stalker

288 26 13
                                    

(jangan lupa untuk vote minnaa~ terimakasih)



sudah seminggu ai menjalani hari cuti yang diberikan sae padanya, berkat itu luka jaitannya semakin membaik, meski pada akhirnya akan meninggalkan bekas yang lumayan jelek.

"aku khawatir proposal ku tidak dikerjakan oleh rin, apa sebaiknya aku menelfonnya ?"

tapi jika dia mengingatnya ini tengah malam tidak mungkin rin masih terjaga mungkin juga kelelahan.

"besok saja deh--
.
.

*tok*
.
.

*tok*

lagi suara ketukan yang terjadi di tempat tinggalnya, semenjak dia cuti ketukan itu sering datang di tengah malam, pikirnya mungkin hanay orang iseng.

"si..siapa disana?"

perlahan tapi pasti ai mulai mengecek pintu depan rumahnya melalui lubang intip yang ada di pintu. seperti biasa tidak ada siapapun.

"menyebalkan ! siapa kau! eh ?"

saat ai membuka pintu ada bingkisan makanan di deoan pintunya, kesabarannya mulai habis, apa-apaan itu ketukan pintu lalu enaruh makanan di depan rumah orang. tapi saat melihat sekeliling tak ada satupun kendaraan atau manusi yang lalu lalang di depan tempat tinggalnya.

"itu pasti rin ! akan ku jewer telinga anak itu nanti ! menyebalkan !"
.
.

*brak*

ai membanting pintunya dengan kesalnya, maksudnya jika mau  memberi bingkisan makanan kenapa harus menakutinya seperti ini.
.
.
.
.
.

Dai kejauhan  sosok pria itu membuka maskernya, luka di lehernya masih sangat perih, tapi tak bisa menghentikanya untuk berbuat baik pada ai. jelas sekali dia melihat sosok ai yang mengambil bingkisan makanan yang dia beri selama seminggu penuh.

"cepat sembuh, au akan kesini lagi seminggu kedepan"

sosoknya pergi masuk ke gang yang paling gelap menutupi identitasnya sebaik mungkin.
.
.
.

.
.
.

.
.

1 minggu 4 hari

hari yang lebih dingin dari sebelumnya mungkinkah musim dingin akan segera datang. bisa jadi juga salju akan memenuhi seisi kota tokyo

"heh ai, aku bosan.. ayo pergi ke bioskop " ajak rin yang berada dirumah ai, yup mereka berdua sudah seperti sahabat karib yang saling menggerutu satu sama lain.

"haa.. kau itu, lagipula ada yang ingin aku tanyakan.. ini..!"

aiko melempar bungkus makanan yang banyak pada rin, cukup sudah petak umpet rin yan menakutinya setiap malam, jujur saja rin sangat keheranan kenapa ai melemparkan semua bingkisan itu padanya.

"wah lihat, sekarang ada yang punya pacar baru.. selamat ya ? aku harap badanya tinggi dan be--
.
.

*plak*

"enak saja ! aku saja masih sibuk memikirkan karier ku, tida ada pacaran ! " aiko memotong ucapan rin dengan menepak wajah pria jangkung itu pelan.

"kkk~ maaf.. 3 hari lagi kau akan masuk kerja kan ? lalu kau mau tanya apa dengan semua bingkisan ini ?" tanya rin yang keheranan.

"kau ? argh ! rin jangan bercanda ! kau benar tidak tau ?" rasanya aiko ingin menjitak kepala rin dengan keras saat ini juga.

rin hanya menaikkan kedua bahunya memberi isyarat kalau memang dia tidaak tau menau. dia saja sibuk seminggu lebih dengan proposal yang diberikan kakaknya.

Stuck in 2 seasons (IITOSHI SAE & ITOSHI RIN BLUELOCK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang