Bab 10

900 82 0
                                    

Dua tahun telah berlalu dengan sekejap.
Sikap ibu padaku telah banyak berubah.
Ibu mulai terang-terangan menunjukkan rasa bencinya.

Ibu hanya akan berpura-pura menyayangiku saat ayah berada dirumah dan jika ayah pergi ibu akan langsung memakiku.

Sudah banyak kata-kata makian yang kudengar dari ibu.
Aku cukup lega ibu tidak melakukan kekerasan padaku.

Awalnya aku mencoba untuk bersabar dengan sikap ibu dan berusaha keras agar ibu sedikit menyayangiku,sayang harapanku berakhir sebaliknya.
Pada akhirnya aku memutuskan untuk mengabaikannya.

***
Aku sudah tahu kenapa ibu bersikap seperti itu pada Aileen.

Itu karena ibu marah kepada ayah yang tidak
memperhatikannya dan hanya peduli untuk balas dendam demi adiknya.

Ditambah dulu ibu juga sering mendapatkan ejekan dari bibi.

Akhirnya ibu mulai membenci Aileen dan menjadikan Aileen pelampiasannya.

Oleh karena itu saat ibu pergi bekerja,ia akan mengirim Aileen ke rumah bibi untuk membuat bibi jengkel.

Ibu tidak peduli sedikitpun dengan apa yang terjadi pada Aileen.

Aku sangat beruntung sekarang ayah dan bibi telah berubah menjadi lebih baik.

Ayah sekarang lebih sering berada dirumah dan aku bisa menjadi lebih dekat dengannya.
Benar-benar hasil yang memuaskan atas usahaku.

Dan untuk bibi,sampai sekarang aku belum tahu identitas aslinya siapa.
Yang jelas ia bukan bibi yang asli.

***
Hari ini,tepat di tengah malam.
Ayah yang baru saja pulang dari bekerja,melihat ibu jatuh pingsan di dapur.

Dengan panik ayah mencoba untuk membangunkan ibu.
Aku yang mendengar teriakan ayah segera menghampirinya.

Aku sudah tau jika kesehatan ibu menurun akhir-akhir ini.
Dan aku secara sengaja membiarkannya.

Aku akui tindakanku memang kejam,tapi aku sudah mengkompensasinya dengan tidak membalas tindakan yang dilakukan ibu selama dua tahun ini.

Aku bukan orang yang baik hati,aku adalah orang yang sangat egois.
Aku hanya akan mementingkan diriku sendiri dan hanya bertindak demi keuntungan pribadiku.

Aku sudah memberi cukup banyak kesempatan untuk ibu tapi ibu malah mengecewakan ku.

Jadi,aku berencana hanya menyelamatkan nyawa ibu dan membiarkan ibu jatuh sakit.
Dengan begitu aku bisa terus bersama ibu,sesuai dengan apa yang diminta oleh pemilik tubuh ini.

Tapi sekarang aku cukup bingung,ibu mana yang diinginkan oleh Aileen.

***
Saat ini aku dan ayah sedang berada dirumah sakit.
Bibi juga bersama kami.
Karena tadi ayah sangat panik dan tidak bisa melakukan apa-apa,aku segera menelepon bibi untuk meminta bantuan.

Tak lama setelah aku menelpon, bibi datang bersamaan dengan datangnya mobil ambulans.
Aku sangat lega bibi cukup peka untuk segera memanggil ambulans.

"Aileen jangan takut,bibi yakin ibumu akan baik-baik saja" ucapan bibi sambil mendudukkan aku di pangkuannya.

Aku hanya mengangguk tanpa mengucapkan apapun.

Cukup lama kami menunggu hasil pemeriksaan ibu.
Sekitar tiga jam dokter baru memberitahu kami jika ibu mengalami gejala stroke.

Sebagian tubuh ibu telah mengalami kelumpuhan.
Dokter juga mengatakan jika kecil kemungkinan untuk ibu kembali normal.

Ayah terduduk lemah setelah mendengar diagnosis dokter.
Aku dan bibi yang melihat itu segera menghibur ayah.

"Bagaimana jika kita membawa kakak ipar berobat ke Luar Negeri?!" usul bibi tiba-tiba.

"Pengobatan di Luar Negeri lebih canggih,aku yakin kakak ipar akan lebih cepat sembuh" tambahnya.

Seolah mendapat secercah harapan,ayah menatap bibi dengan berbinar.

Setelah ayah dan bibi berdiskusi cukup lama, akhirnya mereka memutuskan untuk segera melakukan pengobatan di Luar Negeri.
.
.
.
Terimakasih sudah membaca...😊

Aku hanya suka kaburTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang