Seperti apa yang di katakan Seana beberapa tahun silam, kini Lyora sudah sukses dengan perusahaan milik Rachel. Dia juga sudah bertemu dengan orang tua kandung Rachel dan menceritakan semua tentang Rachel.
Lyora sudah lulus dari Eden International High School 3 tahun yang lalu. Bryan juga sudah menikah dan mempunyai anak, dan seluruh anak buah yang dulu menjaga Lyora kini sudah dia pecat dan untuk mencari pekerjaan baru.
Lyora juga sudah menjual apartment dan dia membangun rumah yang sederhana. Lyora sendiri memilih untuk kuliah selama 2 setengah tahun saja dan setelah itu dia kerja. Bryan juga sudah mengajarinya banyak hal tentang perusahaan.
Soal ketiga sahabatnya, mereka sekarang juga sudah kerja dan memiliki tunangan.
Lyora juga sudah melupakan Raden, dan balas dendam nya terhadap Reyga dan Gilang juga sudah terlaksana. Reyga juga di penjara setelah lulus, Lyora memang sengaja memberitahu hal itu kepada pihak yang berwajib saat lulus.
Tok...Tok...Tok...
"Masuk." Ucap Lyora yang masih berkutat pada berkas dan laptop nya.
"Maaf Bu di luar ada yang mencari ibu, saya tidak tau dia. Tapi kalau tidak salah namanya Raden." Lyora segera memberhentikan aktivitas nya dan menatap sekertaris nya itu.
"Bilang saya sedang sibuk dan tidak ingin di ganggu."
“Mengapa dia kembali?” batin Lyora.
"Baik Bu." Lyora memang sudah melupakan Raden, dia juga sudah tau semuanya dari Geano tapi dia rasa dia tidak bisa jika harus menunggu. Apa lagi 2 tahun yang lalu di kabarkan bahwa Raden dan istrinya itu sudah mempunyai momongan. Betapa hancurnya hatinya ketika tau hal itu.
"Se, makan siang nanti ketemuan di cafe dekat kantor gue. Ada yang mau gue omongin sama Lo."
“oke deh, gue otw. Gabut nih, lagi free soalnya.”
"Ya udah kesini bantuin gue, langsung masuk aja nanti ya."
“oke Bu bos.”
Lyora menggeleng dan mulai fokus kepada pekerjaan nya lagi. Dan untuk ibunya Kenanza, Lyora sendiri sedih. Wanita itu pergi untuk menemui keluarganya, Lyora juga sering menemui nya. Lyora juga merawat dan menyayangi nya layaknya seperti ia menyayangi dan merawat Luna, tapi siapa sangka jika umurnya juga pendek. Lyora sedih, pasalnya saat dia sedang terpuruk dan sedang lelah dengan dunia.
Hanya ibunya Kenanza saja yang bisa ia jadikan Sandaran. Ibunya Kenanza pergi saat Lyora sudah selesai dengan ujian sekolah 2 Minggu setelah itu. Lyora juga masih menyimpan jepit rambut yang di berikan Kenanza, walau itu sudah jelek tapi Lyora selalu memakainya.
Tak lama Seana sudah datang dan dia juga membantu Lyora menyelesaikan tugasnya. Mengingat 10 menit lagi waktunya makan siang mereka turun dan betapa terkejutnya saat Lyora dan Seana turun dari ruangan kerja Lyora, mereka melihat ada Raden disana.
"Lyora? Apa kabar?" Tanya Raden sambil tersenyum.
"Untuk apa anda disini?" Tanya Lyora balik, Seana juga tak suka dengan Raden sejak kejadian beberapa tahun silam.
"Jika tidak ada yang menyangkut tentang pekerjaan lebih baik anda pulang dan keluar dari kantor saya, saya tidak ingin di cap wanita genit oleh istri anda." Ucap Lyora dan berjalan melewati Raden yang masih diam saja. Ada rasa Deja vu ketika melihat Raden. Dia lebih kurus dan berantakan.
"Kamu sekarang berubah ya? Kemana kamu yang dulu? Kemana bulan sabit dulu? Senyum manis itu? Pelukan hangat itu?" Gumam Raden yang melihat Lyora dan Seana sudah pergi dari hadapannya. Raden sendiri hanya alasan saja jika dia ada tugas ke Indonesia, Raden sendiri tak mungkin menceraikan istrinya sekarang. Karena dia juga sudah punya anak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lyora Dan Kehidupannya•END✓
Teen FictionSEBELUM BACA ATAU SESUDAH BACA DI UTAMAKAN VOTE DULU, ATAU GK FOLLOW DULU BARU BACA, OKE? THANKS FROM AUTHOR. "Yah tapi itu punya ku, kenapa di ambil?" sebal anak perempuan dengan rambut yang di kuncir dua, Lyora Andalyca Putri. "Kamu harus berbagi...