impian

371 32 18
                                    

(terimakasih vote nya ❤️)

‼️trigger warning NFSW ‼️


10 menit mereka istirahat dari kegiatannya, rin membantu ai merapihkan bajunya , nyaris saja dia merobek stoking baru ai lagi.

"aku serius ai , jangan membuatku menunggu lebih lama , kau tau aku tidak suka hubungan yang di gantung ini "

rin membutuhkan kejelasan dari wanita ini ,saru sisi dia takut umur mereka tua , yang kedua kita tidak tau umur sampai kapan. jari jenjangnya merapihkan rambut kekasihnya pelan , berharap ai akan menjawab lamarannya secepat mungkin.

"rin kau tidak tau rasanya hidup susah ..

ai menunduk kebawah , keluarganya bukanlah seperti rin , yang memadai segalanya. baginya kerja keras itu penting, dikala suaminya nanti merosot , masih ada dirinya yang punya uang untuk membantu ekonomi.

"aku mohon mengertilah " tuntasnya memohon dengan sangat pada rin , siapa yang tidak ingin menikah secepat mungkin apa lagi dengan kekasih yang sangat dia cintai.

hanya saja ai pernah hidup susah jadi pemikirannya lebih realistis daripada rin ang hidupnya sudah serba ada dari kecil

mereka berdua yang bertolak belakang latar keluarganya tak mungkin bisa mengerti keluarga kelas menengah kebawah seperti ai .

mungkin hidupnya akan terjamin jika menikah dengan rin , lalu apa nanti kata ibu mertuanya nanti ? meski hubungan rin dan ibunya membaik , itu bukan artinya sang mertua nanti akan menyalahkannya atas keuangan yang memburuk nanti. ai memilih resiko berat sekarang daripada kedepannya lebih buruk , dia lebih suka berpikir sulit hal yang belum terjadi , daripada memikirkan hal indah yang belum terjadi, hati manusia selalu terombang ambing tidak mudah di tebak.

rin menghela nafasnya panjang , dia tidak bisa memaksa ai lagi sekarang , skakmat sudah kala ai berkata seperti itu.

"aku mengerti .. kau dan isi kepala mu itu, kau lebih memikirkan karier mu ketimbang aku .."

rin beres merapihkan pakaiannya yang acak-acakan , melepaskan pelukannya, ingin marah tapi tidak bisa , hanya dengan wajah yang murung rin pergi meninggalkan ruang mess dengan langkah yang cepat.

"rin ..! "  panggil ai ,dia tau mengacaukan semuanya. mimpi rin untuk hidup bersamanya , tapi apa dia juga egois memikirkan cita-citanya.

bulir air matanya turun , aiko mengusap wajahnya berkali-kali. isakkan tangisnya memenuhi mess itu , bukan maksudnya untuk menyakiti kekasihnya rin.

"gomen ... gomen .." lirihnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

5 jam berlalu ,

sae yang sibuk memeriksa semua dokumen, tiba-tiba merasakan tengkuknya pegal bukan main. bagaimana tida istirahat hanya sehari , ditambah panggilan dari rosaline nonstop hari ini bisa di hitung 100 panggilan  yang dia dapat.
untung saja dirinya tipikal manusia yang sabar , kalau tidak , bisa saja saat ini memutuskan hubungannya dengan wanita berdarah spanyol itu.

diraihnya telefon , memanggil seseorang untuk membawakannya kopi untuk menghilangkan rasa penatnya, tidak ada buruknya hanya sekedar menyeruput kopi.

"kepala ku rasanya .."

sambil menunggu sae , memutar kursinya seperti anak kecil , jari-jarnya pegal sekali mengetik tanpa henti.

.
.

*tok-tok*

suara ketukan dari luar , pasti itu sekertarisnya yang datang membawakan kopi. akhirnya datang juga penyelamat kantuknya.

Stuck in 2 seasons (IITOSHI SAE & ITOSHI RIN BLUELOCK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang