukup lama bermain akhirnya Karina ditunjuk juga oleh botol itu.
"Kenapa kena sih!" gerutu Karina.
"Yaudah, lo pilih Truth or Dare?" tanya Winter dengan alis dinaik turunkan menggoda Karina.
Karina berfikir sejenak, kalo dia pilih Dare pasti ketiga sahabat gilanya ini akan menyuruhnya melakukan hal yang di luar nalar, kalau Truth kayanya semua rahasia Karina mereka udah tau deh, jadi Karina pilih Truth aja.
"Truth" ucap Karina, ketiga gadis itu saling bertatapan dan tersenyum penuh arti membuat Karina bergidik ngeri.
"Jangan bohong lo ya, kita tau gerak-gerik lo kalo lagi bohong" ujar Giselle membuat Karina mendelik kesal.
"Iya, buruan, tanya apa?" Karina semakin takut saat ketiga gadis itu semakin mendekat, sepertinya ini agak secret deh.
"Udah ngapain aja lo sama Jeno?" tanya Winter dengan alis dinaik-turunkan lagi, hobi banget nih si musim dingin godain Karina.
"Gak ngapa-ngapain!" jawab Karina cepat dengan perasaan sedikit gugup.
"Bohong lo, waktu ngejawab lo gak berani natap kita. Lo juga gugup, hayo udah ngapain aja" goda Giselle membuat Karina semakin kesal karena sahabat-sahabatnya ini sangat kepo.
"WHAT THE PRET! CIUM-mmhh" Karina langsung menutup mulut Winter karena gadis itu berteriak yang langsung menjadikan mereka pusat perhatian mahasiswa-mahasiswi kelas mereka.