Sudah seminggu dari hari dimana aku mendapatkan kabar baik dan kabar buruk diwaktu yang bersamaan, tapi perasaan mendapatkan kabar buruk menurutku lebih menyita perasaanku ketimbang kabar baik ini. Biar kuberi tau, agar kalian bisa menilainya sendiri. Kabar baiknya adalah aku berhasil diterima disalah satu perguruan tinggi bergengsi dengan beasiswa sampai lulus atas kepintaranku, luar biasa bukan? Siapa yang tidak akan senang mendengar kabar baik yang sangat membahagiakan ini? Aku, akulah orangnya, aku tidak bisa berbahagia tasa kesuksesanku dalam hidup, padahal ini tulus hasil kerjaku. Kenapa tidak senang? Karena bersamaan dengan kabar baik ini orangtuaku menyampaikan kenyataan bahwa, aku bukanlah anak kandung dari mereka, dan itulah kabar buruknya.
Flashback
Hari minggu yang cerah dimana keluarga Rinjana yaitu keluargaku selalu memiliki waktu untuk berkumpul diruang tengah membicarakan hari - hari yang telah dilalui secara bersama dan suka cita, namun kali ini aku telat berkumpul karena aku masih menunggu pengumuman atas diterima atau tidaknya aku dalam perguruan tinggi yang sudah aku damba - dambakan
"Ahhh kenapa begitu sulit untuk masuk ke web kalian sih?" monolku entah pada siapa, aku menunggu sambil melihat hanadphoneku dari kabar - kabar temanku yang ikut serta mendaftarkan diri di Universitas yang uku inginkan, dan beberapa sudah ada ayng berhasil mendapatkan hasil mereka
"Bagaimana mereka berhasil masuk ke web ini? Bisakah kaia mempermudahku web" makiku pada web yang sedang kubuka, namun dengan sadar aku menarik kembali kemarahanku
"Aku hanya bercanda, tapi bisakah kau lebih cepat terbuka web? aku tidak sabar ingin melihat hasilkuuu" keluhgku pada web yang masih kuc oba me refresh bekali - kali. Setelah melakukan refresh web selama ratusan kali baru web tersebut mengeluarkan hasil yang aku sangat inginkan
Atas Nama: Dyena Ya Rinjana
SELAMAT ANDA DINYATAKAN LOLOS!
"Yes! thanks God! Otak jeniusku memang sudah jelas harus masuk di universitas ini, aaaaahhhh!!!!! aku sangat senang!" taeriaku yang jelas tidak bisa didengar siapaun karena kamarku memiliki fitur kedap saura
Dengan puas membaca pengumuman yang telah kuterima dengan hasil yang sesuai keinginanku, dengan suka riang, aku berlari keluar kamar menuju ruang tengah dimana ayah dan bunda sedang menonton acara minggu siang disajikan buah - buahan segar diatas meja tanpaku, karena aku baru datang
"Ayah bunda... Dy ingin memberikan kabar gembira untuk kalian!!!" teriak dan lariku semangat kearah mereka yang sedang sibuk dengan kesibukannya, namun karena teriakanku, atensi mereka jelas beralih kepadaku
"benarkah, apa itu sayang?" ayah ku menanggapi disertai senyuman bunda yang ikut melihatku, aku tau mereka tidak sabar dengan apa yang akan kukatakan
"Dy diterima di Universeitas yang Dy inginkan dengan beasiswa penuh sampai lulus!!!" jawabku bangga dengan senyum lebar yang tak luntur dari wajahku, benar, siapa yang tidak bangga atas hasil sendiri? aku cukup bangga pada diriku, tidak semua orang seberuntung diriku bukan?
"Benarkah? Selamat anak bunda, kau memang yang terhebat!" bunda berkata "Ayah tidak menyangka kalo kamu benar-benar hebat Dy kamu sangat membanggakan" respon bahagia yang secara bersamaan mereka berikan pada apa yang telah kuraih, tapi ada sesuatu yang membuatku bertanya - tanya, mereka sepertinya ingin menyampaikan sesuatu padaku dan itu terlihat jelas dari apa yang mereka perlihatkan padaku, ada apa? Kenapa mereka mebuatku khawatir atau itu hanya perasaanku saja?
"Dy, ayah dan bunda ada yang ingin dibicarakan padamu" nah benarkan, pasti ada sesuatu, nada pemberitahuan ayah lumayan membuatku terkejut dan kurasa ini hal serius, kali ini aku benar takut dengan apa yang akan dikatakan ayah padaku
"Hah? Baik, saat ini Dy mendengarkan" responku yang sangat gugup namun aku berusaha bersikap santai dan berpikir berusaha positif wlalapun kegugupanku sedikit sulit untuk di tutupi lagi, meraka tidak pernah seperti ini sebelumnya jadi aku cukup khawatir
"Ayah dan bunda sudah berjanji memberitahumu ketika kamu sudah lulus sekolah menengah ini, dan mungkin ini waktu yang tapat untuk kami menyampaikan hal besar ini padamu" nada cemas ayah yang kemudian direspon dengan rangkulan pundak olah bundaku ke ayah yang terlihat semkain membuat tidak tenang, kenapa mereka melakukan ini padaku?
"Kamu tau kamu adalah anak satu - satunya dan anak paling terkasih yang kami miliki?" tanyanya dan aku hanya merespon dengan terus mencoba mendengarkan, karena tidak baik memutus pembicaraan orang lain walapun aku sangat ingin
"Kami benar - benar sangat takut atas kehilanganmu tapi ini benar harus kami sampaikan karena kami tidak mau kamu mendengarnya dari orang lain dan tidak dari kami langsung" bundaku mulai menangis ? Apakah sesedih itu? Aku tidak tega melihatnya, dan apakah ayah tidak bisa lebih cepat? Aku semakin tidak sabar dengan percakapan ini tapi aku tetap menunggu kelanjutan dari pembicaraan ini dengan seksama
"Kamu bukanlah anak kandung kami Dy" "DEGH!" tak bisa aku berkata - kata, hanya air mataku yang terjatuh tanpa pemberitahuan, ada rasa sesak yang tak bisa aku jelaskan dan itu sangat menyakitiku, ini adalah berita terhebat yang pernah aku dengar, dan aku rasa aku hancur.
"Maafkan kami menyembunyikan kebenaran ini tapi kami hanya ingin memberitahumu diwaktu yang tepat manurut kami, dan waktu inilah yang kami tentukan, maaf mengecewakanmu dan maaf karena kesenanganmu sedikit terganggu dengan berita yang kami berikan padamu" aku merespon dengan hanya anggukan dikepalaku tanpa bergerak sedikitpun dari tempat, aku kecewa tapi aku bersyukur secara bersamaan
"Tapi kami berjanji bahwa kasih sayang kami tidak akan pernah berubah terhadapmu, kamu akan tetap manjadi anak kesayangan kami dan satu-satunya yang kami miliki. Kamu tetaplah yang tersayang, Dy, bahakan hari ini kau berhasil memberikan kegembiran lagi pada keluarga kita, kau sangat amat membanggakan kau harus tau itu" aku punya perasaan canggung setelah mendengar berita hebat ini namun kalimat barusan adalah kalimat yang dapat membuat diriku bergerak kearah mereka dan memeluk erat mereka. Karena merekalah yang merawatku, merekalah orangtuaku, inilah rasa syukur yang kukatakan barusan, karena meraka aku seperti sekarang
"Kalian harus benar berjanji akan selalu menyayangiku, kalian adalah yang hanya kumiliki saat ini" bilangku yang masih berada dipelukan meraka
"Kami akan Dy, kau adalah mutiara kami, kami tidak akan menjadi keluarga seperti ini tanpamu" ayahku berkata "Kau adalah anugreah untuk kami Dy" lanjut bunda mengatakan padaku
"Aku sangat menyayangi kalian" peluku semakin erat pada meraka
"Kami juga sayang padamu Dy" jawab ayah yang diberikan anggukan setuju oleh bunda
"Aku sangat amat menyayangi mereka Tuhan terima kasih untuk ini" teriak batinku.
Flashback OFF
Berita baik dan buruk datang secara bersamaan adalah
Aku berhasil masuk Universitas kedambaanku dan aku adalah anak angkat
Jadi bagaimana menurut kalian?
-
-
-
Halo Pembaca, this is Writer!
Kita lanjut disini yaa, maaf sekali karena terlalu bermasalah jadi harus ulang posting terus.
Silahkan menikmati!
Jangan lupa tinggalkan jejak disetiap bacaannya alias vote dan komen!
Don't forget to FOLLOW Writer yaaa!
Have a nice day Pembaca!!!
#GO0DWriter
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT YET.
Romance21+ Sudah seminggu dari hari dimana aku mendapatkan kabar baik dan kabar buruk diwaktu yang bersamaan, tapi perasaan mendapatkan kabar buruk menurutku lebih menyita pearasaanku ketimbang kabar baik ini. Biar kuberi tau agar kalian bisa menilainya se...