*krik..krik*
"Anu..bisa geser?"
"Kemana? "
"Oh ayolaaah senpaaaai!!!! "
Sae memandangi wajah ai dengan polosnya, meski dia tau dirumah ini ada 3 kamar tetap saja satu kamar dengan kekasih tercintanya adalah hal yang paling manis untuk dia lakukan sekarang.
Rasanya seperti sakit kepala sebelah, bagaimana tidak dia terus dipandangi seperti korban penculikan yang hendak ingin kabur dari jeratan sae.
"Kenapa? Kau tidak suka dengan rumah ini? Wah sayang sekali karena aku berniat untuk membuat 5 an--
"Diam kau betina siluman stroberi ! Sudah cukup hari ini mengoceh"
Ai menyumpal bibir sae dengan jarinya, semenjak kepindahannya kemari. Dia pikir akan hidup lebih tenang dan nyaman ternyata.
.
.
.
.
4 hari sebelum pindah rumah.
*Usel-usel*
Siku-siku di ujung jidat lebar milik ai bermunculan, ini bukan saatnya sae mendusel ujung kepalanya di bahu kecilnya selain itu.
."senpai tidak lihat tangan ku penuh barang?"
"Tau.. tapi ai wangi sekali,hmm~ nanti mandi bareng ya habis ini??"
Pinta sae dengan wajah polosnya, senang sekali dia mengerjai si mungil aiko yang manis. Bedanya dengan ai dia sibuk sedaritadi dari memindahkan barang-barang ke rumah baru, tapi apa yang di lakukan sae? Mengambil barang dan terus memegangi ujung bajunya seperti anak ayam.
"KAU ITU ANAK AYAM YANG DI JUAL DI EMPERAN YA? TIDAK ADA HABISNYA MENGOCEH CIAK-CIAK!" habis sudah kesabaran ai.
Sae mengedipkan matanya dua kali pertanda tidak mengerti, sedikit memiringkan kepala dia bertanya lagi.
"Hn.. benar juga, kalau aku anak ayam warna warni berarti ai anak Sekolah Dasar yang ingusan sambil memegang uang kincringnya? Yakan? " Tanya sae.
Sakit kepala, ai pikir sifat sae akan lebih mudah di ajak serius ternyata suka sekali mengerjainya bahkan. Pria mesin pendingin rasa kutub Utara cap bear brand ini bisa juga jokes bapak-bapak angkringan ketok maling a.ka POS KAMLING.
kekasih macam apa itu yang mengatainya anak ingusan, terserah yang terpenting barang-barang selesai dipindahkan dengan cepat.
tiba-tiba malampun poek(eh gelap maksudnya).ai hanya bisa menggaruk lehernya yang tidak gatal melihat keadaan sae yang sibuk menunggunya di futon hangan dengan posisi..
"honey~ futonnya dingin, jadi aku hangatkan.. itu.. mau di atas atau di baw-AKHK!!" sae menepuk futonya denga wajah riang.
*PUK*
ai melempar bantal tepat di wajah sae, perasaannya atau bukan semenjak mereka berdua melakukan itu sae agak lebih terbuka padanya apalagi soal yang seperti itu, memang dasar pria sama saja.
"tidak bisa, aku harus belanja persediaan, besok aku harus memersiapkan sarapan untuk kita berdua" ai meraih mantelnya yang ada di pinggir kamar.
"he.. kita bisa delivery dear, tidak usah repot bukannya aku koki kesayanganmu ?" goda sae sedikit,.
"mana bisa begitu ! tidak bisa ! jangan boros ! kita harus sebisa mungkin menghemat pengeluaran,kita ini bukan anak raja jadi harus berhem--"
.
.
*hug*
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck in 2 seasons (IITOSHI SAE & ITOSHI RIN BLUELOCK)
Teen Fiction‼️DILARANG COPAS/JIPLAK DALAM BENTUK APAPUN HARGAI KARYA ORANG LAIN ‼️apa jadinya kalau kamu terjebak dalam 2 orang dengan karakter yang sama-sama memiliki sifat tanpa perasaan? genre : smut 18 school life St8 ...