"Are u oke?" tanya Susi padaku
"Im okey, tolongcarikan aku penginapan dekat sini, aku tidak ingin pulang." kataku.
Ternyata aku tidak sesanggup itu melihat Alex dengan yang lain, padahal dulu aku sangat yakin bahwa yang kubutuhkan hanya kabar bahwa Alex baik, ternyata aku tetap membutuhkannya kembali padaku. Aku benar – benar merindukannya aku membutuhkannya.
Disinilah aku, Hotel terbaik di kota ini. Setelah Susi memesankan tempat ini dia membantuku untuk sampai di tempat ini lalu meninggalkanku, ia memesankan tempat ini selalu karena ini adalah tempat favoriteku dengan Alex. Aku tidak ingin kembali, bagaimanapun tempat yang aku tinggali adalah rumahnya, mungkin dia akan pulang dan aku tida berminat melihatnya bermesraan dengan pasangannya. Aku pusing memikirikannya dan harus bagaimana menghadapi ini? Ku teguk obat tidur hingga aku terlelap.
Susi membangunkanku lewat panggilannya karena ini masih hari kerja dan Susi sudah cek bahwa aku tidak membawa pakain kerja jadi aku harus kembali pagi ini untuk berisiap, tapi aku yang tidak siap untuk bertemu denganya. Padahal aku yang dulu mencarinya, bodoh.
Aku sudah pulang dan menuju kamarku namun aku terhenti olah suara yang kurindukan
"Kenapa tidak pulang?" tanyanya yang sambil menghapiriku
"Tidak merindukanku?" lanjutnya lagi bertanya
"Aku terlalu mabuk hingga tidak sadar terbangun di Hotel" jelasku dengan membalas tatapannya
"Dan tentu aku merindukanmu" lanjutku lagi menjawab
"Mari sarapan aku sudah membuatkan untuk kita" suruhnya padaku
"Dimana dia?" tanyaku dengan tanpa menjawab permintaannya
"Dia siapa?" tanya heran padaku
"Pria yang kemarin bersamamu?" tanyaku lagi
"Tentu saja dirumahnya, kenapa kau mencarinya disini?" jawabnya yang semakin heran
"Baik, aku akan bersiap dan segera kembali. Tunggu aku jangan makan duluan" kataku segera bergegas dan segera kembali keruang makan dan segera duduk untuk menatapnya. Dia membuatkan pancake kesukaanku tapi aku lebih memilih melihatnya karena dia adalah keesukaanku dari segala apapun
"Makanlah, aku membuatnya khusus untukmu, ini masih kesukaanmu kan?" jelasnya padaku yang hanya aku angguki
"Kenapa terus menatapku? Makanlah" perintahnya padaku
"Apa kau tidak ingin menyuapiku?" pintaku padanya dengan terus menatapnya
"Apa marahmu sudah hilang?" tanyanya lagi. Aku sangat merindukan ini, pertanyaan yang akan selalu dijawab pertanyaan
"Marah tentang apa?" tanyaku lagi yang tidak tau ini soal apa
"Mengenai pria itu yang merangkuh pinggangku didepanmu?" tanyanya lagi sambil menyuapi pancakenya padaku
"Apakah aku harus mengkhawatirkan pria itu dekat denganmu? Atau aku harus khawatir karena akan ditinggal olehmu dengan alasan yang jelas?" tanyaku jelas
"Wait, kenapa aku meminggalkanmu lagi?" tanyanya lagi
"Pria itu pasanganmu kan?" tanyaku lagi padanya
"Kau benar - benar tidak tau Andrew?" tanyanya lagi padaku dengan sangat heran
"Apa Xeli benar tidak memberitau silsilah keluarga kami?" lanjutnya dengan bertanya dengan terus meyuapi makanan padaku
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT YET.
Romance21+ Sudah seminggu dari hari dimana aku mendapatkan kabar baik dan kabar buruk diwaktu yang bersamaan, tapi perasaan mendapatkan kabar buruk menurutku lebih menyita pearasaanku ketimbang kabar baik ini. Biar kuberi tau agar kalian bisa menilainya se...