Senin pagi hari pertama kuliah
Aku sudah bersiap untuk menghadapi hari pertamaku untuk berkuliah, tidak ada kendala dalam mempersiapkan perkuliahanku, katena semua kebutuhanku terpenuhi dengan mudah atas bantuanAlex. Sudah seminggu dari kejadian yang sangat mendebarkan itu tapi kami tetap bersikap baik - baik saja karena ku rasa harapanku terkabul, Alex melupakan kejadian itu dan aku cukup tenang menanggapi situasi ini toh aku tidak dirugikan apapun karena sebenarnya aku mendapatkan untung, ups maaf aku salah, tapi sebenarnya ada rasa kecewa karena ternyata aku hanya sendiri yang mengingnkannya, jadi lupakanlah itu semua, karena itu cukup mengganguku.
Pagi ini Alex membuat sarapan omelete dan mashed potato kali ini aku kurang begitu suka karena ini terlalu simple dan ayolah kentang kan enaknya digoreng apa ada yang sependapat?
Seminggu ini aku tidak melihat Alex pergi kemanapun lebih tepatnya, aku selalu melihaat mobilnya berada dirumah, namun hari ini ia mengatakan akan mengantarku kekampus, dan lihat dia, sudah dengan keadaan yang sudah sangat rapih, karena setelahnya dia akan pergi ke kantor, dia mengatakan tidak bisa menjemputku sore ini, kurasa ia memeiliki hari yang sibuk, dan ini adalah kali pertama aku melihat Alex dengan pakaian yang sangat cocok, seperti, pakaian itu diciptakan hanya untuknya, aku mengerti kenapa ia terlihat seperti sekarang karena katanya dia memiliki janji temu dengan client nya dan tidak bisa ditinggal, itu cukup penting. Karena seminggu lalu aku selalu melihatnya dirumah, ralat, melihat mobilnya dirumah, aku sempat kembali berpikir bahwa ia hanya pengangguran kaya raya, taunya dia memang bekerja dari rumah karena kemanapun ia pergi ia selalu membawa Ipadnya seolah itu adalah belahan jiwanya, tapi dia memang kaya raya itu fakta, salahkan aku yang benar - benar tidak mau tau urusan orang lain sampai baru tau hari ini tentangnya, bahkan aku baru sadar kalo aku aku tau dia benar - banar ada dirumah karena selalu bertemu saat makan pagi, siang dan malam karena dialah yang memasak makanan kami dan dia meminta untuk selalu makan bersama selebihnya dia tidak akan terlihat karena dia tidak pernah keluar dari ruang kerjanya dan lagi - lagi aku baru tau hari ini bahwa ia memiliki ruang kerja pribadi.
Universitas Ibukota
"Tidak masalah saya tidak menjemputmu bukan?" tanyanya yang menurutku sangat dingin dia benar - benar, apa dia sedang menghindariku
"Aku sudah besar tante..." jawabku mengejeknya agar mencairkan suasana
"Haha baiklah, jangan terlambat makan siang, lepas seatbeltmu dan cepat turun" perintahnya yang kembali datar, ia lucu baru saja tertawa besar lalu kembali dingin dengan sangat cepat
"Siap your highness" jawabku sambil melihatnya
"Cup!" DIA MENCIUMKU, IT'S A PECK TEPAT DIBIBIRKU! My f4cking lisp!
"Good luck" lanjutnya dengan datar, aku berusaha keluar dengan keadaan yang bingung setelah aku berhasil keluar aku hanya bisa melihat kepergian mobilnya dengan diam. Karena dia menciumku, kenapa dia menciumku? Dia gila!
Aku berjalan dengan lunglai menuju gedung jurusanku karena terus memikirkan apa yang dilakukan Alex padaku, dia mencium bibirku, walaupun hanya kecupan tapi tetap saja bahwa itu bibirku yang ia cium! Apa dia mengingat kejadian itu? Apa dia hanya berpura - puraa tidak mengingat apapun seperti aku melakukannya? Atau? Ah ini hanya ketakutanku saja, tapi! Bagaimana kalau dia mengingatnya? Dia tidak mungkin memintaku untuk bertanggung jawabkan?
"Ahg sial!" kesalku akan keadaan
Sampailah aku di gedung jurusanku dan disini sudah sangat ramai kurasa mereka semua ama sepertiku
"Aku harus segera bergabung" kataku entah pada siapa, ketika aku mau berjalan mendekati mereka ada seseorang yang menyentuhku pundaku
"Apa lo anak baru?" tanyanya setelah dia menyentuh pundaku, aku tersentak aku benar - benar takut mengenai sentuhan pundak aku takut terhipnotis, kenapa mereka semua yang ada disini suka sekali menyuntuh pundak
"Ah, maaf gue bikin kaget ya? Gue gak maksud" ia sangat terlihat tidak enak dengan apa yang ia lakukan padaku
"Gue udah gapapa ko, lo nyentuh pundak gue dan itu bikin gue kaget, disentuh pundak bisa terhipnotis kan?" Tanyaku yang membuat ia terlihat bingung
"Maksdu lo?" dia kembali bertanya dengan apa yang aku katakan
"Di Ibukota tuh banyak kasus hipnotis dengan disentuh pundak kan?" tanyaku dengan sambil menejelaskan apa yang aku maksud padanya
"HAHAHA! Ya! Lo! Gak gitu konsepnya, gak semua orang yang nyentuh pundak lo bakal bikin lo kehipnotis, kacau nih orang" ia memberikan gelengan tidak menyangka akan apa yang ia dengar
"Tapi kalo gue pikir - pikir, lo ada benernya tapi kebatulan gue bukan ahlinya soal itu, jadi lo gak bakal kehipnotis, gue Herlin btw." Dan ini dia akhinya perkenalan, padahalnya hanya ingin berkenalan, aku malah membuat ia menjelaskan tentang hipnotis sentuh pundak, ia memberikan tangannya untuk kujabat
"Gue Ena" singkatku dengan menerima uluran tangannya
"Baik Ena salam kenal, mau kesana bereng atau harus gue hipnotis dulu" sialan dia meledekku, kami mepelaskan tangan kami dari jabatan lau ia menunjuk kearah tujuanku
"Ayolah" tanpa perlawanan aku menjawabku aman
"Hahaha kau lucu, meri berteman" ajaknya dan aku hanya mengangguk tanpa jawaban karena kurasa kita memang bisa menjadi teman.
Tibalah kami semua dilapangan gedung kampus jurusan Ekonomi Bisnis, waktu sudah menujukan pukul hamipr tepat delapan dimana acara akan dimulai pukul delapan, kami semua sudah berkumpul dan ada beberapa orang yang meminta kami untuk membuat barisan karena acara yang akan segara dimulai, aku melihat bebarapa orang yang telihat ribet dengan pakaian yang sama atau biasa disebut dengan almet yang bergerak karena merekalah yang mengatur acarakan?
"Lo tau gak kalo kita bakal punya kakak kelas ganteng?" aku melihat Herlin dengan heran
"Siapa?" tanyaku balik padanya
"Lo beneran gak tau? Gue juga belum tau namanya sih hehe, tapi tuh kakak kelas emang udah terkenal di semua jurusan, katanya" ia menabahakan informasi yang ia ketahui
"Lo udah punya temen selain gue?" tanyaku memastikan darimana ia tau
"Belum" jawabnya singkat
"Terus tau darimana kalo dia terkenal?" lagi - lagi ku memastikan
"Nguping, lagi gue gak maksud juga orang semua yang disekitar gue pada ngomongin dia ya gue jadi taulah, dan gue setuju kalo dia ganteng" aku melihat herlin dengan jengah
"Inf lo gak penting" aku kembali mengahadap kedepan untuk mengabaikannya
"Payah lo, liat aja kalo udah liat langsung pasti lo juga bilang dia ganteng" aku memberikan tanda oke padanya tanpa repot - repot menghadapnya.
Tema perkumpulan mahasiswa baru ini adalah perkenalan jadi kurasa jelas apa saja yang akan kami lakukan, berkenalan dan membosankan.
-
-
-
Halo Pembaca, this is Writer!
Lumayanlah yaaa? Komen dan Vote yaaa
Don't forget to FOLLOW Writer yaaa!
Have a nice day Pembaca!!!
Hari ini Bosss juga update!
#GO0DWriter
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT YET.
Romance21+ Sudah seminggu dari hari dimana aku mendapatkan kabar baik dan kabar buruk diwaktu yang bersamaan, tapi perasaan mendapatkan kabar buruk menurutku lebih menyita pearasaanku ketimbang kabar baik ini. Biar kuberi tau agar kalian bisa menilainya se...