Bab 16

5K 387 5
                                    

"Nenek siapa?!" tanyaku waspada.

"Masak kamu tidak bisa mengenali nenekmu sendiri?!"

Aku sempat ragu tapi melihat senyum percaya diri nenek,aku seolah diyakinkan bahwa nenek yang sedang duduk di depanku adalah nenek kandungku.

Segera aku memeluk nenek dan air mataku kembali menetes.

"Murti kangen banget sama nenek" ucapku di tengah-tengah tangisan.

Nenek menepuk-nepuk punggungku agar aku menjadi tenang.
Setelah beberapa saat tangisanku berhenti.

Aku menceritakan tentang keluarga asliku.
Keadaan mereka dan tentang adik kecilku.
Aku sangat bersemangat menceritakan mereka,apalagi tentang adikku yang menggemaskan.

Nenek hanya tersenyum mendengarkan cerita dariku.
Itulah kebiasaan nenek,jika aku sedang bercerita beliau hanya akan diam dan mendengarkan ceritaku sampai selesai.

"Nenek kenapa bisa disini,apa aku juga sudah meninggal seperti nenek?!" tanyaku penasaran.

Jujur saja,aku sangat takut jika ternyata aku sudah meninggal.
Tapi karena nenek ada disini,itu membuatku sedikit lebih tenang.

Sambil mengelus rambutku nenek mulai menjelaskan bahwa aku belum meninggal,hanya jiwaku saja yang sedang berkeliaran didunia ini.

"Apakah kamu tertidur di toko?!" tanya nenek tiba-tiba.

Aku segera mengangguk-anggukan kepalaku.

"Pantas saja kamu bisa pergi kesini,tidak kusangka toko itu masih berfungsi meski aku sudah tiada"

Aku semakin bingung dengan perkataan nenek.

Melihat kebingunganku nenek melanjutkan lagi penjelasannya.
Dimulai dari nenek yang ternyata seorang penerima tugas.

Tugasnya sama seperti yang ada di novel-novel,membantu orang-orang yang menerima perlakuan buruk dari tokoh utama.

'Apa jangan-jangan novel-novel itu aslinya kisah dari seorang  penerima tugas ya?!' batinku.

Nenek juga menceritakan tentang toko itu.
Katanya toko itu adalah tempat nenek dan para pemberi tugas bertemu.
Aku jadi teringat waktu bertemu dengan Silvia.

"Terus bagaimana dengan tubuh asliku sekarang nek?!"

"kalau aku terlalu lama disini orang tuaku pasti khawatir" tanyaku cemas.

"Kamu tenang saja aliran waktu disini berjalan lebih cepat dari tempat asal kamu,anggap saja ini seperti mimpi jadi kamu tak perlu khawatir"

"Lalu bagaimana caraku kembali nek?!"

"Bukankah pemilik asli tubuh mu meminta bantuan kepada mu,kamu cukup mengikuti permintaannya" jawab nenekku.

"jadi begitu,nasib gadis ini sungguh tragis tapi dia hanya menyuruhku menjaga keluarganya"

Aku menceritakan semua kisah tentang Silvia kepada nenek.
Aku juga memberitahu nenek kalau cerita Silvia sangat mirip dengan cerita novel yang aku baca.

Dengan sabar nenek menjawab semua pertanyaan yang aku ajukan.

Nenek juga memberitahu kalau jiwa Silvia sekarang tertidur didalam tubuh ini.
Jadi nenek menyuruhku untuk tidak khawatir dan hanya menyuruhku untuk fokus menuruti permintaan Silvia.
.
.
.
.
.
.
Terima kasih telah membaca sampai bab ini.
Tadinya saya mau berhenti.
Tetapi karena ada orang baik yang bilang kalau menantikan kelanjutan ceritanya,saya jadi termotivasi untuk melanjutkan cerita ini.

Terima kasih atas dukungannya 🙏🙏🙏

Aku hanya suka kaburTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang