Hari itu tidak pernah terulang lagi, kesempatan yang aku sangat harapkan tidak pernah muncul lagi, sial! Kalau mengingatnya harusnya saat itu aku kembali lagi keruang kerjanya!
Aku sudah menjalankan rutinitas perkuliahan semester awalku dengan sangat sibuk, aku bahkan pernah tidak menelfon orangtuaku selama beberapa hari, dan akhirnya mereka menanyakan keadaanku kepada tante kesanyanganku, Alex jadi selalu mengingatkanku untuk jangan lupa mengabari mereka agar tidak khawatir namun hanya akan berakhir dengan jawaban iya dan aku akan lupa melakukannya lagi, seperti pagi ini ketika Alex mengantarku
"Apakah sesulit itu untuk menghubungi orangtuamu?" tanyanya serius dan aku takut
"Malam ini, malam ini aku akan menghubunginya" jawabku dengan cengiran besar diwajahku setelahnya aku berusaha mengambil tasku yang berada di bangku belakang mobil dan bergegas segera turun namun Alex menahanku
"Jangan lupakan makan siangmu" perintahnya dan "Cup!" dia mencium bibirku dan itu sudah menjadi sebuah rutinitas saat kami berpisah, apakah aneh? Biarkan! Karena aku menikmatinya belum saja aku lumat itu bibirnya pasti sangat nikmat, sial, masih pagi otakku kotor! Aku turun dan meninggalkannya.
Sampailah aku dikelas jam pertamaku, ternyata aku sampai bersamaan dengan Susi, Herlin dan Resi sudah duduk ditempatnya
"Kalian datang bareng?" Tanya Resi kepada kami dan Susi membantuku untuk menjawab
"Nope" Jawabnya enteng, setelahnya aku menyenggol Herlin yang tumben sekali dia tepat waktu
"Lo datang pagi buat nyontek tugas?" tanyaku yang meledek akan kegiatannya saat ini
"Diem lo! Gua Cuma lupa bukan males" elaknya kesal
"Lagi kalian tadi malem pada gak nongol di grup gue kira hari ini aman" lanjutnya lagi menjelaskan keadaannya
"Sorry..." jawab kami serempak
Kami hanya ada dua mata kuliah hari ini dan kami sudah menyelesaikan yang pertama dan mengumpulkan tugas kami, setelah itu waktunya kami makan. Disinilah kami, Kantin. Seperti biasa aku mencari tempat duduk dan merekalah yang membeli makanan. Sampailah mereka dengan membawa makanan kami. Selamat makan. Tidak berapa lama ada seseorang yang menghampiriku dan membuat atmosfir Kantin ini sangat mencekam, menurutku
"Halo... kamu Ena?" tanya seseorang yang baru saja duduk disebelahku, aku melihatnya lalu aku melirik seluruh teman - temanku menanyakan tentang siapa disebelahku, namun kurasa mereka lebih dulu memberikan pesan darurat dari matanya, apakah ini peringatan?
"Gue Titan anak Smester 3" lanjutnya sambil mengulurkan tangannya padaku, kuterima uluran tangannya tersebut, tidak baik membiarkan tanganya terus seperti itu bukan?
"Ena" singkatku dan menarik tanganku kembali. Dia cantik, sangat cantik, kurasa dia most wanted kampus ini, seharusnya, karena dia cantik sekali, tapi aku tidak tertarik dengan wanita kecuali Alexandra, ahh aku jadi rindu Bidadariku, eh? Kenapa jadi Alex lagi?
"Apa lo deket dengan Arga? Ada hubungan apa?" tanyanya sambil memiringkan kepalanya menatapku dengan tersenyum seolah penuh minat, tunggu? Dia tersenyum?
"Dia temanku" jelasku sambil melanjutkan makan siangku, aku benar, Arga temanku, kami sering memberi kabar satu sama lain tapi kami benar - benar hanya teman atau itu hanya menurutku? Aku tidak peduli. Dia meneggakan badannya lalu dia mengejutkanku dengan menjambakku
"Ahg" reflekku yang tidak sengaja ku keluarkan, jambakannya tidak sakit tapi aku amat terkejut
"ARGA MILIK GUE!" teriaknya yang jelas aku tidak peduli, Arga temanku, ayolah. Ku cengkram tangannya agar melepaskan jambakannya sambil membawa tangannya kehadapnku, dia menatap tangannya dan kemabli menatapku kesal kurasa. Aku mendekatkan diriku semakin dekat hingga wajah kami hampir tidak memiliki jarak tersisa
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT YET.
Romance21+ Sudah seminggu dari hari dimana aku mendapatkan kabar baik dan kabar buruk diwaktu yang bersamaan, tapi perasaan mendapatkan kabar buruk menurutku lebih menyita pearasaanku ketimbang kabar baik ini. Biar kuberi tau agar kalian bisa menilainya se...