Bab 28

2.8K 241 5
                                    

Setelah aku bercerita kepada teman-temanku hari itu, mereka menjadi sedikit posesif kepadaku.

Rose dan Lily mulai terang-terangan menunjukkan sikap bermusuhan pada Vanila.

Aku sudah menegur mereka untuk mengabaikannya saja,tapi mereka tidak mendengarkan ku.

Jika seperti ini terus bukankah Vanila yang akan diuntungkan.
Kurasa hari-hari damaiku akan segera hancur.

***
Seperti dugaanku,dua bulan setelah Rose dan Lily mulai memusuhi Vanila rumor buruk tentangku juga mulai banyak bermunculan.

Banyak juga yang sudah mulai percaya rumor itu,bahkan teman sekelasku mulai terang-terangan menjauhiku dan teman-temanku.

Didi yang mengetahui itu menjadi khawatir kepadaku.
Tapi sayangnya ia tidak bisa selalu ada di sekolah karena para guru sering memintanya untuk mengikuti berbagai kompetisi.

Sejujurnya aku ingin segera mengatasinya,tapi aku sedang sibuk dengan bisnisku.
Aku telah menemukan beberapa orang yang kompeten dan terpercaya,jadi berapa hari ini aku sibuk dengan persiapan pembukaan toko perhiasanku.

Saat dikantin Rose yang sudah tidak tahan dengan rumor itu,mulai marah-marah.

"Via,apa kamu akan diam saja mendengar rumor-rumor konyol itu?!" ucap rose dengan penuh amarah.

"Kamu tenang dulu,mana mungkin aku diam saja"

"Sepulang sekolah ayo ke rumahku,kita bahas disana" ucapku menenangkan.

Tiba-tiba dari arah belakangku berdiri segerombolan cowok.

"Wah,wah,wah...kelompok pembully sedang rapat nih" ujar salah satu cowok.

"Eric,kamu berani mengejekku dan kapan kamu kembali?!"

Mendengar ucapan Jasmine cowok tadi segera berlutut dihadapan Jasmine.

Melihat itu teman-teman cowok Eric segera bubar dan mencari kursi kosong di dekat meja kami.

"Via pasti belum tau ya,itu Eric tunangan Jasmine" bisik Lily padaku.
Aku cukup terkejut  mendengar ucapan Lily.

Setelah memperkenalkan Eric, Lily lanjut memperkenalkan teman-temannya.

"Kau lihat cowok yang paling tinggi itu,dia sepupuku kak Rama"

"Ganteng banget kan?!"

"Yang duduk disampingnya itu sepupu Rose namanya Jackson"

"Dan yang duduk di depan kak Rama itu Reska,calon pacarnya Rose"

Mendengar itu aku refleks menatap Rose.

'Pantas,sejak mereka datang Rose jadi anteng' batinku.

Setelah selesai mengenalkan mereka Lily memberitahu jika mereka itu atlet basket sekolah kita.

Sebulan yang lalu mereka ikut perlombaan tingkat nasional.
Aku cukup terpukau mendengarnya.

'Pantas saja badan mereka tinggi-tinggi' pikirku.

"Di antara kak Rama dan Jackson mana yang membuatmu tertarik?!" tanya Rose tiba-tiba.

"Tidak ada,aku lebih suka yang umurnya diatas ku" jawabku.

Lagian umur asliku sudah 22 tahun sekarang,aku tidak berminat dengan anak SMA.

"Kau suka om-om" celetuk Eric yang sudah duduk disamping Jasmine.

Mendengar itu Jasmine segera memelototi Eric.

Eric yang melihatnya langsung meminta maaf.

"Bukan om-om juga,aku suka yang umurnya 2-3 tahun diatas ku" jelasku.

"Ngomong-ngomong bagaimana perkembanganmu adik ipar?!"

untuk mengalihkan perhatian mereka dariku aku mulai menggoda Lily.
Lily menjadi salah tingkah saat ku goda.

"Aku tak menyangka Lily imut kita bisa seagresif itu mengejar adik mu" kata Jasmine menimpali.

Lily semakin menunduk malu mendengar ucapan Jasmine.
.
.
.
Terimakasih sudah membaca..😊

Aku hanya suka kaburTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang