(DISCLAIMER WARNING ADULT CONTENT! ADA BEBERAPA ADEGAN YANG TAK PATUT DI CONTOH ! BIJAK DALAM MEMBACA SEMUA INI HANYA LAH REKA PALSU AUTHOR !!!)
di dalam rumah sakit, kaka beradik ini menunggu diluar ruangan igd, ternyata aiko angsung mendapat 5 jahitan di lututnya dan yang lebih menenangkan adalah serpihan kaca itu tidak masuk begitu dalam.
"dia pasti akan baik-baik saja rin" sae menepuk pundak adik kesayanganyna pelan.
"ya ampun.. kenapa hal sial ini terjadi, anak itu cerobohnya bukan main.." rin terus menggerutu tanpa henti.
sae bangga sekali dengan adiknya ini, selain penyayang rin juga gentleman.
"kalian belum ada rencana menikah ?" tanya sae mencoba membawa pembicaraan agar rin lebih tenang.
"entahlah aniki, dia saja put..
nyaris saja rin keceplosan, dia baru ingat kakak nya ini tidak tau kalau hubungannya dengan aiko telah kandas lama sekali.
"mungkin nanti saja, aku mau menabung" tuntas rin, semoga saja sae tidak menotice ucapannya tadi.
sae mengerti mengangguk pelan, pikir sae mungkin itu sebabnya adknya dengan ai tinggal di apartemen kecil.
"kalau sudah, undang aniki oke ?" sae mengacak rambut rin pelan, meski sakit sebentar, kebahagiaan rin adalah prioritasnya.
"tentu aniki, terimaksih.."ucap rin.
anehnya rin tidak ada sama sekali rasa cemburu saat ai di gendong tadi, apakah ini tanda kalu dirinya telah berdamai mengakhiri hubungan dengan ai?. pokoknya ia tidak akan memberitahu kebenarannya sampai dia tau kalau sae telah murni menghapus nama ai dalam hatinya.
"aku ke toilet sebentar, dan pembayarannya sudah ku bayar, sebentar aku kebelet pipis.." pria berambut merah kepink ini langsung melangkahkan kainya ke toilet ptia.
"oke.. terimakasih lagi.." jawab rin.
.
.
.
.*zrash*
sae mencuci wajahnya berkali-kali, semenjak masuk dalam toilet entah kenapa air matanya keluar dengan sendirinya. dia harus tenang dan tidak boleh kelihatan kalau menangisi kenyataan pahit ini.
"tenangkan dirimu sae.. ini kebahagiaan mereka.."
di rogohnya ponselnya untuk membuka isi galeri yang terkunci berisikan foto ai. meski terlihat sangat nyata tapi sosok aiko seperti fatamorgana yang tak nyata.
"my dear.. aku senang kau bahagia.." pria ini memeluk ponselnya kembali. sekuat tenaga dia mencoba tegar tetap saja hanya satu nama yang selalu terngiang di hatinya.
.
.
..
.3 jam menunggu
akhirnya aiko keluar dengan lutut yang di perban, sementara dua kakak beradik itu terlihat sangat lega aiko melewati jahitannya.
"antibiotik dan pereda nyeri jangan luoa di habiskan nona"
"terimakasih dok," jawab aiko..
Rin langsung menghampiri Aiko, walau mereka telah berakhir tapi bukan artinya Rin tidak peduli lagi.
"Aku akan mengantarmu pulang, aku pinjam mobil aniki dulu .. sebentar ya.."
Pria jangkung ini menyiapkan mobil sae meninggalkan Aiko dan kakaknya disana.
Sementara Rin pergi, pandangan pria yang tingginya hanya beberapa senti dari Rin hanya bisa memandangi Aiko dengan penuh rasa kasian.
"Duduklah dulu.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck in 2 seasons (IITOSHI SAE & ITOSHI RIN BLUELOCK)
Teen Fiction‼️DILARANG COPAS/JIPLAK DALAM BENTUK APAPUN HARGAI KARYA ORANG LAIN ‼️apa jadinya kalau kamu terjebak dalam 2 orang dengan karakter yang sama-sama memiliki sifat tanpa perasaan? genre : smut 18 school life St8 ...