Bab 22

730 53 2
                                    

Malam ini aku akan memulai rencana membasmi para geng mafia itu.
Black horse juga akan termasuk.

Awalnya aku ingin membiarkan geng itu,tetapi kemarin aku mendapatkan info dari bunga kecil jika organisasi itu sebenarnya milik kakek Lita.
Sedangkan ayah Arion hanyalah wakilnya.

'Pantas saja Lita bisa dengan mudah masuk kesana' batinku.

Aileen memang berhutang budi dengan ayah Arion tapi tidak denganku.
Karena itu milik kakek Lita artinya geng itu musuhku dan harus dibubarkan.

Aku tidak akan membabi buta saat menyingkirkan mereka.
Sebelumnya aku sudah mendata mana saja orang yang patut dihukum dan disingkirkan.

Jika kesalahannya masih ringan,aku akan menyerahkannya kepada polisi untuk diadili.

***
"Master kita sudah terlambat"seru bunga kecil.

Aku mengangguk dan bergidik ngeri.
Saat kami tiba,markas The King sudah menjadi lautan mayat.

Tapi belum sempat aku menyuruh bunga kecil untuk mencari tahu siapa pelakunya,aku melihat Damar bersama segerombolan orang keluar dari markas The King.

Aku buru-buru bersembunyi,tetapi masih memantau Damar dan gerombolannya.
Untuk saat ini aku tidak ingin bertemu dengan Damar.

"Sepertinya ia ingin membakar tempat ini" seru bunga kecil.

Aku mengangguk setuju,karena aku memang melihat beberapa orang membawa jerigen berisi bensin.

Aku terus berpikir kenapa Damar tiba-tiba melakukan itu.
Tapi tak lama aku tersadar,paman Hans jatuh koma karena diserang orang tidak dikenal.
Jika Damar memusnahkan The King kemungkinan besar geng ini yang telah menyerang paman.

Memang sangat pantas mereka mendapatkan itu,tapi aku sedikit tidak puas karena aku tidak bisa menghajar mereka secara pribadi.

"Aileen keluarlah" teriak Damar.

"Eh.."

Bak tersambar petir di siang bolong,aku benar-benar terkejut mendengar teriakkan Damar.

"Bagaimana dia bisa tau?!"

"Aku terluka,tolong jangan pergi dan obati aku" teriaknya lagi.

Sekali lagi aku dibuat terkejut oleh Damar.
Bagaimana ia bisa tahu jika aku hendak pergi?!.

Dan kenapa pula dia menyuruhku untuk mengobatinya.
Apa ia tidak melihat gerombolannya yang terlihat cemas dan sudah siap siaga merawatnya.

Aku ingin mengabaikannya dan bersiap untuk pergi.
Tapi tiba-tiba Damar jatuh terduduk dan memuntahkan sesuap darah.

"Master tolong jangan pergi dulu,saya baru saja mendeteksi energi milik grandmaster dari pria itu" seru bunga kecil.

"Benarkah?!" tanyaku tak percaya.

Bunga kecil dengan yakin menjawab jika ia benar-benar merasakannya.
Setelah ragu-ragu sejenak,aku memutuskan untuk menemui Damar.

Aku segera pergi ke tempat Damar berada.
Jujur saja aku sangat penasaran bagaimana ia bisa memiliki energi milik nenek.

Saat aku tiba,orang-orang yang mengerumuni Damar segera mencegat ku.

"Jangan halangi dia" perintah Damar.

Orang-orang itu awalnya ragu-ragu tetapi pada akhirnya mereka tetap menyingkir.

"Aku tidak akan berbasa-basi,ku akan menyembuhkan mu asal kau berikan barang yang saat ini kau bawa"
.
.
.
Terimakasih sudah membaca..😊

Aku hanya suka kaburTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang