NOT YET 16

1.8K 151 33
                                    

WARNING 21+

Yang puasa SKIP! Dosa ditanggung Pembaca.

Selamat anda memasuki wilayah

#CUKUPDIBACAJANGANDIBAYANGIN #SEDIKIT


Masalah kami sudah selesai, setelahnya aku pamit dengan dosenku dan orangtua Titan, ingat bahwa aku selalu diajarkan sopan santun oleh orangtuaku bukan? Dan juga menyapa Arga dan Titan setelahnya *hanya untuk basa - basi, lalu keluar dari ruangan tersebut untuk mengejar Alex yang sudah meninggalkanku lebih dulu, entah apa yang membuatnya terbeuru - buru. Kukejar langkahnya menuju parkiran dimana mobilnya berada, dia masuk dan menutup pintu dengan keras tepat diahapanku yang berhasil mengejarnya. Aku? Tentu saja terkejut, tapi aku tetap tenang mengikutinya masuk kedalam mobil dan duduk sambil memasang seatbeltku tanpa berusaha mengeluarkan suara apapun untuk mengganggunya, kurasa ia terlihat amat kesal.

"Apakah harus dengan memeluknya?" tanyanya dingin sambil menyalakan mobil, aku melihatnya yang fokus pada mobilnya

"Peluk apa?" tanyaku bingung, karena aku tidak tau apa yang dibicarakannya, lagi apa setir mobil itu lebih menarik daripada wajahku

"Kamu dengan Wanita itu, apa menyelesaikannya harus dengan memeluknya?" tanyanya lagi jelas dengan melihat kearahku sekarang, dan kurasa aku lebih memilih ia fokus dengan setir mobilnya, karena aku terkejut dengan apa yang ia lakukan, lagipula apa yang dia permalahakan tadi? Bukankah dia tau alasanku memeluknya?

"Wiat, bukannya kamu tau alasanku memeluknya? Bahkan tanpa kujelaskan tadi kamu bisa menjelaskan maksudku mengapa aku memeluknya diakhir video tersebut" tanyaku dan menjelaskan sikapnya diruangan tadi

"Wanita tadi cukup cantik" lanjutnya, kemana arah pembicaraan ini? Apa penjelasanku sudah cukup?

"Lalu? Dia tetap tidak lebih cantik darimu" tantangku mencoba melihat reaksinya, walaupun sejujurnya ini adalah pernyataan jujurku

"Mengelak, dia tetap cantik, apa kamu tidak tertarik dengannya?" tanyanya lagi yang menurutku ini mulai tidak masuk akal, karena aku tidak tau harus menjawab apa, ia diluar jangkauanku, apa meksudnya dia bertanya ini

"Apakah dimatamu aku terlihat menyukai sesama?" tanyaku yang mulai geram, apa yang dia bicarakan tidak masuk akal, apa dia tidak tau apa yang dia katakan menyakitiku

"Dari yang saya lihat setiap kamu menatap saya, saya rasa jawabannya iya" aku menatapnya tajam 

"Brengsek! cuma lo yang gue tatap kek gitu!" teriak batinku tanpa melawannya, bersamaan dengan perkataannya, Alex mulai menjalankan mobilnya untuk pulang.

Sepanjang perjalanan tidak ada salah satu dari kami yang memecahkan keheningan, seolah ini adalah hal ternbaik yang harus kami lakukan, lagipula saat ini aku terjebak dalam pikiraku sendiri dan Alex hanya diam yang membuat ini sangat canggung yang dapat dimengerti. Kami sangat mempertahankan ego kami masing - masing saat ini.

KEDIAMAN ALEXANDRA

Sampailah kami dikediamannya, Alex bergegas turun tanpa memperdulikanku yang terus menatapnya. Setelahnya Alex turun, aku dengan cepat bergegas untuk mengikutinya. Dia terus berjalan menuju kamarnya dan aku tetap terus mengikuti dibelakangnya karena aku merasa pembicaraan kami belum selesai. Sampailah kami dikamarnya dan aku terkejut dengan apa yang dia lakukan. Dia berbalik menghadapku lalu melepaskan kancing bajunya satu per satu dan melepaskan celananya hingga menyisakan pakaian dalamnya saja tepat dihadapanku, gerakan itu terlihat sangat lambat namun aku tetap tidak bisa mengelaknya, karena aku jelas menikmati ini, aku bahkan tidak bergerak dan hanya menatap seluruh tubuhnya hingga aku tersadar bahwa dia sudah ada tepat dihadapanku,

"Ini, tatapan ini yang saya maksud" setelah dia mangatakan itu dia melepasakan seluruh pakain dalamnya hingga naked tanpa canggung dan meninggalkanku masuk kedalam kamar mandinya. Ketika aku melihtanya hingga pintu kamar mandi tertutup aku baru sadar bahwa betapa bodohnya aku saat ini

Ku kejar dia yang sudah masuk kedalam kamar mandinya, kubuka pinta kamar mandinya yang tak terkunci dan melihat pemandangan indah dimana ia sudah memulai mandinya dibawah guyuran showernya membelakangiku. Aku terus menatapnya hingga ini menjadi godaan untuk diriku sendiri, tapi apa yang kalian tau tentangku saat ini? Aku marah, sangat marah, ia baru saja merendahkanku bukan? Dengan segera kuhampiri dia yang sedang bershower dan memaksa badannya untuk menghadapku yang membuatnya tersentak untuk menatapku

"Apa yang sedang kamu lakukan?!" tanya sedikit teriak kepadaku, namun aku tak gentar sedikitpun, dia yang membuatku seperti ini, maka terimalah apa yang kau lakukan,

"Bukankah kau yang memancingku?" *smirk tanyaku sambil melihat seluruh tubuhnya dari atas hingga ke bawah dengan guyuran shower diatas kami yang membuatku ikut basah karenanya

"Apakah tatapan ini yang kamu maksud?" tanyaku lanjut padanya, kutatap matanya yang membulat terkejut dengan pertanyaanku, hei ini perbutannya, kau memancing gairahku bukan?

"Apakah kamu berpikir bahwa tatapan ini kuberikan ke semua orang?!" tanyaku keras padanya aku tidak bisa mengontrol diriku, aku merasa diremehkan. Aku melihat perubahan matanya seketika terlihat menjadi lebih menggoda setelah aku mengatakan itu, selanjutnya aku terkejut dengan apa yang dia lakukan padaku, dia mengalungkan tangannya padaku, seolah ia tidak takut dengan apa yang kulakukan saat ini dan, "Cup!" dia menciumku, hanya kecupan, ya kecupan basah.

-

-

-

Halo Pembaca, this is Writer!

Kalo gak komen gak lanjut, kalo gak vote gak lanjut, kalo gak follow kacau sih!

Dosa ditanggung pembaca!!!

Pembaca baru tolong dong di Follow, masa baca doangg sih, kan Writer jadi sedih atuh...

Have a nice day Pembaca!!!

#GO0DWriter


NOT YET.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang