🍈 - 26

5.1K 375 19
                                    

07

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

07.00

Sinar matahari masuk melalui sedikit celah gorden kamar Karina yang masih nyaman dalam tidur cantiknya.

Kring...Kring...Kring...

Karina bergerak tak nyaman ketika alarm berbunyi sangat keras, dengan mata terpejam ia mencoba meraih jam weker yang berada di atas nakas.

Setelah berhasil membuat jam weker itu berhenti berbunyi ia hendak menarik selimut untuk menutupi seluruh tubuhnya, namun merasa ada sesuatu di pinggangnya.

Dengan malas membuka kedua matanya lalu ketika melihat sesuatu di pinggangnya ia langsung berteriak.

"HUAAAAA!!!!!" Karina berteriak lalu menyingkirkan tangan itu dari pinggangnya.

"Berisik, Rin" tegur seseorang dengan suara seraknya lalu kembali memeluk pinggang Karina dari belakang.

Deg

Jantung Karina berdetak kencang, suara ini tidak asing, tapi tidak mungkin! Dia kan sedang liburan di Bali bersama ketiga sahabatnya.

Memberanikan diri untuk memutar posisinya menghadap ke belakang, matanya melotot saat melihat Jeno, suami tampannya berada di sampingnya! Bagaimana mungkin???

"J-jen! Kok lo bisa ada disini?" tanya Karina.

"Entar aja gue jawab, gue lanjut tidur dulu, ngantuk banget nih" jawab Jeno lalu menarik Karina agar kembali berbaring, memeluk erat Karina sambil melanjutkan tidurnya.

Karina hanya diam, mencoba mencerna hal ini, mengapa Jeno ada disini? Kapan dia datang? Mengapa dia datang? Ini kan baru lima hari dia berada di Bali, masa sudah ada yang mengganggu liburannya bersama bestie-bestienya.

Karina mencoba mengambil ponselnya dari atas nakas meski sedikit kesulitan karena Jeno memeluknya terlalu erat.

Karina melihat ada lima panggilan tak terjawab dari Jeno kemarin malam, kemarin Karina merasa lelah karena berkunjung ke banyak tempat wisata dari pagi hingga malam, pada pukul 19.00 ia sudah tidur, dan Jeno malah menelepon Karina pukul 21.00.

Karina menepuk keningnya, teringat ucapan Jeno di bandara sebelum ia dan ketiga sahabatnya berangkat ke Bali.

"Kalo kenapa-kenapa langsung telpon gue, awas aja kalo gue nelpon lo gak angkat, gue langsung nyusul ke Bali" ancam Jeno

"Beneran di susul gue" gumam Karina, sekarang ia sedang memikirkan apakah Jaemin, Renjun, dan Haechan juga ikut bersama Jeno.

Karina menghela napas, "Jeno! Berat! Otot lo tuh gede! Gak sanggup gue nahannya" Karina memukul lengan Jeno yang berada di atas perutnya.

𝐏𝐞𝐫𝐣𝐨𝐝𝐨𝐡𝐚𝐧 [ 𝙽𝙲𝚃 𝙳𝚁𝙴𝙰𝙼 𝟶𝟶𝙻 × 𝚊𝚎𝚜𝚙𝚊 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang