Membuka lembaran baru

5.3K 135 0
                                    

Setelah acara pernikahan selesai Ali dan Zahra memutuskan untuk pulang ke asrama ayahnya.

"Mau di asrama abi saya atau ayah kamu?."

"Zahra belum siap pisah sama kasur Zahra, kalo boleh sih di asrama ayah aja yaa plis 1 hari ini aja."

"Iyaa cantik, saya gak akan marah kok yang penting kamu senang."

"Hehee makasih yaaa mas Ali nya aku."

Ali dan Zahra pun berjalan, Zahra menyenderkan kepalanya dipundak Ali, mereka menuju ke mobil untuk pergi ke asrama.

"Zahra, kamu mau beli rumah baru atau di batalyon?." tanya Ali.

"Di batalyon dulu aja deh mas, aku juga blm terlalu paham soal Persit jadi biar sekalian belajar gitu."

"Yasudah besok saya coba konfirmasi Sama komandan dulu."

"Zahra boleh ikut?."

"Sayang.. kamu di asrama ayah kamu dulu ya sambil packing barang - barang yang ingin kamu bawa,, saya besok jam 7 apel dulu sekalian konfir sama komandan, paling saya jemput kamu jam 1 siang, masa iya kamu mau nungguin saya dibawah pohon kaya waktu itu?."

"iiih mas Ali, eem waktu itu kapan ya mas?."

"Pas pengajuan itu loh."

"Ohh kalo itu zahra ya emang cape banget mas, zahra gamau ngulang lagi deh."

"Masih mending lho sayang kita itu pengajuan yang paling cepat selesai, saya sih cukup sekali seumur hidup."

"Eeeem iya sih mas, Zahra juga gitu,, tapi mas janji ya jangan tinggalin Zahra lagi kaya pas sebelum nikah itu."

"Zahra. saya pernah bilang sama kamu saya gak bisa janji dan saya juga gak suka janji, saya itu abdinegara tugas saya mengabdi kepada ibu Pertiwi dan h-."

"Hidup mati mas Ali untuk negara."

"Hehe saya minta maaf ya ra." ucap Ali sembari tersenyum kepada zahra.

"Zahra tau kok mas, Zahra paham tapi moga aja mas ali jangan satgas dlu zahra belum siap LDR lagi sama mas."

"Insyaallah saya selalu ada di samping kamu untuk mendampingi setiap langkah kamu ra."

beberapa saat mereka mengobrol didalam perjalanan akhirnya Ali dan Zahra sampai di asrama ayah zahra.

"Kok disini sepi ya mas gada orang."

"Iya tumben banget ya ra, biasanya rumah  kamu ini pintunya dibuka 24jam."

"Yaa engga 24jam mas, paling malem sampe jam 9."

"Nah iyaa itu maksud saya."

"Kan bener gaada orang mas."

"Kita orang loh ra."

Zahra kesal dan ia tak segan - segan menginjak kaki Ali, untung saja Ali belum mencopot sepatunya.

"Gaa sakit wleee."

"Mas alii ihhh."

"Sssuttttt ini bukan rumah dinas kita Ra."

"Tapikan ini punya ayah zahra, udah deh mas mandi dulu bau tau."

"Enak aja saya wangi, kamu yang bau."

Zahra semakin kesal dengan Ali, ia menonjok lengan ali dengan tangan mungilnya.

"Zahra, percuma kamu kaya gini ke saya lengan dan badan saya itu gede otot saya juga kuat gak kerasa sedikit pun Ra." ucap Ali yang pasrah mau diapain oleh istrinya.

"ishhh Zahra kesellll sama mas alii."

"Asal mas Ali tau ya!!! zahra udah mandi ya tadi pas digedung sebelum pulang."

Aku Kamu Dan Negara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang