Bab 3

10.7K 677 4
                                    

Aku terbangun dan sangat terkejut karena telah bangun ditempat yang baru lagi.
Kali ini aku terbangun dirumah sakit.

Aku segera duduk,tapi belum sempat aku memikirkan apa yang terjadi padaku tiba-tiba ada seseorang orang memelukku dengan erat.

Aku kaget dan berusaha untuk melepaskan pelukan itu.
Tetapi saat aku tahu siapa itu,ganti aku yang memeluk erat dan menangis di pelukannya.
Orang yang memelukku adalah ibuku.

"Bu,aku habis diculik" kataku ditengah tangisku.

Setelah mendengar pengaduanku,ibu mulai menenangkan ku dan mengatakan jika sekarang aku sudah aman.

"Tenang ya sayang,mama akan selalu menjagamu"

Aku berpikir ada yang aneh dengan ibuku,tapi aku mengabaikannya.

***
Setelah aku berhenti menangis,aku mulai sadar jika ibu telah banyak berubah.

Tidak hanya wajah ibu yang terlihat semakin muda dan cantik,pakaian ibu juga lebih bagus dan rapi.

'Apa mungkin karna ini rumah sakit mahal jadi ibu berdandan' pikirku.

"Bu..bagaimana caranya ibu jadi semakin cantik,bagi dong tipsnya " ucapku bercanda.

Tapi berbeda dengan biasanya tanggapan ibu sungguh diluar ekspektasi.

"Via,sejak kapan kamu jadi suka bercanda gini?!" tanya ibuku dengan heran.

"Bu,kenapa kamu memanggilku via,biasanya kan Murti" tanyaku balik.

"Sejak kapan mama memanggil kamu Murti dan kenapa kamu terus memanggil mama itu ibu?!"

Bukannya jawaban yang diterima oleh ku,tetapi malah ganti mendapatkan pertanyaan yang membuatku bingung.

"Kan setiap hari ibu memanggilku Murti dan dari dulu aku memang manggilnya ibu kan?!"

Sebenarnya nama lengkap ku sangat cantik yaitu Mutiara Vialetta.
Nama pemberian dari almarhumah nenekku.
Tapi kata ibuku namanya terlalu bagus dan tidak cocok untuk orang desa jadi ibuku selalu memanggilku Murti.

Ibu terlihat kebingungan mendengar ucapanku.
Lalu ia ijin pergi keluar untuk memanggil dokter.

Hanya beberapa saat menunggu,ibu datang bersama seorang dokter.
Aku ingin menolak diperiksa tapi aku juga merasa ada yang salah denganku.
Jadinya aku hanya bisa pasrah saat diperiksa.

Tidak lama setelah dokter yang memeriksa ku pergi,tiba-tiba ada suara pintu terbuka.
Ternyata itu bapak yang datang dengan menenteng tas berisi kotak makanan.
Sambil tersenyum bapak datang menghampiri aku dan ibuku.

Aku terkejut melihat bapak dan terus memperhatikannya.

'Kenapa bapak juga menjadi kelihatan semakin muda?!' batinku.

Bapak adalah orang yang sangat sederhana.
Baju sehari-harinya hanya baju koko dan kaos oblong,pakai baju batik jika mau pergi ke hajatan saja.
Jadi,aku sangat terkejut melihat bapak memakai kemeja dan sepatu.

Lamunanku segera buyar saat tercium bau makanan yang dibawa bapak,perutku langsung meronta dibuatnya.

Maklum aku kelaparan dari kemaren.
Saat dirumah Silvia aku hanya makan sepotong kue.

"Bawa apa pak?!" tanyaku antusias.

Ibu dan bapak terlihat sangat terkejut mendengar pertanyaanku.

Setelah beberapa saat terdiam,dengan tersenyum bapak pun menjawab sambil memperlihatkan makanan yang dibawa.

"Ada bubur,sup ayam,dan ayam bakar kesukaanmu" jawab bapak.

'Tumben bapak perhatian' batinku.

Karena sudah merasa sangat lapar,akupun segera mengambil ayam bakar yang dibawa bapak.
Dengan cekatan ibu mengambilkan sendok dan piring untukku.

Karena aku kurang suka sup dan bubur jadi aku menyingkirkannya.
Bapak hanya bisa menggeleng dan tersenyum melihatku makan dengan rakus.

"Via,makan pelan-pelan sayang" tegur ibuku.

Aku ingin menjawab,tapi tiba-tiba aku tersedak.
Bapak dengan buru-buru memberiku air minum dan segera ku teguk air yang diberikan oleh bapak.

"Terimakasih pak" ucapku.

"Sama-sama nak"

Setelah aku selesai makan,aku baru ingat jika sejak tadi aku belum melihat adikku.

"Didi mana pak?!" tanyaku.

Didi adalah nama panggilan adikku.
Nama lengkapnya adalah Jovian Andriansyah.
Karena ulah ibuku nama panggilannya menjadi Didi,imut katanya.

Belum sempat bapak menjawab pertanyaanku tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka dengan keras dan muncullah seorang remaja sambil berteriak dengan penuh amarah.

"Silvia Murti,kenapa Lo selalu bikin onar?!"
.
.
.
Terimakasih sudah membaca...☺️

Aku hanya suka kaburTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang