NOT YET 4

2.5K 169 15
                                    

Alexandra POV

Pagi - pagi sekali aku sudah menuju Bandara untuk menjemput dia yang masih belum terlalu kukenal, tapi kami dulu sekali pernah bertemu, tentu saja, dia anak dari kakaku dan tugasku hari ini sudah selesai, menjemput anak dari Xeli ini yang akan tinggal bersamaku karena kakaku, Xeliandra meminta langsung kepadaku untuk menampung anaknya dengan alasan ia tidak begitu percaya pada anaknya untuk tinggal sendiri di Ibukota. Dyena Ya Rinjana, itulah namanya, aku tidak berharap apapun padanya kecuali semoga ia tidak merepotkanku, tapi sejauh ini, ia cukup baik.

Cantik, dan bodoh, itulah yang ada dipikiranku terhadapnya setelah mengenalnya sejauh ini, setelah aku bertemu dengannya yang kuingat darinya adalah ia selalu akan mematuhi semua perintahku dan ia akan menyertakan jawaban iya tan, apa itu iya tan? Aku tidak mengerti apa maksudnya? Apa itu nama? Namun siapa itu Tan? Apa Xelia memberi namaku dengan nama yang lainkah? Dilihat dari aku memberitaukan nama ku di Bandara saja dia tidak tau, ada kemungkinan apa yang kupikirkan ini benar. Aku benar tidak mengerti tapi aku juga tidak ingin menanyakan hal ini yang menurutku tidak penting, tapi aku memikirkannya, entahlah.

Aku harus melanjutkan semua pekerjaanku yang tertunda karena harus menjemputnya tadi, ada beberapa hal yang asistenku tidak bisa handle seperti ini, dia memberiku info bahwa ada email penting yang harus aku jawab karena dia sudah cek dan ternyata email itu bukanlah wewenangnya untuk merespon jadi dia hanya akan mengasih info untukku segera menjawabnya, dan disinilah aku, diruang kerjaku, bergulat dengan pekerjaanku yang sudah menumpuk.

Lelah, adalah perasaanku saat ini, dan itu karena pekerjaan yang cukup banyak, setelah pekerjaanku selesai aku akan menyiapkan makan malam untuk kami, ini memang suatu keseharianku, walaupun disini ada ART yang bisa melakukannya tapi ini adalah suatu kebiasaan yang lebih ku suka untuk memasak makananku sendiri, setelah ada Dyen sepertinya tidak akan ada perubahan untuk itu, melainkan hanya di porsi yang akan kubuat lebih banyak, yang biasa aku hanya buat satu sekarang aku harus buat juga untuknya. Spaghetti, aku tidak tau dia suka atau tidak tapi sejauh ini aku tidak peduli, dan kali ini aku benar tidak peduli, karena walaupun ini bukan seleranya tapi aku yakin dia akan memakannya karena aku tidak pernah megecewakan untuk hal ini.

Alexandra End POV

*Toktoktok sesorang mengetuk pintu kamarku

"Dyen, mari kita makan malam" aku mendengar suaranya setelah ia mengetuk pintuku, ya suara tanteku yang seksi itu, ahh dengan mendengar suaranya saja sudah membuatku hey! Kotor sekali otakku! Dengan cepat aku bangkit untuk bangun dan segera keluar kamarku menyusulnya keruang makan, dari jauh aku sedang melihat ia menyiapkan makanan kami dan dari jauh saja sudah tercium harumnya... tunggu, aku mencium bau yang lain? Sepertinya bukan wangi dari makanan

"Semoga kamu suka" tuturnya yang datar semakin terlihat, lihat apa? Yampun aku benar - benar tidak bisa mengendalikan diriku, kenapa pikiranku kotor sekali sih? Dasar otak! Kulangkahkan kakiku semakin dekat dengannya dan kulihat makanan sudah tersaji diatas meja, dan ini makanan termaksud seleraku, tentu saja aku suka walaupun ini hanya spaghetti

"Iya tan" kujawab sambil duduk persis dihadapannya, ternyata setelah istirahat responku tetap bodoh, kenapa ini tidak hilang? Sial ini sangat memalukan, bagaimana aku bisa menghadapinya, untuk menatapnya saja aku sekarang tidak berani, padahal aku yakin sekali dia sedang menatapku saat ini

Dengan hikmat kami memulai memakan makanan kami, dan aku benar - benar serius bahwa makanan ini sangat enak, apa ini dia yang membuatnya? Aku hanya melihat ia yang menyajikan saja tadi

"Apakah ini seleramu?" tanyanya sambil melihatku, dengan gugup aku membalas tatapannya, aku mencium bau ini lagi, bau lain yang mendominasi indra penciumanku dan itu membuatku semakin gugup

NOT YET.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang