Memanglah surga dunia itu tiada tandingannya dibanding apapun, bersama orang yang dicintai saling mengasihi satu sama lain, tidak menyembunyikan satupun kebohongan adalah berkah yang paling di impikan sae.
*Kiss*
Sae membalas ciuman ai, menatapnya dengan penuh kasih sayang, kepalanya mendusel di samping pasangannya.
"Jangan begitu, aku bisa mati karena kelucuanmu itu..
Selama 5 tahun dia habiskan hidupnya dengan sosok yang tidak pernah dia anggap sebagai belahan hatinya, pikirnya hidupnya akan terjalin hanya sekedar menjalani sisa hidup seperti manusia biasa pada umumnya, bahkan mungkin hanya 80%manusia di dunia yang sama sepertinya hidup tanpa cinta dari orang yang paling dia impikan. Sae menggigit bibirnya sendiri, tangannya terus meremas lembut dada ai.
"Aku sangat takut kehilanganmu, kau tidak tau betapa sangat berarti setiap momen bersamamu dear" tuntas sae.
Ingin rasanya ai tidak percaya, pepatah mengatakan bahkan pria bisa mengatakan cinta pada orang yang baru dia kenal 2 haripun, kalau memang dirinya sepenting itu lalu rosaline apa? Bukankah dirinya sangat keji pada wanita itu, hanya pelampiasan dan sosok yang tak pernah dilihat sae sebagai pasangan.
Tangan mungilnya mengelus kepala sae berusaha menenangkannya, hanya ada satu pria yang pantas dia pegang janjinya yaitu seorang itoshi sae.
"Sae senpai.. tidak perlu takut lagi bukan? Aku disini" ucap ai.
"Hn.. bersama, selalu .. dear.." lirih sae.
.
.
10 menit sae membiarkan ai bernafas dari klimaksnya, tapi kedua tangannya enggan pindah dari posisi semula.
"A..aduhh senpai, kau menghi..sapnya ahh! Keras sekali ..hnghh?!" Ai meringis kesakitan saat pundaknya di hisap sekuat mungkin sampai meninggalkan tanda yang lumayan merah.
Menyenangkan sekali rasanya bisa memberi tanda, sebuah tanda yang selalu dia idamkan bertengger di tubuh mulus ai.
"Mmhh aku mau semuanya bertanda.. lagi..mmh" mulutnya mendusel tanpa henti di pundak kekasihnya.
"Heh?! Semua ! Aku bisa malu ! Aduh sae! Sa..aNghh!! Ya ampun! Kau mencubit nya lagi! Jangan di tarik nghhh?!" Aiko terbelalak lagi saat sae memilih menarik puting dadanya secara bergantian.
"Oheungh .. shhh panas telingaku diam sedikit dear" satu tangannya kembali bermain di area v*agina cantik itu.
Entahlah rasanya sangat candu ketika melakukan hubungan badan dengan orang yang dicintai berbeda ketika melakukannya dengan paksaan semata.
"Tu.. tuhan?! Hn..nghh mas..sukan saja kalau mau UNGGHH?!! ANgHhhHh!! Senpai! Nghh!!"
Nada suara yang nyaring keluar begitu saja dari bibit mungilnya, sungguh seperti irama surga menari-nari di gendang telinga sae. Dua jarinya masuk begitu saja mencari titik terdalam ai tanpa basa basi, basah dan lembab.
"Mmh? Kau suka? Huh..shh.. my dear.." dua jarinya lihai sekali memanjakan liang surga milik kekasihnya, bibirnya tidak henti bekerja di leher jenjang mulus itu. Satu tangannya lagi masih betah menarik puting dada si dengan semangatnya.
Rasanya otak ai seperti mau meleleh saat ini juga, ai tidak tau kalau sae begitu mahir permainannya.
Dengan wajah memelasnya ai menoleh ke arah sae meminta ampun untuk tidak melanjutkannya."Senpai.. hikhh jangan lebih dalam..hnghh nanti aku keluar lagihh a..ahh"
"Keluar lagi? Tidak apa ..
*Jlot*
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck in 2 seasons (IITOSHI SAE & ITOSHI RIN BLUELOCK)
Teen Fiction‼️DILARANG COPAS/JIPLAK DALAM BENTUK APAPUN HARGAI KARYA ORANG LAIN ‼️apa jadinya kalau kamu terjebak dalam 2 orang dengan karakter yang sama-sama memiliki sifat tanpa perasaan? genre : smut 18 school life St8 ...