NOT YET 20

1.9K 134 26
                                    


PERPUSTAKAAN

Setelanya aku sampai di perpus aku langsung mancari buku untuk refrensi tugasku namun aku melihat orang yang tadi aku bicarakan sedang berbicara dengan seseorang yang aku tidak tau siapa jadi aku berusaha mendekatinya dan mendengar tidak sengaja pembicaraannya

"Saya minta maaf soal merekam dan menyebarkan video kakak" kata sesorang itu pada Titan

"Gue maafin, tapi lo harus minta maaf juga sama Ena. Karena lo tau, video itu udah bikin kita dipanggil ke konseling dan juga wali kita disuruh hadir padahal masalahnya gak seberat itu samapi harus manggil wali, lo paham maksud gue kan? Jangan diulang" jawabnya pada seseorang tersebut dan berusaha meninggalkan orang itu namun setelah dia berbalik dia melihatku dan kami saling menatap

"Ena" sapanya padaku yang aku acuhkan, dan seseorang itupun juga melihatku, ku hampiri mereka

"Siapa nama lo?" tanyaku sarkas pada seseorang itu dia menunduk tanpa melihatku lagi

"Gabriella" jawabnya dengan suara yang sangat kecil

"Suara lo emang kecil?" tanyaku lagi dengan nada yang datar

"Gabriella" jawabnya lagi dengan nada yang lebih normal

"Aku m'au meminta ma'af padamu" lanjutnya lagi gugup. Apa aku lebih seram dari Titan? Kenapa ia terlihat lebih takut denganku

"Gue udah denger semua, dan lo tau kan ulah lo efek ke kita apa? Tolong besok lagi kalo ngelakuin sesuatu dipikirin dulu. Gue maafin, lo boleh cabut" jelasku padanya dan aku pergi melanjutkan mencari buku untuk refrensi tugasku, memang itu kan tujuanku kesini, namun sebelum itu berhasil

"Lo ngikutin gue?" tanyanya wanita lain yang membuatku menatapnya, ya dia Titan

"Kepercayaan diri lo ketinggian, sayang~" godaku dan meninggalkannya namun aku tidak tau bahwa dia mengikutiku

"Kalo kepercayaan diri gue salah, apa alasan lo ada disekitar gue?" tanyanya yang ada diebelakangku dan itu membuatku berhenti dan berbalik menatapnya

"Nyari refrensi buku buat tugas, jangan berisik bisa? Ini perpus, dan gue kesini buat gak diganggu" bilangku padanya

"Ouuhhh" setelah ia mengatak  itu aku kembali ketujuan awalku

Selama aku mencari buku yang aku butuhkan hingga mendapatkannya, Titan terus mengikutiku dan terus menatapku, aku tidak tau tujuannya dan aku tidak repot - repot menanyakan itu, namun aku sedikit risih tapi ketidak pedulianku lebih tinggi jadi biarkanlah dia. Aku membuka laptopku dan mulai mengerjakan tugasku tanpa memeperdulikan Titan yang terus menatapku tanpa suara sedikitpun. Bagus, paling tidak dia tidak mengganguku.

Aku mengerjakan tugasku dengan seksama hingga hampir selesai, aku melihat jam dan itu sudah hampir menunjukan untuk kelas terakhirku segera dimulai, dan kulihat Titan yang sekarang sudah tidur tepat didepan mejaku. Apa dia sangat lelah? Kenapa dia tetap disini? Apa dia ingin membuatku merasa bersalah? Sial karena itu berhasil, menyebalkan. Aku tidak tega meninggalkannya, tapi aku tidak memintanya untuk tetap tinggal hingga terlelap disni jadi, salahkan dia.

"Hey, wakeup.. Aku ada kelas" aku membangunkannya dengan halus karena aku paling tidak suka dibangukan dengan keadaan yang membuatku terkejut jadi aku harus melakukan hal itu juga ke orang lain bukan?

"Engghhh... Apa kamu sudah selesai?" tanyanya yang aku tidak jawab, dia tidak perlu tau apa yang kulakukan disini, selesai tidak selesai, itu urusanku

"Gue ada kelas, gue tinggal ya" jawabku kembali pada diriku setelahnya aku meninggalkannya tanpa melihatnya kembali, paling tidak aku sudah membangunkannya

Sampailah aku dikelas dan semua temanku sudah siap menghadapi kelas trakhir kami pada hari ini, hingga kelas berakhir semua merasa terbebaskan.

"Lo udah kelar tugas?" tanya Herlin

"Sedikit lagi" bersamaan dengan itu handphone ku berbunyi

*Sound Dering

Alex? Aku jadi mengingat masalahku tadi pagi. Ku geser layer handphoneku untuk menjawabnya

"Aku menunggumu diparkiran" setelahnya dia langsung mematikan tanpa ingin mendengar balasanku. Tunggu sebentar, nada itu, apa aku berbuat salah?

"Gue duluan ya guys" pamitku langsung berlari menuju Alex, aku tidak mau membuat Bidadariku menunggu terlalu lama, lagipula aku sudah sangat merindukannya

Sampailah aku diparkiran, aku langsung membuka pintu kemudi meminta Alex untuk turun dan berganti posisi biar aku yang menyetir. Dia langsung turun tanpa berkata apapun padaku. Setelahnya kami memasang seatbelt aku langsung menjalankan mobilnya. Suasananya sangat dinigin, padahal aku senang dia menjemputku, aku jadi tidak bisa memebrika ekspresi senangku padanya, apa aku melakukan kesalahan? 

"Saya ada bebarapa kali memberika pesan padamu, apa kamu tidak melihatnya?" tanyanya padaku tiba - tiba

"Maaf aku benar - benar tidak melihat handphone ku selama kuliah, aku bahkan melihatmu telfon karena kelas terakhir kami sudah berakhir" jelasku, Ah aku lupa dengan masalah tadi pagi, apa yang bisa membuatku lupa dengan masalahku? Pasti karena Bidadari ku menjemputku. Tapi tunggu, bukannya aku yang sedang marah? Setelahnya kami terdiam tanpa obrolan hingga sampai di kediamannya namun sebelum turun Alex mengatakan

KEDIAMAN ALEXANDRA

"Saya hanya memberi tau bahwa yang menelfon saya tadi pagi client saya dan bukan siapa - siapa tolong jangan dipikirkan" setelahnya iya turun dan langsung menuju masuk rumahnya tanpa melihatku dibelakangnya. Aaahh pantas dia marah padaku tapi aku tidak bermaksud mengabaikannya, aku akan segera meminta maaf nanti aku tidak ingin kesalah pahaman ini berlarut. Aku sangat lelah hari ini, aku ingin membersihkan badanku lalu menghamipiri Alex setelahnya.

-

-

-

Halo Pembaca, this is Writer!

Tinggalkan jejak sebelum melanjutkan bacaan

Pembaca baru tolong dong di Follow, masa baca doang, Follow!

Have a nice day Pembaca!!!

#GO0DWriter

NOT YET.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang