Alexandra POV
Lihat dia, berlari dengan kemarahan memenuhi dirinya, Padahal, bukannya seharusnya aku yang bersikap demikian? Aku ingat sepanjang perjalanan tadi pagi sampai barusan kami sampai, dia menatap tubuhku seperti menelanjangiku, seolah yang ia lakukan adalah hal yang wajar, padahal itu jelas, ah sudahlah, tapi aku tidak menyalahkannya, tubuhku jelas menggoda, siapapun pasti ingin menikmatinya, tapi aku tidak berpikir bahwa wanita juga akan bernafsu padaku, ayolah aku wanita dewasa dan aku paham apa yang dia inginkan walapun hanya dengan tatapannya, walapunya dia sudah berkuliah, tapi? Apakah saat ini umuran mereka sudah pernah melakukannya? Atau dia hanya penasaran padaku? Lagi lihat pakaianku saat ini, ini tidak terlalu terbuka, masih cukup baik untuk digunakan keseharian, entahlah, aku juga tidak bisa menyalahkan dirinya, aku yang salah karena begitu seksi dan menggoda tanapa melakukan apapun, aku tau semua orang menginginkanku tapi aku tidak tau kalau itu temasuk kepada kepadanya
Sebelumnya aku belum pernah melalukan dengan wanita, mereka bukan tipeku, tapi kurasa kalaupun aku mencobanya itu tidak akan serumit melakukan dengan lawan jenis bukan? Tidak ada resiko kehamilan itu yang kumaksud. Aku jadi berpikir untuk mencobanya, atau harus kucoba dengannya? Aku tidak ingin merusak keadaan ini, tapi aku jelas tau bahwa ia tertarik denganku, dia hanya sedang menyangkal akan kehadiranku, itulah mengapa aku tidak menyukai berhubungan dengan yang seperti Dyen, mereka drama, kurasa ini akan rumit bila aku memulai dengannya, apa yang kupikirkan? Berhubungan dengannya? Kau bisa mati dengan waktu yang cepat karena Xeli akan benar - benar membuatku demikian, bodoh bisa - bisanya aku memikirkan hal seperti ini, sebaiknya aku melanjutkan pekerjaanku saja, karena aku ingat Leo asistenku, dia bilang kami ada meeting melalui online sore ini, aku harus segera bersiap untuk itu
Aku melangkahkan kaki menuju ruang kerjaku dimana saat aku menuju ruanganku aku menatap kamar Dyena yang pintunya jelas tertutup, dia terlihat sangat kesal ketika meninggalakanku tadi, apakah dia sangat marah dengan apa yang kulakukan tadi? Jujur saja aku benci mengatakan ini, tapi dia sangat memperngaruhiku dan aku tidak menyukainya, apa yang harus aku lakukan apa aku harus menghindarinya?
Alexandra End POV
Aku berhasil lari kedalam kamarku dengan cepat, aku kesal, aku marah, aku tidak suka ia melakukan hal itu kepadaku, tapi benarkah? Entahlah, tapi kalian lihat tadi? Alex minciumkuku lagi, ia jelas menggodaku kan? Tapi setelah berdiam sedikit lama dikamarku aku menyadari sesuatu bahwa bukan itu yang membuatku marah padanya, melainkan bahwa aku menyadari kemarahan yang aku rasakan karena aku tergoda, sialan! Benarkah itu? Aku merasa bahawa aku menyukai ia mencium pipiku tadi, aku tidak tau kalau aku mempunyai masalah ini sebelumnya, selama ini aku menyukai hal yang benar menurut kebanyakn orang, bahkan aku mempunyai beberapa mantan dan aku yakin selama aku menjalin hubungan dengan meraka rasa yang aku miliki itu adalah cinta aku bersumpah tapi kenapa dengan Alex aku jadi seperti ini? Bahkan dari awal aku bertemu denganya aku sudah... Hah sudahlah kenapa dia bias membuatku sepetti ini sih? Mungkin aku hanya lelah saat ini, yang aku butuhkan adalah beristirahat, ya istirahat, aku harus melakukan itu karena aku sangat lelah, aku hanya sangat lelah dengan apa yang terjadi hari ini, maka tidur sekarang Dyena, karena setelah kamu bangun kamu akan melupakannya.
Tidak! Aku tidak melakaukannya, setelah bangkit dari tidurku pikiran pertama yang ada pada diriku adalah mengenai kejadian siang ini, Alex benar - benar memperngaruhiku, dan ini sedikit menyulitkanku. Mengingat waktu makan malampun sudah tiba, aku membersihkan diri, dan tanpa panggilan seperti sebelumnya, dan dengan kesadaran penuh aku sudah duduk diruang makan menunggu Alex yang sedang menyiapkan makan malam untuk kami. Lagi - lagi dia yang memasak makanannya, aku jadi tau kalau dia menyukai hal ini, sudah dua kali makanan yang ia buat adalah seleraku dan aku menyukainya, mari bertaruh untuk masakan yang kali ini, mungkin saja sebelumnya aku hanya beruntung
Kali ini aku duduk tepat disampingnya, bukan aku yang merubah posisi duduku seperti sebalumnya tapi ia yang memilih duduk disampingku, namun tidak ada perasaan canggung setelah kejadian tadi diantara kami, atau ini hanya perasaanku? Walaupun setelah bangun aku tidak bisa melupakan kejadian siang tadi tapi mungkin kami terlalu lapar hingga mengabaikan apa yang terjadi sebelumnya, kami memakan makanan kami dengan hikmat sampai Alex membuka suara untuk bertanya padaku
"Jadi, kapan perkuliahanmu di mulai Dyen?" tanyanya sambil menambahkan beberapa makanan dipiringku, ah, Alex memasak steak, dan aku menyukainya, dari makanannya dan rasanya mereka seleraku, ini benar - benar enak dan kurasa aku harus mengakui bahwa Alex cukup baik untuk menjadi juru masak, tanpa penolakan aku menerima apa yang ia berikan pada piringku, aku seperti dilayani olehnya dan aku menyukainya
"Aku akan mulai kuliah Senin minggu depan" jawabku jelas sambil terus melihat apa yang dia lakukan, pada piringku
"Apa ini cukup?" tanyanya memastikan dengan apa yang ia tambahkan pada piringku
"Cukup terima kasih" bilangku menerima apa yang ia lakukan
"Apakah kamu sudah bisa menyetir?" tanyanya lagi kali ini ia sambil menatapku dengan penuh harap karena kurasa dia ingin aku manjawab iya?
"Ya, aku bisa" dan itulah jawabanku, aku memang mnegendarai mobil pada saat dirumah dan aku juga sudah memeiliki suat izin mengemudi saat ini
"Good, kamu akan menggunakan mobil saya untuk berkendara disini" lanjutnya dengan kembali pada makanannya, namun kali ini aku tidak setuju dengannya
"Aku akan mencoba untuk menggunkan angkutan umum saja sepertinya" aku menolaknya dengan cara sehalus mungkin yang aku bisa, aku ingin mencoba mandiri disini jadi aku ingin mencoba semua hal yang belum pernah ku lakukan
"Senyamanmu, tapi mobil saya bisa kamu gunakan kalau kamu ingin" jelasnya lagi dan aku hanya mengangguk untuk merespon, aku merasa ada ketegangan saat ini, karena kurasa ia tidak menyukai jawaban yang kuberikan walaupun ia meresponku dengan jawaban yang baik tapi itu jelas masih terlihat bahwa kami tidak baik
"Setelah ini saya akan pergi, kamu bisa lanjutkan istirahatmu" lanjutnya lagi dengan nada yang menurutku lebih dingin dari sebelum - sebelumnya, kurasa ini kali pertama ia berseikap seperti ini, aku ingin bertanya karena aku sangat penasaran mau kemana dia malam - malam seperti ini, dan aku ingin melarangnya namun apa dayaku? Aku hanya bisa menjawab
"Ya terima kasih" dan melanjutkan makan kami dengan hikmat.
Setelah kami berhasil menyelesaikan makan malam kami, kami berpisah dengan tanpa pembicaraan seolah tidak ada hal penting diantara kami, Alex pergi meninggalkanku pergi ke kamarnya dan setelah aku memastikan ia memasuki kamarnya aku juga kembali ke kamarku.
-
-
-
Halo Pembaca, this is Writer!
Aman gak? Di komen dong biar ramai, pokoknya jangan lupa selalu tinggalkan jejak komen dan vote yaa, biar ramai!
Don't forget to FOLLOW Writer yaaa!
Have a nice day Pembaca!!!
#GO0DWriter
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT YET.
Romance21+ Sudah seminggu dari hari dimana aku mendapatkan kabar baik dan kabar buruk diwaktu yang bersamaan, tapi perasaan mendapatkan kabar buruk menurutku lebih menyita pearasaanku ketimbang kabar baik ini. Biar kuberi tau agar kalian bisa menilainya se...