Nasib

2.1K 90 0
                                    

Zahra sudah sampai di rumah dinasnya, seperti biasa ia hanya menonton tv seorang diri sembari menunggu kabar dari Ali.

Tak lama Ali pun menelepon Zahra.

"Alhamdulillah mas Ali telfon." gumam zahra sambil mengangkat telepon aku.

"Assalamualaikum mas." ucap zahra di percakapan telefon nya.

"Waalaikumussalam, sayang mas ada kabar baik buat kamu." ujar Ali.

Zahra sangat ingin tau apa itu yang ingin Ali sampaikan "Kabar apa mass???." tanya zahra.

"Saya pulang bulan ini." ucap Ali.

Zahra bingung kenapa di majukan sangat cepat sekali "Kok cepet banget mas??." ucap zahra.

"Gak tau , saya juga soalnya cuma dapet perintah dari pusat kalau bulan ini saya pulang satgas." ucap Ali.

"Alhamdulillah mass, Yaallah terimakasih banyak." ucap zahra sambil memohon atas syukurnya pada Allah.

"Alhamdulillah ya ra saya bisa ada di samping kamu pas kamu lahiran nanti." ujar Ali.

"Iyaa mas, mas Ali lagi apa disana? udah makan belum?." tanya zahra.

Karna ali di Papua sedangkan zahra di Jawa jadinya mereka berdua selang 2jam.

"Ini lagi abis makan, tadi juga lagi hiburan aja sama satu pos." jawab Ali.

Zahra senang karna disana baik - baik saja dan Ali selalu dalam keadaan sehat.

"Mas Ali , Zahra kangennn bangett." rengek Zahra.

"Saya juga kangen Ra sama kamu, tapi tenang sebentar lagi kita bakalan ketemu kok." ucap Ali.

"Karna tahun kemarin saya satgas 13bulan dan tahun ini saya hanya 9bulan." sambung Ali.

Zahra terus bersyukur kepada Allah karna Ali akan segera pulang sebentar lagi.

"Oh iya kamu katanya kemarin pergi ke rumah dinas ayah sendirian? kamu nyetir sendiri." ujar Ali.

"Iyaaa mas, tapi gapapa ko-."

Ali memotong ucapan telepon Zahra "Gakpapa gimana Ra? saya takut nanti kandungan kamu kenapa napa pas dijalan.. saya mohon sekali lagi kalau mau kemana - mana bilang saja sama Farhan atau Dika."

Ali terlalu tegas hingga Zahra mengira ia memarahinya padahal Ali hanya menasihati agar tidak terus seperti itu.

"Iya mas zahra minta maaf, mas Ali jangan marah ya." lirih zahra.

Ali menghembuskan nafasnya "Iyaa sayang, yang marah siapa sih?? saya cuma pengen kamu mengerti sudah itu saja."

Zahra tersenyum sendiri dan berkhayal Ali di sampingnya.

Tak lama telepon mereka akhirnya berakhir karna Ali harus mengurus yang lain.

"Mas Ali jaga kesehatan disana yaaa.. hati - hati kalo kemana - mana harus bawa temen jangan sendiri!." tegas zahra.

Ali terkekeh mendengar ucapan zahra "Hehehe iyaaa sayangkuu Humairahnya akuuu." ucap Ali dengan nada yang imut.

"Ishh mas Ali bisa ajaa dehh."

"Yasudah kalau begitu,, nanti malam saya kabarin lagii mmuahhh."

"Muahh jugaaa."

Zahra senyum sendiri lalu mengambil foto Ali yang memakai seragam kebanggaannya, ia pun memeluk nya dan tak lama zahra meneteskan air matanya.

"M-mass." lirih zahra sambil memandangi foto Ali.

Tok..tok....tokkk..

"Assalamualaikum ibuu komandann." seru dika memanggil Zahra.

Aku Kamu Dan Negara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang