Alexandra POV
Kejadian mendebarkan malam itu di antara aku dan Dyen tidak pernah ku lupakan, ingat kalo aku hanya tipsy? Aku pasti mengingatnya bahkan jika mabuk sekalipun tapi lihatlah Babyku ini, sampai sekarang bertingkah seolah - olah kami tidak pernah melakukannya baiklah jika itu yang dia mau mari kita bermain.
Aku mengingat malam panas kami dengan jelas, ketika dia meninggalkanku dalam keadaan tanggung? Rasanya aku ingin mengejarnya dan menerkamnya saat itu juga. Tapi kalian tau apa yang kurasakaan saat itu? Aku puas bahkan sebelum dia menyelesaikan apa yang harus dia lakukan, aku puas aku tidak pernah mendapatkan perasaan ini sebelumnya bahkan tanpa menyelesaikannya, namun bukan berarti aku tidak mau lebih tapi aku ingin menikmati perasaan ini jadi aku urungkan niatku untuk menerkamnya, lagi pula masih banyak waktu untuk kuhabiskan bersamanya, dan kurasa aku akan mengejarnya.
Hari ini aku mengantar Dyen di hari pertama kuliahnya, aku tidak mau kehilangan momen ini karena nanti aku tidak bisa menjemputnya jadi aku harus mengantarnya. Ini semua karena janji temu client sialan. Aku telihat seperti orangtua yang semangat mengantar anaknya kesekolah aku tersenyum geli membayangkan apa yang terjadi padaku saat ini.
Aku dan Leon ada janji temu client dan kali ini client banyak mau. Client ini benar - benar hanya mau bertemu kalau ada aku. Ribet, kenapa harus ketemu dengaku padahal sudah pernah bertemu dengan Leon. Apa Leon terlihat mencurigakan? Apa dia terlihat tidak dapat dipercaya hahaha aku mau setuju, karena muka Leon memang menyebalkan.
Universitas Ibukota
Sampailah kami disini untuk mengantar Dyen dan aku memberikan pesan untuk dia tidak melupakan makan siangnya, setelahnya aku memberikan kecupan tepat dibibirnya untuk memberi semangat dan membuat ia membiasakan diri dengan apa yang kulakuka padanya, tapi dia sambil turun mobilku malah terlihat shock dan itu sangat menggemaskan. Apakah dia ingin lebih? Dia terlihat demikian.
Setelahnya aku mengantar Dyen aku langsung menuju kantroku. Kulangkahkan kakiku menuju ruanganku yang berada di lantai 9 dan semua karyawanku membungkuk hormat padaku dan tekejut? Ya aku paham karena aku sangat amat jarang hadir dikantorku. Sampailah aku diruanganku dan sudah ada Leon disana menungguku
"Tamunya sudah datang ayo bergerak Mrs" pinta Leon untuk aku menuju ruang rapat
"Baru juga sampe, jangan ribet deh Yon, sok banget santun tau gak" komplenku karena dia memanggilku Mrs
"Takut keceplosan gak sopan gue nanti, dah jangan bawel" jawabnya sambil mengambil berkas yang sudah siap dimejanya
"Ayo, gue udah siap ko orang gue gak bawa apa - apa" ejeku yang masih melihatnya sebentar lalu meninggalkannya
"Bentar - bentar barang lo banyak nih. Eh btw ganteng loh ini client, tipe lo banget" jelasnya sambil mengejar langkahku karena aku sudah berjalan meninggalkannya
"Tipe lo apa tipe gue, yang kemaren bekas gue aja lo embat" sarkasku lagi, kita memang sering berbagi partner, ralat! Dia mengambil bekasku. Hingga samapilah kami di pintu rapat
"Ssstttt!!!! Nanti kedengeran, doi udah di dalem" setelahnya dia membuka pintu ruang rapat kami untuku dan aku masuk
"Hallo Lexi" Dia? Aku sudah tau nama clientku tapi aku tidak menyangka bahwa benar dia orangnya jadi aku lumayan terkejut tapi biasa saja. Dia mengulurkan tangannya untuk dijabat
"Halo Boy" aku menerima uluran tangannya "maaf kami terlambat, sudah lama?" lanjutku lagi bertanya tapi ya basa basi
"Belum lama dan tidak masalah, aku bisa menunggumu selama apapun itu" jelasnya yang menurut ku sangat cheesy
"Baik mari kita bahas yang harus kita bahas, saya serahkan semua ke Leon" kebiarkan Leon menjelaskan karena itu Leon ku bayar
Setelah kami menyelesaikan rapat ini kami bersiap mengantarnya ke Lift untuk membuatnya segera pergi, namun...
"Apakah kamu bersedia untuk makan siang bersama?" tanyanya dengan menyentuhku tiba - tiba, kulirik Leon yang memberikan anggukan kecil
"Baiklah" jawabku singkat
Aku dan Leon turun menuju mobilku dan segera pergi menuju restouran yang sudah dijanjikan. Sepanjanag perjalanan Leon berisik sekali menanyakan tentang Boy, aku memberitau tentang Boy sekenanya saja, dia adalah mantanku waktu kuliah selebihnya tidak ku jelaskan aku tau sekali ini tipenya makanya dia berisik
"Bisa gak lo fokus aja nyetir?! Gue udah nge iyain mau lo buat makan siang sama dia ya, jadi kalo mau tau lebih, tanya sendiri!" sarkasku dasar asisten tidak tau diri, berisik
"Baiklah madam" jawabnya kicep
Restourant
Boy sudah tiba dia juga sudah memesankan berapa makanan untuk kami dengan alasan dia tau semua makanan yang aku sukai, dasar sotoy! Jadilah kami langsung memakan makanan kami dengan hikmat. Setelah kami selesai makan aku pamit duluan dengan Boy dan Leon, aku tidak peduli dengan Leon, bagus kalo Boy peka dan akhirnya mengantarkan Leon, dia pasti akan sangat berterima kasih padaku setelahnya tapi kalo Boy peka.
Kediaman Alexandra
Sampailah aku dirumah aku sangat lelah, aku sangat berharap bahwa Dyen sudah berada dirumah juga tapi kurasa harapanku pupus karena rumahku terlihat sangat sepi dan aku tau ia belum kembali. Aku memasuki kamarku setelahnya dan langsung membersihkan badanku, setelah memastikan keadaanku yang sudah lebih baik aku beristirahat diruang tamu sambil menunggu my Baby dengan melihat - lihat majalah yang ada disini hingga aku mendengar suara kendaraan didepan yang sepertinya berhenti didepan rumahku dan tidak berselang lama aku mendengar
"AKU JUGA TERIMA KASIH ENA!" siapa itu? Sebelumnya aku tidak peduli tapi menjadi peduli ketika ada yang menyebutkan nama Babyku dengan lantang, berani sekali dia? Aku bangkit dari waktuku membaca majalah, kulihat jendela yang mengarah ke luar dan disanalah Dyen yang meninggalkan teman pria tampannya jalan menuju masuk kerumah
"Dengan kendaraan umum dia bilang? Apakah dia membodohiku?" gumamaku dengan bersmirk
Alexandra End POV
-
-
-
Halo Pembaca, this is Writer!
Tinggalin apa kalo bukan jejak vote dan komen?
Don't forget to FOLLOW Writer yaaa!
Have a nice day Pembaca!!!
(BOSSS UPDATE SETIAP JUMAT)
#GO0DWriter
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT YET.
Romance21+ Sudah seminggu dari hari dimana aku mendapatkan kabar baik dan kabar buruk diwaktu yang bersamaan, tapi perasaan mendapatkan kabar buruk menurutku lebih menyita pearasaanku ketimbang kabar baik ini. Biar kuberi tau agar kalian bisa menilainya se...