Kembali ke masa lalu?
Awalnya, kukira masa lalu kembali untuk diulang. Mengubah satu kejadian buruk untuk diselamatkan. Tapi faktanya, tidak sesederhana itu.
Kali ini, aku menemukan pelakunya.
Tapi, itu bukan sebuah pertanda baik. Itu adalah titik k...
Tittle : To The Past Writer : Annisa Nurfadillah (anufa_dillah) Genre : Fanfic, Romance, Toxic Relationship, Mistery, Mature,Fantasy, Psycho Inspiration : My Lucid Dream Writing : 06 October 2023 Finish : 22 November 2023 Rilis : 20 Desember 2023 End : 24 January 2024 Chapter : 34 chapter(Prologue+Epilogue) Bonus chapt - Parting Shot || HYUNA Word : 1900-2500/chapt
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sial! Ini sakit sekali.
Selalu begini setiap pertama kali membuka mata, hanya rasa sakit yang menyerang. Kepala pening setengah mati, sekujur tubuh seperti remuk.. ah barangkali setengah mati rasa.
Atensiku yang masih setengah buram bergulir, memastikan sesuatu apa yang tengah membebani lingkaran perutku. Ah sudah tentu, tangan kekar itu. Lantas tatkala menoleh, aku mendapati paras setampan malaikat—
—malaikat maut yang membuatku seperti ingin segera mati. Aku muak dengan segala rasa sakit ini!
Sepasang mata pemilik tatapan pedang itu tertutup, tarikan napasnya tenang menerpa kulit wajahku. Jika begini dia nampak seperti pangeran, sesosok manusia lembut yang pernah mengisi relungku dalam perasaan sayang. Seseorang yang selalu berdiri di belakangku sebagai pelindung. Memberi begitu banyak cinta dengan caranya sendiri.
Bodohnya aku terlambat menyadari, jika faktanya cinta itu hanya akan menyiksaku seperti ini. Perlindungan itu seperti berbalik ingin membunuhku secara perlahan dengan dalih..
.. aku mencintaimu, Hyuna. Tak akan kubiarkan siapapun berusaha mengambilmu dariku. Kau hanya milikku seorang.
Sial. Itu obsesi!
Dan faktanya, dia hanyalah iblis yang menyamar sebagai seorang pangeran. Yang sialnya berhasil mengelabui penglihatan serta kepercayaanku selama bertahun-tahun.
Tidak. Bahkan aku tidak mempercayainya lagi sekarang!
Perlahan, sungguh sepelan yang kubisa untuk melepas dekapannya di perutku. Aku bahkan menahan napas, berharap dia tidak menyadari pergerakanku. Jika dia bangun, aku bisa mati!
Lebih dari tiga puluh detik habis hanya untuk melepaskan dekapannya, berikutnya aku berusaha beranjak dari baringanku. Sungguh berharap bisa bergerak lebih jauh agar bisa turun dari ranjang sialan ini.
Tapi sial sekali. Setengah tubuhku mati rasa. Tubuhku lengkap, tapi rasanya aku seperti kehilangan pinggang menuju kakiku. Sudah seperti orang lumpuh.
Sial! Obat yang digunakannya benar-benar mempengaruhiku!
"Akh!" Aku tersentak tatkala sesuatu menjerat leherku, membelit lalu ditarik kuat hingga tubuhku sontak mundur dan menabrak seseorang di belakangku.
Aku mencoba menahan, tetapi belitannya justru ditambah—ku hitung setidaknya dasi hitam itu membelit leherku sebanyak lebih dari lima kali. Sial, bahkan tekanannya seperti ingin menyumbat pernafasanku.
