Seorang wanita berusia 20an akhir sibuk memasang gas di dapur.
Wanita tersebut cukup tinggi sekitar 173cm, kulitnya putih bersih, rambut hitam panjang lurus. Fitur mukanya tegas tanpa meninggalkan kesan feminim.Dia adalah Bella.
Wanita workaholic yang tidak pernah betah diam di rumah, masa gadisnya dihabiskan dengan bekerja di sebuah perusahaan gaming terbesar di Indonesia, perusahaan tersebut memiliki 2 cabang dan 2 CEO. Kedua cabang tersebut berada di California dan juga Jepang.
Tapi...
Sudah 3 bulan dia mengundurkan diri dari tempatnya bekerja.Dan selama 3 bulan itu juga, dia tinggal di sebuah Apartemen mewah bersama salah seorang CEO di tempat kerjanya dulu.
Jangan salah sangka...
Bella bukan wanita seperti itu.
Salah seorang CEO itu adalah suaminya saat ini. Dia keturunan Jepang-California yang kebetulan sedang mengurus perusahaan yang ada di Indonesia.Sejak menikah dengan Bella, dia merubah kewarganegaraannya menjadi WNI.
CEO itu bernama Rai. Nama lengkapnya Raizel Manamoko, 32th.
Dia pria yang super tampan, fitur mukanya seperti orang Jepang pada umumnya dengan sedikit bumbu western di kulitnya.
Kulitnya tak seputih orang Jepang, karena dia blasteran California. Tapi itu juga yang menjadi salah satu daya tariknya.
Rambutnya hitam lurus dan hampir menutup telinganya dengan sedikit mullet dibagian belakangnya.Tingginya 190cm. Dan ada 1 kekurangan dari Rai. Yaitu, sikapnya.
Dia sering menjadi topik hangat di grup karyawan karena sikapnya yang menyebalkan, tegas, dan kritis. Wajahnya pun hanya bisa menunjukkan 2 ekspresi yaitu flat dan juga kesal.
Tak jarang dia memaki karyawan yang pekerjaannya kurang memuaskan untuknya.
Dan tentu saja, Bella juga sering menjadi salah satu karyawan yang sering mendapat kritikan pedas darinya.Kalian penasaran bagaimana mereka berdua bisa menjadi sepasang suami istri?
.
.*4 bulan yang lalu, di Jepang*
"Aaaahhhh!!!!" *BRAK!!!!* Rai membanting 3 jurnal ke depan kaki Bella.
Bella yang saat itu masih seorang karyawan sudah terbiasa dengan sikapnya, dia menatap jurnal-jurnal yang hampir mengenai kakinya."Kamu tuli? Apa perlu saya kasih kamu uang buat periksa ke THT, hah???! PERLU?!!!" teriak Rai pada Bella yang masih menunduk menatap jurnal-jurnalnya
"Padahal saya udah bilang berkali-kali, perhatikan bahasanya!!! Bahasa itu penting untuk setiap karakternya!!! Padahal cuma perlu itu aja tapi ga bisa?!!!!"
"Huh, nyebelin"
Gumam Bella.Gumaman Bella terdengar oleh Rai, hingga dia tersenyum sinis dan melangkah mendekati Bella.
Saat kedua tubuh mereka hanya berjarak 5cm, Rai membungkukkan tubuhnya dan memiringkan kepalanya agar bisa melihat ekspresi Bella dari dekat."Saya dengar loh?" Ucap Rai dengan nada pelan
Bella lalu mengangkat kepalanya dan bertatap-tatapan dengan Rai.
"Sengaja, kok"
"Kamu!!!" Tubuh Rai kembali tegak dan menatap Bella dengan tatapan sinis, matanya terbuka lebar.
"Bukannya anda sudah keterlaluan?
Padahal anda tidak pernah bilang, kalau bahasanya untuk karakter yang anda buat.
Anda hanya bilang buat bahasanya dengan bahasa Jepang.
Apa mungkin anda lupa? Saya ini bukan orang Jepang, dan tentu saja saya tidak sempurna dalam bahasa Jepang.
Mana saya tau, bahasa Jepang yang seperti apa yang harus saya gunakan untuk masing-masing karakter itu" (Notes : bahasa jepang yang dimaksud disini adalah penulisannya. Dan setauku, tulisan bahasa Jepang terdiri dari 3 jenis. CMIIW)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband is Perfect
CasualeKarena perceraian orang tuanya, Bella merasa tidak percaya diri dalam menjalani pernikahan. Ketakutan akan rasa cinta yang lama-kelamaan pudar selalu menghantui pikirannya, membuatnya menjadi pribadi yang keras dan tidak konsisten dalam hubungan. Hi...