Pendingin ruangan yang menusuk kulit pria berambut emo ini membuat bulu remangnya berdiri, entah hanya perasaannya atau bukan , yang pastinya hidungnya seperti dimasuki selang oksigen , dan tangannya dipasang selang infus.
wajah pria tampan ini pucat pasi, tubuhnya terlalu lemah untuk sekedar duduk saja, sebuah genggaman hangat membungkus tangannya, isak tangis seorang gadis yang tidak henti berdoa meyebut nama nya."dimana ini ? " lirih rin..
"rin ?! " aiko yang sadar rin telah bangun dari pingsannya mulai merasa lega , dia pikir kekasihnya tidak akan kembali banun. pipinya basah, matanya sembab , karena tangisannya yang tidak ada henti.
jari jenjang rin menghapus air mata di wajah imut aiko, berusaha tersenyum sebaik mungkin demi menyenangkan hati kekasihnya.
"jangan menangis.. ugh .. kau tambah jelek tau .."lirih rin yang mengejeknya.
"kau bisa mengejek ku sepuasmu, tapi rin..
aiko membawa tangan rin untuk menyentuh wajahnya, hatinya teriris melihat rin yang biasanya mengerjainya dan selalu membuatnya kesal itu , sekarang melihatnya seperti ini membuatnya hatinya sakit.
"kalau kau sakit tolong beritahu aku ,hiks..jangan mengagetkan ku rin.. kau akan cepat sembuh , kau pasti bisa .." tuntas aiko .
rin bukan lah orang bodoh ,diam-diam tau kondisinya semakin down. dia tidak menyangka akan berakhir selemah ini di depan oran terkasihnya. sekarang dia tau kenapa bisa berbaring dirumah sakii sekarang.
"pasti parah ya ? haa.. maaf telah membuat mu khawatir, aku .. tidak berharap lebih ai ....
tisak tega melihat aiko seperti ini hatinya sakit sekali, dia berpacaran dengan gadis wibu ini demi membahagiakannya bukan untuk membuatnta menangis seperti ini.
"gomen .. aku tidak bisa memberimu kebahagiaan.."
rasa sakit dipinggangnya semakin menalar, kali ini dia yakin dugaan penyakitnya tidak meleset, entah hidupnya akan panjang atau tidak dia tidak bisa tau apa yang akan terjadi kedepannya.
dengan cepat aiko menggeleng ,baginya meskipun rin orang yang sangat dingin dan menyebalkan, untuknya bisa dicintai dengan tulus dengan pria seperti rin itu sudah lebh dari cukup.
"bicara apa sih ..sudah sait masih saja menyebalkan , daar rin bodoh .." ucap aiko sambil memanyunkan bibirnya.
rin terkekeh geli dengan ucapan aoki yang lucu, setidaknya dia membuat aiko cemberut sedikit , itu artinya mood kekasihnya mulai naik.
"kemarilah .. aku ingin memeluk mu .." rin mencoba meraih tubuh kekasihnya itu.
"huaaa ! menyebalkan .. hikss..
.
.
.
.
.
.
.
.
*hug*tangisan aiko pecah saat memeluk rin, dia sudah tidak peduli lagi dengan kondisi matanya, yang terpenting dia bisa memeluk rin sekuat mungkin.
"cepat sembuh hiks.. aku merindukan pertengkaran kita.. hiks .. rin.. " tuntasnya
"kenapa malah rindu pertengkaran sih ? ugh, kalau rindu yang benar seperti rindu ciuman rindu pelukan , ah kau itu ..; decak kesal rin.
.
.
.
.
.
.
..
.
.
.
..
.
.
.
.
.
.
.di sisi lain sae yang di temani shidou sedang menunggu kedatangan ibu itoshi diruang kepala sekolah .
"sae chan , tidak bisa kah nanti to the point saja ? aku sudah rindu kana sensei kkkk~" gerutu shidou , semenjak dari rumah temannya dia blm kembali lagi kerumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck in 2 seasons (IITOSHI SAE & ITOSHI RIN BLUELOCK)
Dla nastolatków‼️DILARANG COPAS/JIPLAK DALAM BENTUK APAPUN HARGAI KARYA ORANG LAIN ‼️apa jadinya kalau kamu terjebak dalam 2 orang dengan karakter yang sama-sama memiliki sifat tanpa perasaan? genre : smut 18 school life St8 ...