Tipuan

78 9 0
                                    

(mohon jangan copas ya adik2 yang cantik dan tampan, nanti Mimin males up lagi)

wajah rosaline sudah pucat pasi melihat sae dalam gendongan  ryusei, pikirnya mungkin harusnya tidak seperti ini dia menyesal telah berbuat semena-mena selama berhubungan dengan sae.

*brak*

"disana ! baringkan dia disana ! aku akan cepat menelfon ai--"

"JANGAN ! bi..biar saya saja nanti oke ! kau cepat panggil dokter" ryusei memghentikan langkah rosalin eyang ingin menghubungi aiko. perlahan dirinya membaringkan tubuh sahabatnya itu di ranjang rumah sakit.

kedua tangannya sibuk mengelap darah yang keluar dari mulut sae, sedangkan rosaline bergegeas pergi mencari dokter.

.
.
.

.
.

.
.

.
.

.
.

.

.

"dia pergi ?"

"sepertinya sudah "

sae bangkit dar ranjangnya mulai mengelap mulutnya sendiri.

"sialan kau, sudah kubilang buah naga saja ! kenapa rasanya agak pedas?" sae melepeh cairan berwarna merah itu.

ryusei tidak bisa menahan tawanya sendiri, bukan dia yang merencanakan ini semua tapi sae lah yang menyurnya membuat tipuan kecil saat pertemuan terjadi.

"hahahahahaa! kau jahat sekali kenapa harus menipunya seperti ini ? lagipula aku yakin bule itu sudah move on." celetuk ryusei yang tak tahan melihat kebodohan temannya.

"pueeh ! bukan begitu, kau lihat kan bagaimana kita disuruh untuk lebih lama lagi di ruang kerja nya ? untung saa aku kemari berdua" gerutu sae yang maish merasakan pedas yang luar biasa dari mulutnya.

ryusei menaikkan satu halisnya, dia mengerti kalau sae hanya mewanti-wanti kalau rosaline berbuat nekat, tapi dari sudut pandangnya bule cantik itu sudh terbiasa dengan situasi sekarang.

"orang gila mana yang mau kembali pada kulkas 100 pintu sepertimu ? untung saja ai sangat polos " ucap ryusei yan meeberikan air putih padanya.

"aku tau, hanya berjaga-jaga saja..

ryusei yang tidak pernah dalam suatu hubungan toxic tidak akan mengerti rasanya seperti apa, waspada itu perlu dia tidak mau  terjebak dalam satu ruangan dengan seseorang yang tak ingin dia ingat samasekali.

"ayo kita pulang, aku harus membantu ai memasak makan malam " tuntas sae.


.
.

sementara itu rosaline yang sudah menyadari warna darah palsu yang berceceran di ruang kerjanya hanya bisa bernafas lega sekaligus merasa ditipu, tapi setelah menguping pembicaraan sae dan ryusei dia mengerti kenapa hal ini bisa terjadi.

"dasar pria.." ucapnya.

merasa tak ada lagi yang perlu dikhawatirkan, rosaline undur diri kembali ke ruang kerja nya membiarkan ryuse dan sae pulan dri rumah sakit tempat dia bekerja.

.

.
.

.

di dalam perjalanan, di dalam mobil ryusei baru kali ini melihat seorang sae terlihat sangat serius bertanya padanya.

"apa ? sedaritadi kita hanya berputar di tempat yang sama, orang bisa salah paham tau ! aku ini bukan maling cungcat bra wanita yang berkeliaran !" gerutu ryusei yang mulai kesal dengan sae yang mengendarai mobil hanya di tempat itu-itu saja.

Stuck in 2 seasons (IITOSHI SAE & ITOSHI RIN BLUELOCK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang