Alexandra POV
5 tahun kemudian
Aku meninggalkan Dyen, ini demi kebaikan kami, tidak. Ini untuk Dyen. Aku melepas kebahagianku yang selama ini sulit aku dapatkan namun setelah aku dapatkan aku melepasnya. Aku tidak bisa egois, dia masih banyak waktu untuk mencari tau tentang dirinya, mungkin iya bersamaku hanya karena iya terjebak dan akhirnya terbiasa, aku tidak ingin punya pemikirian itu namun ini hal yang masuk akal bukan? Maka aku melepasnya untuk memberi waktu dengan menyerah dan membebaskannya.
Sekarang, disinilah aku melakukan rutinitas yang sudah ku lakukan untuk beberapa tahun belakangan ini namun entah mengapa hari ini aku sangat merindukannya, ingatanku tentang kejadian aku bertengkar dengan Xelipun teringat kembali inilah yang membuatku mengambil keputusan ini.
Flashback
"Rely I need ur help" kataku tegas
"Hey relax, what happend?" tanyanya yang panik melihatku
"Aku harus pergi ketempat Andrew" bilangku padanya
"What? Why? When?" tanyanya beruntutan
"Aku hanya merasa harus melepasnya ini keputusan terbaik. Besok tolong belikan aku tiket penerbangan pagi untuk pulang dan penerbangan malam untuk ketempat Andrew" jelasku dengan permintaanku
"Realy Lex? Kamu mau meninggalkan bocah itu karena ini?" tanyanya yang kurasa dia tidak setuju
"Aku juga tidak ingin namun aku tidak boleh egois bukan? Dia masih muda, dia masih bisa mencari sesuatu yang mungkin lebih baik dariku bukan? Jadi aku melepasnya" jelasku
"Comeon! Kau mencintainya bukan? Apa yang kau lepaskan? Dia yang kau butuhkan! Apa ini kesepakatan kalian?" marahnya padaku
"Iya dan ini demi kebaikannya Rel" jawabku pasrah
"Tau darimana ini demi kebaikannya? Dia mencintaimu bodoh" katanya membuatku bingung
"Mencintaiku? Darimana kau dapat kesimpulan itu? Dan kenapa kau mendukungnya? Bukankah kau tidak menyukai hubunganku dengannya juga? Aku melihatmu tertawa pada saat dia berlutut memohon ke orangtuanya untuk mendapatkan restu denganku?"
"Aku tau karena aku melihatnya dan dia membuktikan itu padaku, dia meminta restu juga padaku. Aku minta maaf soal aku menertawakan dia pada saat itu, aku hanya merasa dejavu okey? Dia juga melakukan itu untuk mendapatkan restu denganmu padaku, tapi lebih parahnya dia melakukannya ditempat umum. Ingat saat kamu meninggalkan kami di café temannya? Ya dia melakukannya disana, sorry about that" jelasnya padaku, aku baru mengerti kenapa ia melakukannya
"Baiklah, no more discuss. Aku kesini mau meminta bantuanmu dan bukan nasehatmu" kataku malas, kalo mendengar nasihatnya aku malah akan goyah dan tidak jadi pergi
"Tapi kau pergi keluar negri Lex.. itu terlalu jauh dan berapa lama? Apa kau sudah seyakin itu?" tanyanya lagi padaku
"Aku tidak tau untuk berapa lama karena aku akan mengurus kantor pusat dengan Andrew aku akan meninggalkanya aku mohon mengerti" pintaku padanya
"Apa kau tidak memikirkan perasaanya? Kau tau dia masih kecil kan? Bagaimana kalo dia benar sangat mencintaimu? Dia pasti akan terpukul dengan pilihanmu" see, aku bisa goyah dengan kata – katanya
"Bukankah dia masih muda? Dia pasti mudah melupakanku" jelasku
"Baik kalo itu pilihanmu, apa bantuan yang kau perlukan selain tiket?" tanyanya padaku ke point utama
"Aku membutuhkan obat tidurmu dan setelah ini aku mohon kau juga tinggalkan rumah ini, karena kalo kau disini kau pasti akan memberi tau semua rencanaku karena kamu pasti tidak tega" jelasku padanya
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT YET.
Romance21+ Sudah seminggu dari hari dimana aku mendapatkan kabar baik dan kabar buruk diwaktu yang bersamaan, tapi perasaan mendapatkan kabar buruk menurutku lebih menyita pearasaanku ketimbang kabar baik ini. Biar kuberi tau agar kalian bisa menilainya se...