Bab 32

2.6K 228 2
                                    

"Kenapa kamu repot-repot membawakan kami minuman,kami bisa mengambilnya sendiri" ucap Lily saat melihatku datang.

"Repot apanya,ini hanya minuman"

Aku segera membagikan minuman yang kubawa saat tiba di meja makan.

Setelah selesai aku menyuruh mereka untuk mencoba bakwan buatanku.
Awalnya mereka ragu.
Tapi setelah ku bujuk,mereka mau memakannya.

"Ini makanan apa,ini enak banget" seru Lily.

Yang lain juga mengangguk mendengar ucapan Lily.

"Ini bakwan sayur,nenekku yang mengajariku" kataku.

"Ini enak banget, sayangnya sangat berminyak" seru Rose.

"Memang,maaf ya aku cuma kepikiran bikin ini tadi"

"Tak perlu minta maaf,ini enak banget kok" ucap Jasmine.

"Jika Rose tidak mau biar aku saja yang ngabisin" ujar Lily.

Melihat mereka berebut makanan buatanku,membuatku merasa bahagia.

"Kita tidak jadi pesan makanan?" tanyaku.

"Kamu masih lapar?!" tanya Jasmine balik.

"Sedikit,tapi aku ingin makan kue dan minum yang segar-segar" jawabku.

"Aku juga" ucap rose dan Lily serempak.

"Kakakku ingin kesini, bagaimana jika ku suruh dia membawakannya sekalian?!" usul Jasmine.

"Untuk apa kak Damar kesini?" tanyaku.

"Tentu saja untuk mencari mu" jawab Jasmine.

"Mau ngomongin bisnis,malas ah"

"Aku ingin refreshing dulu" ucapku dengan tak bersemangat.

"Sama,aku juga" sahut Rose.

"Vi,kamu ini memang polos atau pura-pura nggak tau"

"Kak Damar itu suka sama kamu lho" celetuk Lily.

"Aduuhh..calon adik ipar ku ini suka ngelantur ya" kataku sambil mencubit pipi Lily.

"Kalau beneran juga bagus dong, bukannya kamu cari yang lebih dewasa" ucap Rose.

"Iya sih,dia juga ganteng,badannya oke tapi aku ingin cari yang sedikit imut" kataku.

"Halo kak,sudah dengarkan jadi kamu menyerah aja deh"

"Via suka yang imut,tidak kaku macam kamu" kata Jasmine tiba-tiba.

"Eh,kamu teleponan sama kakak mu?" tanyaku pada Jasmine.

"Iya,aku lagi males mencatat,jadi aku telepon saja kakakku"

"Biar dia langsung denger pesanan kalian" kata Jasmine.

"Ooo...kalau gitu aku nitip kue coklat sama jus mangga" kataku tanpa rasa bersalah.

"Wah..kamu nggak tau malu ya,habis nolak orang malah sekarang nitip makanan"

"Aku kue stroberi,minumnya latte aja" ucap Rose.

"Aku rainbow cake minumnya lemon tea" sahut Lily.

"Haahh...kalian semua sama aja nggak tau malu"

"Aku seperti biasa, matcha" seru Jasmine.

"Buruan jangan lama-lama kak" tambahnya.

Sambil menunggu kak Damar datang kami memutuskan untuk bermain di kolam renang.
Lily sudah memberitahu satpam untuk menyuruh kak Damar langsung ke kolam renang jika dia sudah datang.

Aku sedikit terkejut melihat disamping kolam ada sebuah piano.

"Lily,kenapa ada piano disini?" tanyaku penasaran.

"Papa mamaku sering dinner disini dan mamaku suka mendengarkan piano,makanya papa menaruhnya disini" kata Lily menjelaskan.

"Jika kamu ingin main,pakai saja" seru Lily kemudian.

Tanpa bertanya lagi,dengan gembira aku mulai memainkannya.

Aku sangat suka dengan piano, menurutku suara piano itu sangat indah dan mampu menenangkan hati.

"Permisi...pesanan datang"

Tiba-tiba suara kak Damar mengagetkanku dan teman-temanku yang sedang fokus mendengarkan ku bermain piano.

"Kakak ngagetin aja" seru kami serempak.
.
.
.
Terimakasih sudah membaca...😊

Aku hanya suka kaburTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang