Bab 28

377 31 0
                                    

"Master ada yang datang lagi" seru bunga kecil.

"Siapa,bukannya tadi pelayan sudah mengirim makanan?!" tanyaku dengan bingung.

Dan kebingunganku semakin bertambah saat bunga kecil memberitahu siapa yang datang.
Karena yang datang adalah Arion.

"Biarkan saja,dia pasti nyasar kemari" ucapku dengan tak peduli.

Aku benar-benar ingin mengabaikannya tapi bunga kecil memaksaku untuk segera kembali,karena sepertinya Arion memang berniat untuk menemui ku.

Sangat beruntung aku bisa keluar tepat waktu sebelum Arion masuk kedalam gudang.

Setelah melihatku Arion segera mendekat dan duduk di depanku.

"Apa kabar,apakah nyaman tinggal disini?!"

Aku hanya menatap pria itu dan tak berniat membalas ucapannya.

"Apa kau terlalu takjub dengan ketampananku hingga tak dapat berbicara"

Aku mengerutkan kening setelah mendengar ucapannya itu.

'Narsis' batinku

"Jangan menatapku seperti itu,aku hanya bercanda"

"Oke..oke..aku tidak akan bertele-tele,aku mau kau menjadi bawahanku"

Aku terkejut dengan apa yang baru saja Arion ucapkan.
Tapi tetap saja aku tak berniat berbicara dengannya.
Arion sepertinya tak peduli dan terus mengoceh sendiri.

"Aku sudah menyelidiki latarbelakang mu dan aku cukup kasihan sekaligus takjub denganmu"

Minatku segera turun saat ia mengucapkan itu.
Aku jadi berpikir akan lebih baik jika aku tidur saja daripada mendengarkan omong kosongnya.

Karena aku terus mengabaikannya.
Akhirnya Arion menyerah dan segera pergi.
Tapi sebelum ia pergi,ia memperingatkan ku untuk berhati-hati pada kakek Lita.

"Sungguh membuang-buang waktuku yang berharga" gerutuku.

Tapi mengingat pertemuan tadi membuatku ingin tertawa.
Bagaimana tidak,aku yang sangat ingin menghancurkannya malah ingin direkrut olehnya.

Memang bisa saja aku berpura-pura menjadi bawahannya.
Sayangnya aku sangat tidak suka diperintah oleh orang lain,apalagi oleh musuhku.

Brak...

Terdengar pintu dibuka dengan kencang.
Reflek aku menatap kearah pintu untuk melihat siapa yang datang lagi.

Ternyata yang datang adalah Lita dan kakeknya.
Aku menghela nafas berat setelah tau itu mereka.

Tanpa ba-bi-bu Lita buru-buru menghampiriku dengan marah dan langsung menjambak rambutku.
Aku pun refleks menjambak rambutnya balik.

Karena tindakanku Lita menjadi semakin marah dan mulai mengumpat padaku.

Kakek Lita yang sepertinya sudah tidak tahan dengan kelakuan Lita dan aku akhirnya menyuruh bawahannya untuk memisahkan kami.
Setelah itu menyuruh Lita untuk mundur.

Lita yang ingin memberontak segera menciut setelah mendapatkan tatapan tajam dari kakeknya.

"Aku tidak akan bertele-tele jadi jawab dengan benar,apa yang kau bicarakan dengan Arion?!"

Kakek Lita tampak ganas saat menatapku.
Seolah ia akan melakukan hal buruk jika aku tidak menjawabnya dengan baik.

"Tidak ada,dia hanya kesini untuk mengoceh sendiri"

"Benarkah?!"

"Tentu saja,tidak ada untungnya aku berbohong"

"Jangan percaya kek,dia pasti telah menggoda Arion" sela Lita.

"Kakek juga tau kan,ekspresi Arion setelah bertemu dengannya" tambahnya.

"Jangan berpikir liar,menggoda pria kurus kering begitu aku mana sudi" sanggah ku.

"Lagipula dia tidak memiliki kuasa apapun dirumah ini,tidak ada yang bisa dimanfaatkan darinya"

"Kau-"

"Lita,diam"

"Tapi kek.."

Kakek Lita segera menyuruh salah satu bawahnya untuk membawa Lita keluar.

"Kali ini aku akan membiarkan ketidaksopanan mu dan kulihat kau cukup senang tinggal disini"

"Aku akan membiarkanmu menikmatinya lebih lama lagi"

Setelah mengucapkan itu kakek Lita segera pergi dan kembali mengunci pintunya.
.
.
.
Terimakasih sudah membaca..😊

Aku hanya suka kaburTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang