ramen

526 74 8
                                    

Keluarga itoshi berkumpul , untuk pertama kalinya orangtuanya mengajak mereka makan malam bersama dirumah .

Ibu itoshi bersaudara itu mengumpulkan 2 anak nya dalam 1 meja makan untuk mendiskusikan sesuatu. 

"Langsung saja bu ,tidak usah bertele-tele," ucap Rin sambil menatap kakaknya itu dengan sinis.

Dia tidak bisa memaafkan sae atas kejadian di sekolah tadi . Entah kenapa dirinya yakin kalau kejadian terkunci dalam gudang bukan tanpa disengaja.

"Rin.. bersiap lah dalam waktu dekat ini kay akan pindah ke Spanyol , ibu ingin kau melanjutkan pendidikan kesana jad--

.

.

*KRANG!!*

Dia sudah tau kalau akan pindah ,tapi kenapa secepat ini. tanpa sengaja menjatuhkan piring makannya itu sampai pecah.

Pandangannya  lurus ke sorot mata kakaknya yang sadar kegugupan nya itu.  sae tersenyum kecil membalas pandangan Rin .

"KAU Tidak  apa Rin !! "

Terlihat ibu dua anak ini sangat khawatir dengan sikap Rin yang sangat terkejut dengan berita kepindahannya di percepat.

Rin menggigit bibir nya sendiri seraya mempertanyakan kenapa harus dia yang menggantikan si..

"Boleh aku tanya ,kenapa ibu batal mengirim aniki ke Spanyol? Bukan kah aniki lebih berbakat dibanding aku??" Tanya Rin pada ibunya dengan penuh rasa penasaran.

Awalnya dia iya saja menuruti ibunya ,tapi setelah mengetahui kenyataan nya dari sae saat dengan Aiko dia tambah yakin kalau kakaknya itu melimpahkan semua beban kepada adiknya sendiri.

"Kakak nya tidak ingin pindah dari jepang, karena dia mendapat beasiswa dari universitas terbaik di Jepang , jadi kau saja yang harus ke Spanyol, Rin ini demi masa dep---

"MASA DEPAN KU ATAU MASA DEPAN IBU DAN AYAH ?! "  Rin tanpa sengaja naik dada suaranya , dia tidak tahan menjadi kambing hitam yang selalu di oper beban berat kepadanya.

Ibunya tidak bisa berkata-kata lagi , dia tau betul anaknya itu kalau sudah marah pasti akan sulit tenang lagi. Hanya bisa menunggu anak bungsu nya tenang baru berbicara lagi .

.


.

"Kau itu masih saja anak-anak ,Rin .. kalau kau tidak mau pergi ,maka membusuk lah di Jepang .. kau pikir aku akan membiarkan mu bersaing dengan ku di negara ini? Jangan bermimpi ".

Sae menarik kursinya bangkit melangkah kan kakinya menuju kamarnya .

Sesekali melihat kearah belakang, entah sejak kapan dirinya memandang Rin sebagai saingannya itu.

"Cih.. brengsek, " Rin ikut membuang muka nya tidak Sudi dilihat oleh pria selicik sae .

"Ibu tidak peduli keputusan mu Rin , kalian berdua saudara tidak boleh bersaing ,lagipula bukannya bagus kau akan ke luar negeri?

Ibunya bangkit menepuk pundak putra bungsunya itu memberi semangat, setidaknya salah satu anak nya ada yang meneruskan jenjang yang lebih baik ke luar negeri.

"Ibu menaruh harapan besar padamu nak .."  tuntasnya .

.

.

.

.

.

.

Stuck in 2 seasons (IITOSHI SAE & ITOSHI RIN BLUELOCK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang