1

25.6K 444 3
                                    

Be yourself without involving other people because this is my work
please don't plagiarize
Happy reading
"Aku Kamu Dan Negara"

Dilarang membahas lapak lain ke cerita ini’
‘cerita ini dibuat sesuai pemikiran author’
‘dilarang plagiat karna mikir itu juga perlu tenaga’
komplen aja kalau merasa ada yang ga enak dibaca’

Happy reading..

•••

"Zahra pengen punya suami yang bisa ngertiin zahra"
-Ayna zahra bagaskara-

"Insyaallah saya akan menjadi suami yang baik untukmu"
-Ali putra pramudya-

•••
BACA CERITAKU SATUNYAA
JUDUL: POINT OF HAPPINESS

"Ayna Zahra Bagaskara" adalah anak seorang jenderal TNI angkatan laut yang sekarang ia masih berumur 18thn dan ia masih duduk di bangku kelas 12 SMA.

Zahra adalah anak gadis yang bisa di bilang sangat cantik dengan wajahnya yang sangat mulus dan kulitnya sangat putih. Zahra bisa dibilang pintar karna ia sangatlah menyukai sejarah bahkan pernah lomba IPS tingkat nasional. Ia sering di kata pendek karna tingginya hanya 158cm, hmm.. anak SMA mana yang tinggi nya segitu.

Kala sore hari zahra dan ayahnya pergi ke supermarket setibanya dirumah.
"Assalamualaikum bundaaa zahra pulang." ucap zahra sembari masuk ke dalam rumah.

Bunda nya yang bernama Alin sedang mencuci buah di dapur dan mendengar ucapan zahra "Waalaikumussalam, tumben Zahra udah pulang, ayah mana?." jawab bunda Alin.

"Tuh ayah masih didepan."

Zahra duduk di samping adiknya yaitu fadya "Mba Zahra keliling batalyon yuk." ucap Fadya, namun tak biasanya fadya mengajak kakaknya untuk seperti ini.

"Coba kamu ajak ayah aja dek, mba cape mau istirahat."

"Ish mba Zahra."

Zahra mempunyai adik perempuan yang bernama "Fadya Nafasa Bagaskara" usia mereka tak jauh fadya dan zahra hanya beda 2tahun ia berusia 16thn dan masih duduk di bangku kelas 10 SMA. Wajahnya tak begitu beda dengan zahra ia juga cantik dan putih seperti kakaknya.

Sedari tadi zahra hanya duduk dan bermain hp dengan fadya "Gabut banget ngapain yaa." gumam zahra.

"Lah, tadi kan fadya ajak mba keliling batalyon gamau sekarang bilang gabut, gimana sih."

"Tadi ga gabut."

Fadya hanya memutar bola mata malasnya. "Serah deh serah."

zahra bangkit dari duduknya dan keluar untuk memetik sayuran yang ditanam bundanya di halaman rumah. Bunda alin sangatlah suka dengan tanaman bisa dibilang sudah hobi dalam menanam, Rumah TNI AL yang biasanya hanya berwarna biru laut dan panas beda dengan rumah zahra yang begitu banyak tanaman hingga bisa dibilang tak merasakan panas.

"Ciuittt." ucap TNI yang lewat disamping rumah Zahra.

"Pickme lo." ketus zahra.

Aku Kamu Dan Negara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang