Bab 30

2.8K 232 1
                                    

"Non,ini camilan dan minumannya sudah saya bawakan" teriak bi Inem.

Aku segera membuka pintu kamarku dan menyuruh bi Inem untuk menaruh makanannya di meja.

"Terima kasih bi" ucapku ramah.

"Sama-sama non"

Sebelum bi Inem pergi aku meminta tolong kepadanya untuk membersihkan lukisanku di gudang.

Siapa tahu jika teman-temanku bersungguh-sungguh ingin membawanya.

Setelah bi Inem pergi aku segera memanggil teman-temanku.
Kami mulai berbincang-bincang untuk membahas masalah Vanila.

Aku memberitahu mereka untuk sementara tidak lagi memusuhi Vanila.
Mereka langsung menentang usulku saat mendengarnya.

"Bukannya aku takut dengan Vanila,tapi aku takut dengan kakeknya"

"Kakeknya kan orang terpandang disini dan Vanila adalah cucu satu-satunya,sudah pasti dia akan dilindungi"

"Sedangkan aku tidak punya kuasa apa-apa,hanya siswa SMA biasa" jelas ku.

Seketika suasana menjadi hening setelah penjelasanku selesai.

"Jadi bagaimana rencana mu?!" tanya Jasmine.

"Aku ingin berinvestasi di perusahaan saingan kakeknya"

"Jika perusahaan kakeknya dalam masalah,tidak mungkinkan kakeknya akan mengurusi masalah pertengkaran antara anak SMA" jawabku.

Mereka segera mengangguk setuju setelah mendengar usulku.
Kami mulai mencari-cari perusahaan mana saja yang menjadi saingan kakeknya Vanila.

Kami tak menyangka ternyata perusahaan keluarga Jasmine adalah pesaing terberatnya.

"Aku tidak tau jika perusahaan kami bermusuhan" ucap Jasmine.

Setelah berdiskusi sebentar, akhirnya aku memutuskan untuk berinvestasi di perusahaan Jasmine.
Rose dan Lily juga akan ikut berinvestasi.

"Hey..bagaimana kalau kita juga ikut kompetisi,jika kita ikut kompetisi otomatis kita akan jarang disekolah kan?" usul Rose tiba-tiba.

Aku segera menyetujui usulan Rose,tapi Jasmine dan Lily tampak ragu-ragu.
Rose terus membujuk mereka berdua.

"Dengar Lily,adik Via kan ikut kompetisi jika kamu juga ikut kompetisi kalian bisa jadi lebih dekat" bujuk Rose.

Tak kusangka Lily yang awalnya susah sekali dibujuk segera menyetujuinya.
Jasmine pun pasrah mengikuti ide Rose.
Kami memutuskan untuk mendaftar besok.

Sekolah kami memang banyak mengikuti ajang kompetisi.
Bahkan setiap hari dipapan pengumuman selalu ada pemberitahuan adanya kompetisi.
Entah itu kompetisi tentang pelajaran,olah raga,ataupun seni.

Tak terasa kami telah berdiskusi sampai petang.
Aku segera menyuruh teman-temanku untuk mandi,aku juga menyiapkan baju ganti untuk mereka.

Setelah kami semua selesai mandi dan ganti baju,kami segera keluar kamar.

"Sudah waktunya makan malam,kalian makan saja disini" kata nenekku saat melihat kami keluar kamar.

Aku juga membujuk mereka untuk makan disini.

"Sambil menunggu kakak Jasmine datang" bujuk ku.

Mereka pun setuju dengan bujukan ku.
Awalnya mereka canggung dengan nenekku,tapi setelah beberapa saat mereka menjadi cukup akrab dengan nenek.
Mereka bahkan mulai bercanda dengan nenek.

Saat kami tengah makan tiba-tiba bi Inem datang bersama seorang laki-laki tampan,aku sedikit terpesona saat melihatnya.

Jasmine segera berdiri dan memperkenalkan jika dia adalah kakak laki-lakinya.
Setelah saling menyapa nenek mengajak kakak Jasmine untuk ikut makan bersama.

Sayang sekali Didi tidak ada dirumah sekarang.
Kemarin ia berangkat ikut kompetisi sains di universitas yang ada di kota.

'Jika Didi dirumah,suasananya pasti akan semakin meriah' batinku.
.
.
.
Terimakasih sudah membaca...😊

Aku hanya suka kaburTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang