Bab 24

3K 246 4
                                    

Tak terasa setengah tahun telah berlalu.
Kehidupanku selama ini berlalu dengan sangat damai,apalagi kehidupan sekolahku.

Di hari pertama masuk aku segera mendaftar ekskul taekwondo.
Setelah itu tidak ada yang berani mendekatiku.

Sampai-sampai teman dekatku di sekolah hanya tiga orang,itupun karena kita sama-sama satu ekskul dan duduk di bangku yang berdekatan.

Pembelajaranku dengan nenek juga sudah berkembang dengan sangat pesat.
Sejujurnya itu sungguh pelatihan neraka.

Tidak ada hari libur sama sekali,bahkan tidurku hanya 4 jam setiap harinya.
Jika ada waktu luang nenek juga akan segera menyuruhku untuk berlatih.
Beruntung ramuan nenek menjagaku untuk bisa tetap waras dan segar bugar sampai sekarang ini.

Tetapi hasilnya memang sungguh tidak mengecewakan.
Sekarang aku cukup mahir di banyak bidang.

Entah apa yang diperbuat nenek sehingga liburan kemarin aku tidak bisa pulang.

Orang tuaku yang sudah berencana mengajakku berlibur tiba-tiba saja harus pergi keluar negeri karena pekerjaaan.
Didi yang berencana datang kesini juga tidak jadi datang karena tiba-tiba dia di ikutkan study camp.
Itu membuatku harus berlatih seharian penuh setiap harinya.

Aku ingin protes tapi nenek malah mengejekku,katanya perkembanganku mirip siput.
Kemudian nenek membandingkan ku dengan kedua barang kontrakku.

Aku ingin segera menangis rasanya jika nenek sudah membandingkanku dengan bunga kecil dan buah kecil.

Untuk lebih bisa membantuku nenek juga menyuruh bunga kecil dan buah kecil belajar bersamaku.

Padahal kita sama-sama belajar dari awal tapi hanya beberapa hari mereka sudah bisa menjadi guruku.
Jadi aku hanya bisa pasrah merelakan masa liburanku.

Selain perkembanganku,ruang yang berada di dalam kalungku juga ikut berkembang.
Sekarang ruang didalamnya telah berkembang menjadi lima kali lipat lebih lebar dari ukuran awal.

Lahan yang semula kosong kini juga sudah dibangun dua gedung mewah.
Tentu saja nenek yang membangunnya,nenek juga memenuhi gedung itu dengan berbagai macam fasilitas dan berbagai macam barang untuk latihan ketrampilanku.

Beberapa hari yang lalu aku merengek meminta pada nenek untuk membuatkanku rumah kecil.
Dan akhirnya hari ini rumah itu akan jadi.
Aku ingin menjadikan rumah itu sebagai tempat koleksi pribadi ku.

Setelah ruangan dalam kalungku meluas,berbagai macam logam dan batu mulia bermunculan.
Membuatku kaget sekaligus bahagia.

Melihat batu-batu berkilau itu rasanya membuat tanganku gatal ingin mengolahnya menjadi perhiasan yang cantik.
Jadi kuputuskan untuk belajar teknik penempaan dari nenek.
Ternyata cukup mudah tidak sesulit bayanganku,hanya beberapa hari aku sudah cukup mahir.

"Apa enaknya nanti aku buka bisnis perhiasan saja ya?!"

"Jika laku bukankah aku bisa mendadak jadi milyarder muda"
ucapku gembira.

"Bagaimana jika tidak laku master?!" sahut buah kecil tiba-tiba.

"Bukankah ada kamu dan bunga kecil,kalian kan jago komputer"

"Kalian bisa membantuku untuk promosi online,jika perlu kita bisa promosi sampai ke luar negeri" kataku dengan antusias.

"Baiklah master aku akan membantu master dengan sekuat tenaga" ucap buah kecil dengan sungguh-sungguh.

'Imutnya' seruku dalam hati.
.
.
.
Terimakasih sudah membaca..😊

Aku hanya suka kaburTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang